Rencananya sirkuit itu akan berlokasi di Kabupaten Badung, Bali.
Jakarta �
Konsorsium perusahaan multinasional dan internasional merencanakan
pembangunan sirkuit balapan mobil Formula 1 atau F1 di atas lahan seluas
100 hektare di Kabupaten Badung, Bali.
"Wacana tersebut sudah dihembuskan cukup lama dan sirkuit itu rencananya akan dibangun beserta resor dan marina di kawasan Teluk Benoa," kata Anthony Sarwono, pengamat otomotif sekaligus pelaku usaha properti di Denpasar, Rabu (26/12).
Pembangunan sarana olahraga bertaraf internasional itu merupakan bagian dari proyek reklamasi di Teluk Benoa.
Berdasarkan pengamatan Anthony, sampai saat ini proyek tersebut masih dalam tahap proses perizinan di Pemprov Bali.
Sempat beredar kabar bahwa pembangunan yang utama lebih difokuskan pada proyek resort dan marina daripada pembangunan sirkuit.
Kendati demikian, keberadaan sirkuit F1 di Pulau Dewata sangat layak untuk dikembangkan sebagai bagian dari wisata olahraga (sport tourism).
Anthony menilai posisi Bali sangat layak untuk memiliki sirkuit F1. Hal tersebut mengingat selama ini Indonesia hanya menjadi jalur yang dilewati dalam agenda tempat perhelatan dunia otomotif bergengsi itu.
"Setelah di Australia jadwal pertandingan F1 berlanjut ke Sepang (Malaysia). Indonesia hanya dilewati begitu saja. Padahal perhatian dunia saat ini terfokus pada Asia karena regulasi Eropa yang tidak mendukung rokok sebagai sponsor utama kegiatan balap internasional tersebut," paparnya.
Nyoman Seniweca, kandidat Ketua IMI Bali, menambahkan bahwa adanya sebuah fasilitas olahraga otomotif yang berstandar internasional di daerahnya sangat mendukung industri pariwisata.
Ia mencontohkan penyelenggaraan F1 di Singapura yang berdampak pada peningkatan jumlah kunjungan wisatawan sehingga akomodasi dan fasilitas pendukung pariwisata lainnya ikut terdongkrak.
"Akan tetapi semuanya diserahkan lagi kepada sikap dan niatan dari pemerintah daerah apakah mendukung atau sebaliknya," ucapnya.
"Wacana tersebut sudah dihembuskan cukup lama dan sirkuit itu rencananya akan dibangun beserta resor dan marina di kawasan Teluk Benoa," kata Anthony Sarwono, pengamat otomotif sekaligus pelaku usaha properti di Denpasar, Rabu (26/12).
Pembangunan sarana olahraga bertaraf internasional itu merupakan bagian dari proyek reklamasi di Teluk Benoa.
Berdasarkan pengamatan Anthony, sampai saat ini proyek tersebut masih dalam tahap proses perizinan di Pemprov Bali.
Sempat beredar kabar bahwa pembangunan yang utama lebih difokuskan pada proyek resort dan marina daripada pembangunan sirkuit.
Kendati demikian, keberadaan sirkuit F1 di Pulau Dewata sangat layak untuk dikembangkan sebagai bagian dari wisata olahraga (sport tourism).
Anthony menilai posisi Bali sangat layak untuk memiliki sirkuit F1. Hal tersebut mengingat selama ini Indonesia hanya menjadi jalur yang dilewati dalam agenda tempat perhelatan dunia otomotif bergengsi itu.
"Setelah di Australia jadwal pertandingan F1 berlanjut ke Sepang (Malaysia). Indonesia hanya dilewati begitu saja. Padahal perhatian dunia saat ini terfokus pada Asia karena regulasi Eropa yang tidak mendukung rokok sebagai sponsor utama kegiatan balap internasional tersebut," paparnya.
Nyoman Seniweca, kandidat Ketua IMI Bali, menambahkan bahwa adanya sebuah fasilitas olahraga otomotif yang berstandar internasional di daerahnya sangat mendukung industri pariwisata.
Ia mencontohkan penyelenggaraan F1 di Singapura yang berdampak pada peningkatan jumlah kunjungan wisatawan sehingga akomodasi dan fasilitas pendukung pariwisata lainnya ikut terdongkrak.
"Akan tetapi semuanya diserahkan lagi kepada sikap dan niatan dari pemerintah daerah apakah mendukung atau sebaliknya," ucapnya.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.