Untuk Kemandirian Teknologi dan Ketahanan Bencana Tsunami InaBuoy [BPPT] ★
Dalam rangka peringatan hari laut sedunia atau World Ocean Day, BPPT RI mengadakan kegiatan media gathering yang dilaksanakan secara online dan offline dengan mengusung tema “Teknologi Deteksi Tsunami Berbasis Buoy, Kabel Serat Optik, dan Akustik Tomografi”. Kegiatan tersebut dibuka secara langsung oleh Kepala BPPT RI Bapak Dr. Ir Hammam Riza,M.sc. Turut hadir Gubernur Sulawesi Barat Bapak Andi A. B. Masdar dan perwakilan dari beberapa lembaga, seperti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Nasional Penanggulangan Nasional (BNPN), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan lain sebagainya. Kepala Divisi Penjualan Rekayasa Umum dan Harkan PT PAL Indonesia (Persero) Bapak Aris Wacana Putra hadir dalam kegiatan tersebut secara virtual.
Bapak Riza menuturkan bahwa BPPT memasang target untuk memasang target untuk menghasilkan kinerja terbaiknya, yaitu terpasang dan beroperasinya InaBuoy di 13 lokasi, 7 lokasi untuk InaCBT, serta 3 lokasi untuk InaCAT dan merupakan tantangan dalam upaya membangun ketangguhan terhadap bencana.
Dalam kegiatan tersebut, dipaparkan terkait teknologi sistem peringatan dini tsunami yang berbasis Buoy, kabel optik bawah laut (CBT) dan coastal acoustic tomografi (CAT).
Direktur Pusat Teknologi Rekayasa Industri Maritim (PTRIM) BPPT RI Bapak Dr.Taufiq Arif Setyanto,ST.M.Eng memaparkan bahwa Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS) berbasis Buoy yang dibangun di PT PAL Indonesia (Persero) merupakan salah satu inovasi teknologi di bidang ketahanan bencana tsunami. Beliau juga menambahhkan bahwa platform dan sistem elektronika di dalam Buoy tersebut sudah hampir sempurna.
Beliau juga menyebutkan bahwa dari segi fasilitas, PT PAL Indonesia (Persero) telah mampu menjadi tempat penguijian dari InaTEWS berbasis Buoy, baik pengujian dry test maupun wet test.
Hal senada disampaikan oleh Direktur PTRRB BPPT RI Bapak DR.Muh.Ilyas,M.Sc dalam kesempatan yang lalu pada webinar Ocean Talks 6.0 Pada 8 Mei 2021 bahwa InaTews berbasis Buoy yang dibangun di PT PAL Indonesia (Persero) ternyata bisa mampu bersaing dengan Amerika & Spanyol dan hasilnya tidak jauh berbeda bahkan data yang dihasilkan lebih smooth dari data yang Amerika sudah buat.
Keberhasilan pembangunan tersebut tidak terlepas dari pengalaman PT PAL Indonesia (Persero) dalam pengembangan bangunan apung dan bejana bertekanan (pressure vessel).
Kepala Divisi Penjualan Rekayasa Umum dan Harkan Bapak Aris Wacana Putra memaparkan bahwa PT PAL Indonesia (Persero) sebagai salah satu BUMN yang bergerak dibidang industri maritim mendukung pengembangan inovasi teknologi sistem peringatan dini tsunami. Bentuk komitmen tersebut ditandai dengan telah diselesaikannya pembangunan 11 (sebelas) unit Buoy yang saat ini sedang dalam proses Deployment oleh BPPT diseluruh perairan Indonesia.
BPPT telah melakukan Deployment sebanyak 3 (tiga) unit Buoy yang berlokasi di Selatan Malang, selatan Bali, dan Selat Sunda.
Keberhasilan InaBuoy dalam mendeteksi tsunami dibuktikan dengan data dan respon yang bagus dalam mendeteksi gempa yang terjadi beberapa waktu lalu di Malang.
Hal ini merupakan contoh keberhasilan InaBuoy juga keluaran PT PAL Indonesia (Persero) berfungsi dengan baik untuk mendeteksi adanya Tsunami dan kita mampu menyaingi Amerika Serikat.
Peluncuran ini disaksikan secara langsung oleh perwakilan BMKG, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), dan insan PT PAL Indonesia (Persero) untuk memastikan proses peluncuran berjalan dengan baik.
Keberhasilan Indonesia dalam pembangunan sistem peringatan dini tsunami atau disebut dengan Indonesia Tsunami Early Warning System berbasis Buoy menjadikan Indonesia menjadi satu dari tiga negara yang mampu memproduksi alat pendeteksi tsunami setelah Amerika Serikat dan Spanyol.
PT PAL Indonesia (Persero) siap bekerjasama dengan BPPT didalam pengembangan InaTEWS dan siap menjadi pusat industri hirilisasi sistem peringatan dini tsunami baik ditingkat regional maupun internasional.
