Jadi Barang Bernilai Tinggi Ilustrasi manfaat daru ulang limbah padat (freepik.com/stories) ★
Mahasiswa Program Studi Desain Interior (DI) Universitas Kristen Petra coba mengolah limbah padat menjadi barang yang lebih bernilai tinggi.
Menurut Dekan Fakultas Seni dan Desain (FSD) UK Petra. Dr. Yusita Kusumarini, S.Sn, M.Ds., sampah padat seperti bekas perabot atau limbah padat lainnya yang “mangkrak” ternyata bisa menjadi barang yang berdaya guna kembali.
Untuk itulah Prodi DI UK Petra menggelar kegiatan bertajuk “Open Gallery: Solid Waste Recycling And Reuse Project”.
"Kegiatan ini merupakan sebuah pameran hasil karya mahasiswa dalam mata kuliah Eko-Desain," ujar Yusita seperti dikutip dari laman UK Petra, Senin (19/7/2021).
Adapun hasil dari kegiatan pembelajaran bermetode service-learning ini menghasilkan produk-produk interior seperti:
1. rak display
2. rak lemari
3. kursi
4. bangku
5. dan lain-lain
Produk ini diambil dari bahan-bahan limbah padat yang sudah tidak dipakai lagi (baik dari kampus UK Petra dan juga dari sekolah mitra).
"Kami mencoba untuk membuat produk yang diperlukan di sekolah dengan menggunakan limbah padat dari eks perabot dan limbah padat lainnya yang umum ada di kampus dan sekolah sebagai bahan bakunya," katanya.
Ternyata hasil kreativitasnya cukup menarik dan sesuai dengan yang dibutuhkan. Kreativitas seperti inilah yang ingin disosialisasikan ke sekolah-sekolah.
Anggota tim lain Sherly De Yong, S.Sn., M.T., mengatakan, sebenarnya hal ini dilatarbelakangi sejak beberapa tahun lalu disekitar 2014.
"Kami melihat banyak sekali solid waste universitas yang dibiarkan begitu saja. Kami mencoba memberi 'kehidupan' kembali pada solid waste yang sudah mangkrak ini dengan sentuhan desain agar dapat digunakan ulang," terangnya.
"Lalu karena hasilnya yang menarik dan bermanfaat itu perlu disosialisasikan ke sekolah-sekolah," tambah Sherly.
Rencananya hasil limbah padat yang sudah jadi ini akan diberikan pada 21 sekolah mitra yang menjadi sekolah binaan Yayasan Indonesia Sejahtera Barokah (YISB).
"Kami membawa sampah padat dari sekolah, dan segera akan memberikan hasil kreativitas produk hasil recycle kembali ke sekolah agar menjadi bahan edukasi dan diharapkan bisa menjadi obyek contoh konkrit sebelum dan sesudah pengelolaan solid waste di sekolah-sekolah," urai Yusita.
Mahasiswa Program Studi Desain Interior (DI) Universitas Kristen Petra coba mengolah limbah padat menjadi barang yang lebih bernilai tinggi.
Menurut Dekan Fakultas Seni dan Desain (FSD) UK Petra. Dr. Yusita Kusumarini, S.Sn, M.Ds., sampah padat seperti bekas perabot atau limbah padat lainnya yang “mangkrak” ternyata bisa menjadi barang yang berdaya guna kembali.
Untuk itulah Prodi DI UK Petra menggelar kegiatan bertajuk “Open Gallery: Solid Waste Recycling And Reuse Project”.
"Kegiatan ini merupakan sebuah pameran hasil karya mahasiswa dalam mata kuliah Eko-Desain," ujar Yusita seperti dikutip dari laman UK Petra, Senin (19/7/2021).
Adapun hasil dari kegiatan pembelajaran bermetode service-learning ini menghasilkan produk-produk interior seperti:
1. rak display
2. rak lemari
3. kursi
4. bangku
5. dan lain-lain
Produk ini diambil dari bahan-bahan limbah padat yang sudah tidak dipakai lagi (baik dari kampus UK Petra dan juga dari sekolah mitra).
"Kami mencoba untuk membuat produk yang diperlukan di sekolah dengan menggunakan limbah padat dari eks perabot dan limbah padat lainnya yang umum ada di kampus dan sekolah sebagai bahan bakunya," katanya.
Ternyata hasil kreativitasnya cukup menarik dan sesuai dengan yang dibutuhkan. Kreativitas seperti inilah yang ingin disosialisasikan ke sekolah-sekolah.
Anggota tim lain Sherly De Yong, S.Sn., M.T., mengatakan, sebenarnya hal ini dilatarbelakangi sejak beberapa tahun lalu disekitar 2014.
"Kami melihat banyak sekali solid waste universitas yang dibiarkan begitu saja. Kami mencoba memberi 'kehidupan' kembali pada solid waste yang sudah mangkrak ini dengan sentuhan desain agar dapat digunakan ulang," terangnya.
"Lalu karena hasilnya yang menarik dan bermanfaat itu perlu disosialisasikan ke sekolah-sekolah," tambah Sherly.
Rencananya hasil limbah padat yang sudah jadi ini akan diberikan pada 21 sekolah mitra yang menjadi sekolah binaan Yayasan Indonesia Sejahtera Barokah (YISB).
"Kami membawa sampah padat dari sekolah, dan segera akan memberikan hasil kreativitas produk hasil recycle kembali ke sekolah agar menjadi bahan edukasi dan diharapkan bisa menjadi obyek contoh konkrit sebelum dan sesudah pengelolaan solid waste di sekolah-sekolah," urai Yusita.
★ Kompas
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.