♙ Kecanggihan Lapan A2 Dok Detikcom ♙
Satelit Lapan A2 direncanakan diluncurkan bulan depan. Satelit pertama karya anak bangsa itu digunakan untuk memotret Indonesia dari angkasa, memantau lalu lintas kapal, dan mitigasi bencana. Seperti apakah teknologinya?
Lapan A2/Orari dilengkapi dengan kamera, Automatic Identification System (AIS), dan transmiter. Hasil citra satelit lebih bagus dibanding satelit pendahulu, Lapan A1/TubSat yang dibuat teknisi Lapan dan ahli Jerman. Lapan A2 juga lebih canggih karena memiliki citra satelit dalam bentuk video.
"Teknologi Lapan A2 melengkapi satelit sebelumnya," kata Kepala Lapan Thomas Djamaludin kepada detikcom, Rabu (26/8/2015). Sebetulnya, Lapan A2 siap diluncurkan pada tahun 2012 silam. Namun Lapan menilai kondisi belum memungkinkan. Nah, pada tahun ini, semua dinilai siap dan akan diluncurkan di Pusat Antariksa Satish Dhawan, Sriharikota, India. Satelit akan ditumpangkan pada roket India bersama satelit penelitian astronomi milik Organisasi Riset Antariksa India (ISRO), Astrosat.
"Karena kita belum mengembangkan teknologi roket peluncur," jelas Thomas soal alasan peluncuran dilakukan di India.
Lapan A2 berbobot 78 kg dan akan mengorbit di ketinggian 650 km dari permukaan bumi. Dengan kecepatan mencapai 7,5 kilometer per detik, maka satelit butuh 98 menit untuk satu kali mengelilingi bumi. Dalam sehari, Lapan A2 melintasi langit Indonesia sebanyak 14 kali.
"Satelit ini berorbit ekuatorial, bergerak diagonal di sekitar garis Khatulistiwa. Kalau satelit sebelumnya (Lapan A1) hanya bergerak di garis kutub," rinci Thomas.
Lapan A2 murni buatan ahli Lapan. Ada 20 orang yang terlibat. Pembuatan dilakukan di Rancabungur, Bogor, selama 5 tahun terakhir. Pusat kendali juga dilakukan di tempat tersebut. (try/nrl) Satelit Lapan A2 Segera Mengangkasa Dok LAPAN ♙
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) terus bersiap. Bulan depan, mereka meluncurkan satelit buatan sendiri. Bangga jadi Indonesia!
Nama satelit yang segera mengorbit adalah Lapan A2/Orari. Ini merupakan penerus Lapan A1/TUBSat yang dibuat di Jerman. Secara fungsi, keduanya hampir sama, tapi Lapan A2 lebih canggih. Lapan A2 dilengkapi dengan kamera, Automatic Identification System (AIS), dan transmiter.
"Lapan A2 murni buatan teknisi Indonesia, juga dibuat di sini, di Bogor," kata Kepala Lapan Thomas Djamaludin kepada detikcom, Rabu (26/8/2015).
Lapan A2 berfungsi mencitrakan perubahan tata guna lahan, lalu lintas kapal, operasi keamanan laut, serta eksplorasi sumber daya kelautan dan perikanan. Juga dipakai untuk komunikasi radio amatir untuk mitigasi bencana. Pemantauan aktivitas perikanan ilegal dengan kombinasi data satelit (Sumber: PSDKP)/pusteksat.lapan.go.id ♙
Ahli Pustek membuat Lapan A2 dalam waktu 5 tahun. Pada tahun 2012, kata Thomas, sebetulnya satelit berbobot 78 kg itu sudah kelar. Namun karena berbagai kendala, peluncuran ditunda.
"Jika kondisi memungkinkan, rencananya 27 September mendatang diluncurkan di India. Setelah mengorbit, pusat kendali dilakukan di sini," kata Thomas.
Soal nasib Lapan A1 yang mulai mengorbit pada tahun 2007, Thomas mengatakan satelit tersebut sejauh ini masih di orbit. Diperkirakan, Lapan A1 bisa bertahan 2-3 tahun ke depan. Hingga saat ini, satelit tersebut masih mengirimkan hasil pemantauan ke pusat kendali Lapan.
