Indonesia masuk target asing agar tidak mandiri. Pasalnya, Indonesia sudah dijadikan pasar produk-produk asing.
“Edward Snowden (mantan kontraktor Agen Keamanan Nasional, NSA, AS) mengingatkan itu saat saya berdiskusi dengannya (Snowden),” ujar Pratama D Pershada kepada wartawan, kemarin (23/4).
Direktur Communication & Information System Security Research Center (Cissrec) itu menjelaskan kondisi Indonesia demikian dilihat dari ketergantungan Indonesia atas produk asing. Mulai produk isi kamar mandi, peralatan rumahtangga, hingga kecanggihan teknologi informasi (TI) seperti media sosial. Semua itu dilacak negara asing melalui kecanggihan TI melalui penyadapan.
Padahal, ia mencontohkan, Indonesia pernah punya media sosial secanggih Google dan Yahoo seperti Koprol dibuat oleh Witoelar. “Tetapi segera dibeli untuk dimatikan oleh pemilik medsos ternama dunia, sedangkan teknisi asal Indonesia dikaryakan ke bagian lain,” ujar ketua tim Lembaga Sandi Negara Pengamanan IT KPU itu.
Sebenarnya ada satu solusi bagi kondisi tersebut, katanya. Yaitu goodwill pemerintah Indonesia untuk membangkitkan nasionalisme dengan memberdayakan anak bangsa yang diakui potensial kecerdasan intelektualnya (IQ Smart).
“Buka lomba mengadopsi teknologi Enkripsi, yang memanfaatkan algoritma enkripsi untuk meminimalisasi pencurian data. Saya yakin anak bangsa kita mampu, seperti dipuji Snowden.”(rinaldi)
“Edward Snowden (mantan kontraktor Agen Keamanan Nasional, NSA, AS) mengingatkan itu saat saya berdiskusi dengannya (Snowden),” ujar Pratama D Pershada kepada wartawan, kemarin (23/4).
Direktur Communication & Information System Security Research Center (Cissrec) itu menjelaskan kondisi Indonesia demikian dilihat dari ketergantungan Indonesia atas produk asing. Mulai produk isi kamar mandi, peralatan rumahtangga, hingga kecanggihan teknologi informasi (TI) seperti media sosial. Semua itu dilacak negara asing melalui kecanggihan TI melalui penyadapan.
Padahal, ia mencontohkan, Indonesia pernah punya media sosial secanggih Google dan Yahoo seperti Koprol dibuat oleh Witoelar. “Tetapi segera dibeli untuk dimatikan oleh pemilik medsos ternama dunia, sedangkan teknisi asal Indonesia dikaryakan ke bagian lain,” ujar ketua tim Lembaga Sandi Negara Pengamanan IT KPU itu.
Sebenarnya ada satu solusi bagi kondisi tersebut, katanya. Yaitu goodwill pemerintah Indonesia untuk membangkitkan nasionalisme dengan memberdayakan anak bangsa yang diakui potensial kecerdasan intelektualnya (IQ Smart).
“Buka lomba mengadopsi teknologi Enkripsi, yang memanfaatkan algoritma enkripsi untuk meminimalisasi pencurian data. Saya yakin anak bangsa kita mampu, seperti dipuji Snowden.”(rinaldi)
★ Poskota
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.