Yogyakarta -- Jika para pelajar di Jakarta asyik tawuran, di Yogyakarta
ratusan pelajar justru tengah sibuk membuktikan diri sebagai pelajar
sejati di ajang lomba roket.
Ratusan pelajar tingkat SMP/MTs dan SMA/SMK terlihat memenuhi lapangan sepakbola SMAN 3 Yogyakarta, Sabtu (29/9). Mereka tidak tengah menggelar pertandingan sepakbola, namun mereka justru terlihat serius bersama kelompoknya masing-masing.
Sebagian terlihat sibuk menggunting, menempel dan merakit roket air dibawah tenda-tenda sebagian lagi sibuk memasang roket air yang mereka bikin dan berusaha meluncurkannya mendekati titik yang ditentukan dewan yuri.
200 tim pelajar dari tingkat SMP/MTs, dan SMA/SMK dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Provinsi Jawa Tengah (Jateng) berlomba dalam peluncuran roket air di lapangan SMAN 3 tersebut. Kegiatan ini merupakan ajang keempat yang di gelar Tamanpintar Yogyakarta.
"Ini event tahunan yang kita lakukan sebagai upaya mengenalkan dan mengembangkan roket air dikalangan pelajar di DIY dan Jateng," terang Ketua Panitia lomba peluncuran roket air 2012, Krismono.
Menurutnya, melalui kegiatan ini pihaknya ingin mengenalkan tehnologi dirgantara secara sederhana kepada pelajar. Melalui event ini pihaknya juga berharap, bisa memupuk kecintaan pelajar terhadap teknologi kedirgantaraan. "Roket air adalah piranti sederhana dalam pengenalan teknologi kedirgantaraan ini," tandasnya.
Diakuinya, sejak digelar pada 2009 lalu pengikut lomba peluncuran roket air tingkat pelajar ini terus meningkat. Pada 2011 lalu jumlah tim yang mengikuti event ini hanya 80 sekolah baik dari SMP maupun SMA. Namun tahun ini jumlah sekolah yang ikut semakin banyak, ada 200 tim dari 200 sekolah di DIY dan Jawa Tengah.
Lomba yang digelar selama sehari ini memperebutkan trophy dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk dua kategori yaitu kategori SMP dan kategori SMA. Tim juri untuk ajang ini dari tim STTNas Yogyakarta. Setiap kategori menurutnya diambil juara 1-3 dan Juara Harapan 1-3.
Menurut salah satu tim juri dari STTNas, Abilawa mengatakan, roket air yang dibuat oleh para pelajar tersebut harus memenuhi beberapa unsur sebelum diluncurkan. Syarat tersebut antara lain ukuran tinggi roket maksimal 43 centimeter, dengan berat maksimal 300 gram dan minimal 250 gram.
"Roket ini diluncurkan mendekati tong yang kita tentukan. Nanti kita ukur mana yang mendekati, atau bahkan masuk ke tong tersebut," jelasnya.
Ratusan pelajar tingkat SMP/MTs dan SMA/SMK terlihat memenuhi lapangan sepakbola SMAN 3 Yogyakarta, Sabtu (29/9). Mereka tidak tengah menggelar pertandingan sepakbola, namun mereka justru terlihat serius bersama kelompoknya masing-masing.
Sebagian terlihat sibuk menggunting, menempel dan merakit roket air dibawah tenda-tenda sebagian lagi sibuk memasang roket air yang mereka bikin dan berusaha meluncurkannya mendekati titik yang ditentukan dewan yuri.
200 tim pelajar dari tingkat SMP/MTs, dan SMA/SMK dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Provinsi Jawa Tengah (Jateng) berlomba dalam peluncuran roket air di lapangan SMAN 3 tersebut. Kegiatan ini merupakan ajang keempat yang di gelar Tamanpintar Yogyakarta.
"Ini event tahunan yang kita lakukan sebagai upaya mengenalkan dan mengembangkan roket air dikalangan pelajar di DIY dan Jateng," terang Ketua Panitia lomba peluncuran roket air 2012, Krismono.
Menurutnya, melalui kegiatan ini pihaknya ingin mengenalkan tehnologi dirgantara secara sederhana kepada pelajar. Melalui event ini pihaknya juga berharap, bisa memupuk kecintaan pelajar terhadap teknologi kedirgantaraan. "Roket air adalah piranti sederhana dalam pengenalan teknologi kedirgantaraan ini," tandasnya.
Diakuinya, sejak digelar pada 2009 lalu pengikut lomba peluncuran roket air tingkat pelajar ini terus meningkat. Pada 2011 lalu jumlah tim yang mengikuti event ini hanya 80 sekolah baik dari SMP maupun SMA. Namun tahun ini jumlah sekolah yang ikut semakin banyak, ada 200 tim dari 200 sekolah di DIY dan Jawa Tengah.
Lomba yang digelar selama sehari ini memperebutkan trophy dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk dua kategori yaitu kategori SMP dan kategori SMA. Tim juri untuk ajang ini dari tim STTNas Yogyakarta. Setiap kategori menurutnya diambil juara 1-3 dan Juara Harapan 1-3.
Menurut salah satu tim juri dari STTNas, Abilawa mengatakan, roket air yang dibuat oleh para pelajar tersebut harus memenuhi beberapa unsur sebelum diluncurkan. Syarat tersebut antara lain ukuran tinggi roket maksimal 43 centimeter, dengan berat maksimal 300 gram dan minimal 250 gram.
"Roket ini diluncurkan mendekati tong yang kita tentukan. Nanti kita ukur mana yang mendekati, atau bahkan masuk ke tong tersebut," jelasnya.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.