KOMPAS.com - Kejahatan di dunia maya kian hari kian menanjak baik kuantitas maupun kualitasnya. Lantaran itulah, kerugian dunia bahkan mencapai 5,9 juta dollar AS tiap tahunnya. Berangkat dari kekhawatiran itulah, pelaku usaha yang bergerak di bidang sistem pengamanan di dunia maya menawarkan program-program paling baru menjawab kebutuhan tersebut. Terlebih, untuk konsumen perusahaan.
Hal sama menjadi perhatian Hewlett Packard (HP) sebagaimana disampaikan oleh Colin Png, Vice President, Enterprise Marketing Hewlett Packard (HP) Asia Pacific and Japan di Singapura pada Rabu (21/9/2011). "Seluruh rangkaian yang kami perkenalkan bernama Enterprise Security Solutions (ESS)," katanya.
Ia juga menambahkan, di dalam ESS, pihaknya menyertakan kemampuan terbaru bagi perusahaan untuk menilai, mengubah, mengoptimalkan investasi keamanan. Beberapa program dimaksud antara lain HP ArcSight Express 3.0, HP TippingPoint Web Application Digital Vaccine (WebAppDV) 2.0, HP Information Security Management (ISM), HP Enterprise Clud Service (ECS), dan HP Secure Boardroom.
Sementara itu, terkait Indonesia, Colin Png mengatakan Indonesia termasuk paling awal yang menyadari pentingnya sistem pengamanan data. "Bisa dikatakan, di kawasan Asia Pasifik dan Jepang, Indonesia termasuk yang mengalami 'leap frog'," katanya.
Meski tak menyebutkan institusi perusahaan, Colin Png mencatat tiga sektor di Nusantara yang termasuk memiliki pemahaman kuat mengenai sistem di atas. "Perbankan, pemerintah, dan militer," katanya menegaskan.
Pada bagian lain, Colin Png mengatakan dirinya optimistis akan besarnya potensi pasar di Indonesia. Maka dari itulah, HP, menurutnya, tetap akan memberikan fokus perhatian istimewa bagi potensi tersebut.
• KOMPAS
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.