"Jadi Lapan A2 ini melengkapi, sebelum satelit sebelumnya tidak berfungsi lagi," pungkas Thomas. (try/nrl)
Satelit Lapan A2 direncanakan diluncurkan bulan depan. Satelit pertama karya anak bangsa itu digunakan untuk memotret Indonesia dari angkasa, memantau lalu lintas kapal, dan mitigasi bencana. Seperti apakah teknologinya?
Lapan A2/Orari dilengkapi dengan kamera, Automatic Identification System (AIS), dan transmiter. Hasil citra satelit lebih bagus dibanding satelit pendahulu, Lapan A1/TubSat yang dibuat teknisi Lapan dan ahli Jerman. Lapan A2 juga lebih canggih karena memiliki citra satelit dalam bentuk video.
"Teknologi Lapan A2 melengkapi satelit sebelumnya," kata Kepala Lapan Thomas Djamaludin kepada detikcom, Rabu (26/8/2015). Sebetulnya, Lapan A2 siap diluncurkan pada tahun 2012 silam. Namun Lapan menilai kondisi belum memungkinkan. Nah, pada tahun ini, semua dinilai siap dan akan diluncurkan di Pusat Antariksa Satish Dhawan, Sriharikota, India. Satelit akan ditumpangkan pada roket India bersama satelit penelitian astronomi milik Organisasi Riset Antariksa India (ISRO), Astrosat.
"Karena kita belum mengembangkan teknologi roket peluncur," jelas Thomas soal alasan peluncuran dilakukan di India.
Lapan A2 berbobot 78 kg dan akan mengorbit di ketinggian 650 km dari permukaan bumi. Dengan kecepatan mencapai 7,5 kilometer per detik, maka satelit butuh 98 menit untuk satu kali mengelilingi bumi. Dalam sehari, Lapan A2 melintasi langit Indonesia sebanyak 14 kali.
"Satelit ini berorbit ekuatorial, bergerak diagonal di sekitar garis Khatulistiwa. Kalau satelit sebelumnya (Lapan A1) hanya bergerak di garis kutub," rinci Thomas.
Lapan A2 murni buatan ahli Lapan. Ada 20 orang yang terlibat. Pembuatan dilakukan di Rancabungur, Bogor, selama 5 tahun terakhir. Pusat kendali juga dilakukan di tempat tersebut. (try/nrl) Satelit Lapan A2 Segera Mengangkasa Dok LAPAN ♙
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) terus bersiap. Bulan depan, mereka meluncurkan satelit buatan sendiri. Bangga jadi Indonesia!
Nama satelit yang segera mengorbit adalah Lapan A2/Orari. Ini merupakan penerus Lapan A1/TUBSat yang dibuat di Jerman. Secara fungsi, keduanya hampir sama, tapi Lapan A2 lebih canggih. Lapan A2 dilengkapi dengan kamera, Automatic Identification System (AIS), dan transmiter.
"Lapan A2 murni buatan teknisi Indonesia, juga dibuat di sini, di Bogor," kata Kepala Lapan Thomas Djamaludin kepada detikcom, Rabu (26/8/2015).
Lapan A2 berfungsi mencitrakan perubahan tata guna lahan, lalu lintas kapal, operasi keamanan laut, serta eksplorasi sumber daya kelautan dan perikanan. Juga dipakai untuk komunikasi radio amatir untuk mitigasi bencana. Pemantauan aktivitas perikanan ilegal dengan kombinasi data satelit (Sumber: PSDKP)/pusteksat.lapan.go.id ♙
Ahli Pustek membuat Lapan A2 dalam waktu 5 tahun. Pada tahun 2012, kata Thomas, sebetulnya satelit berbobot 78 kg itu sudah kelar. Namun karena berbagai kendala, peluncuran ditunda.
"Jika kondisi memungkinkan, rencananya 27 September mendatang diluncurkan di India. Setelah mengorbit, pusat kendali dilakukan di sini," kata Thomas.
Soal nasib Lapan A1 yang mulai mengorbit pada tahun 2007, Thomas mengatakan satelit tersebut sejauh ini masih di orbit. Diperkirakan, Lapan A1 bisa bertahan 2-3 tahun ke depan. Hingga saat ini, satelit tersebut masih mengirimkan hasil pemantauan ke pusat kendali Lapan.
"Jadi Lapan A2 ini melengkapi, sebelum satelit sebelumnya tidak berfungsi lagi," pungkas Thomas. (try/nrl)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.