BADAN Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Ketaping, Padang, menyatakan, Satelit NOAA mendeteksi sedikitnya telah terjadi 631 titik api (hotspot) di daratan Pulau Sumatera. "Titik api terdapat di lima wilayah Sumatera meliputi Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau, Jambi, dan Lampung," kata analis BMKG Ketaping Padang, Budiman di Padang, Rabu (19/9).
Ia mengatakan, jumlah titik api terbanyak terdapat di Sumatera Selatan yang mencapai 315 titik, dan paling sedikit di Sumatera Barat yang hanya 20 titik. "Di Sumatera Barat titik api, berada di hutan Dharmasraya, dan perbatasan Riau-Jambi," ujar Budiman.
Saat ini, kabut asap terjadi hampir merata di 19 kota dan kabupaten di Sumbar dengan jarak pandang berkisar 3.000 – 5.000 meter baik di darat, laut maupun, udara.
Di kota Padang, kabut asap terlihat cukup jelas terutama jika memandang ke arah pegunungan atau dari ketinggian yang sudah sejak pukul 06.00 WIB. Meski demikian, kondisi ini masih aman bagi penerbangan di Bandara Internasional Minangkabau, pelayaran di laut, atau kendaraan di jalan raya.
Menurutnya, keberadaan titik api di Sumatera cenderung mengalami peningkatan, hingga 400 titik jika dibandingkan dengan minggu sebelumnya yang hanya sekitar 200-an titik.
BMKG tidak bisa memastikan asal titik api ini muncul. "Yang pasti, memang terdapat titip api di sejumlah hutan," kata Budiman.
Diperkirakan, ujarnya melanjutkan, kabut asap akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan. Akan tetapi, kabut asap bisa berkurang jika terjadi hujan dengan dalam jangka waktu yang lama. "Untuk beberapa hari ke depan, Sumbar masih berpeluang hujan ringan," katanya. Antara
(Jurnas)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.