Jakarta � Untuk mengurangi impor kapal, pemerintah telah
menyusun road map (peta jalan) pengembangan industri perkapalan nasional
hingga 2025 dengan pembangunan kapal berkapasitas 300.000 deadweight
tonnage (dwt). Menteri Perindustrian, MS Hidayat, mengatakan penyusunan
peta pengembangan industri kapal nasional dengan sasaran pada tahun ini
industri kapal nasional mampu membangun kapal barang, kapal penumpang,
dan kapal tanker dengan kapasitas 50.000 dwt.
Kemampuan reparasi kapal diharapkan bisa mencapai 150.000 dwt dengan pemberdayaan National Shipbuilding and Engineering Center (NASDEC). Pada 2015, menurut Hidayat, industri galangan kapal nasional diharapkan bisa meningkatkan kemampuan desain dan rekayasa kapal. "Tiga tahun lagi, industri kapal nasional bisa membangun kapal dengan ukuran 85.000 dwt dan kemampuan reparasi kapal sampai dengan 150.000 dwt," papar dia di Jakarta, Rabu (26/12).
Pembangunan kapal dengan kapasitas 200.000 dwt, lanjut Hidayat, bisa dicapai pada 2020. "Pada 2020, industri galangan kapal bisa memproduksi kapal dengan ukuran dan reparasi kapal sebesar 200.000 dwt. Kemampuan produksi galangan kapal bisa meningkat dalam jangka waktu lima tahun," tambah dia.
Kemampuan reparasi kapal diharapkan bisa mencapai 150.000 dwt dengan pemberdayaan National Shipbuilding and Engineering Center (NASDEC). Pada 2015, menurut Hidayat, industri galangan kapal nasional diharapkan bisa meningkatkan kemampuan desain dan rekayasa kapal. "Tiga tahun lagi, industri kapal nasional bisa membangun kapal dengan ukuran 85.000 dwt dan kemampuan reparasi kapal sampai dengan 150.000 dwt," papar dia di Jakarta, Rabu (26/12).
Pembangunan kapal dengan kapasitas 200.000 dwt, lanjut Hidayat, bisa dicapai pada 2020. "Pada 2020, industri galangan kapal bisa memproduksi kapal dengan ukuran dan reparasi kapal sebesar 200.000 dwt. Kemampuan produksi galangan kapal bisa meningkat dalam jangka waktu lima tahun," tambah dia.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.