Dalam rangka peringatan hari laut sedunia atau World Ocean Day, BPPT RI mengadakan kegiatan media gathering yang dilaksanakan secara online dan offline dengan mengusung tema “Teknologi Deteksi Tsunami Berbasis Buoy, Kabel Serat Optik, dan Akustik Tomografi”. Kegiatan tersebut dibuka secara langsung oleh Kepala BPPT RI Bapak Dr. Ir Hammam Riza,M.sc. Turut hadir Gubernur Sulawesi Barat Bapak Andi A. B. Masdar dan perwakilan dari beberapa lembaga, seperti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Nasional Penanggulangan Nasional (BNPN), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan lain sebagainya. Kepala Divisi Penjualan Rekayasa Umum dan Harkan PT PAL Indonesia (Persero) Bapak Aris Wacana Putra hadir dalam kegiatan tersebut secara virtual.
Bapak Riza menuturkan bahwa BPPT memasang target untuk memasang target untuk menghasilkan kinerja terbaiknya, yaitu terpasang dan beroperasinya InaBuoy di 13 lokasi, 7 lokasi untuk InaCBT, serta 3 lokasi untuk InaCAT dan merupakan tantangan dalam upaya membangun ketangguhan terhadap bencana.
Dalam kegiatan tersebut, dipaparkan terkait teknologi sistem peringatan dini tsunami yang berbasis Buoy, kabel optik bawah laut (CBT) dan coastal acoustic tomografi (CAT).
Direktur Pusat Teknologi Rekayasa Industri Maritim (PTRIM) BPPT RI Bapak Dr.Taufiq Arif Setyanto,ST.M.Eng memaparkan bahwa Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS) berbasis Buoy yang dibangun di PT PAL Indonesia (Persero) merupakan salah satu inovasi teknologi di bidang ketahanan bencana tsunami. Beliau juga menambahhkan bahwa platform dan sistem elektronika di dalam Buoy tersebut sudah hampir sempurna.
Beliau juga menyebutkan bahwa dari segi fasilitas, PT PAL Indonesia (Persero) telah mampu menjadi tempat penguijian dari InaTEWS berbasis Buoy, baik pengujian dry test maupun wet test.
Hal senada disampaikan oleh Direktur PTRRB BPPT RI Bapak DR.Muh.Ilyas,M.Sc dalam kesempatan yang lalu pada webinar Ocean Talks 6.0 Pada 8 Mei 2021 bahwa InaTews berbasis Buoy yang dibangun di PT PAL Indonesia (Persero) ternyata bisa mampu bersaing dengan Amerika & Spanyol dan hasilnya tidak jauh berbeda bahkan data yang dihasilkan lebih smooth dari data yang Amerika sudah buat.
Keberhasilan pembangunan tersebut tidak terlepas dari pengalaman PT PAL Indonesia (Persero) dalam pengembangan bangunan apung dan bejana bertekanan (pressure vessel).
Kepala Divisi Penjualan Rekayasa Umum dan Harkan Bapak Aris Wacana Putra memaparkan bahwa PT PAL Indonesia (Persero) sebagai salah satu BUMN yang bergerak dibidang industri maritim mendukung pengembangan inovasi teknologi sistem peringatan dini tsunami. Bentuk komitmen tersebut ditandai dengan telah diselesaikannya pembangunan 11 (sebelas) unit Buoy yang saat ini sedang dalam proses Deployment oleh BPPT diseluruh perairan Indonesia.
BPPT telah melakukan Deployment sebanyak 3 (tiga) unit Buoy yang berlokasi di Selatan Malang, selatan Bali, dan Selat Sunda.
Keberhasilan InaBuoy dalam mendeteksi tsunami dibuktikan dengan data dan respon yang bagus dalam mendeteksi gempa yang terjadi beberapa waktu lalu di Malang.
Hal ini merupakan contoh keberhasilan InaBuoy juga keluaran PT PAL Indonesia (Persero) berfungsi dengan baik untuk mendeteksi adanya Tsunami dan kita mampu menyaingi Amerika Serikat.
Peluncuran ini disaksikan secara langsung oleh perwakilan BMKG, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), dan insan PT PAL Indonesia (Persero) untuk memastikan proses peluncuran berjalan dengan baik.
Keberhasilan Indonesia dalam pembangunan sistem peringatan dini tsunami atau disebut dengan Indonesia Tsunami Early Warning System berbasis Buoy menjadikan Indonesia menjadi satu dari tiga negara yang mampu memproduksi alat pendeteksi tsunami setelah Amerika Serikat dan Spanyol.
PT PAL Indonesia (Persero) siap bekerjasama dengan BPPT didalam pengembangan InaTEWS dan siap menjadi pusat industri hirilisasi sistem peringatan dini tsunami baik ditingkat regional maupun internasional.
❂ PAL
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.