Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu didampingi Kepala Badan Sarana Pertahanan Laksda TNI Rachmad Lubis dan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) Kemhan Prof. Dr. Ir. Eddy Sumarno Siradj, M.Sc., berturut – turut melakukan peninjauan kemampuan tiga perusahaan industri strategis pembuat radar dan Alat Komunikasi (Alkom) di Bandung, Senin (29/12).
Ketiga industri strategis yang ditinjau Menhan tersebut yaitu PT Len (Persero), PT Inti (Persero) dan PT CMI Teknologi. PT Len (Persero) dan PT Inti (Persero) merupakan perusahaan strategis Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sedangkan PT CMI Teknologi merupakan perusahaan swasta nasional.
Menhan memulai peninjauannya ke PT Len (Persero) dan diterima langsung oleh Direktur Utama (Dirut) PT Len (Persero) Abraham Mose yang didampingi jajarannya. Sebelum peninjauan dan melihat secara langsung fasilitas produksi PT Len(Persero), Menhan terlebih dahulu menerima paparan mengenai profile dan sejauh mana kemampuan PT Len (Persero) dalam mendukung dan memenuhi kebutuhan Alpalhankam.
Dirut PT Len (Persero) Abraham Mose menjelaskan, hingga saat ini kinerja PT Len (Persero) terus mengalami kenaikan baik di sektor bisnis transportasi maupun di sektor pertahanan. Khusus di sektor pertahanan, berbagai produk telah dikembangkan dan diproduksi oleh PT Len (Persero) baik di kelompok Combat System, Radar, Tactical dan Secure Communication System hingga Cyber System.
Selama periode tahun 2010 hingga 2014, PT Len (Persero) telah berkontribusi dalam mendukung pemenuhan Alutsista TNI diantaranya mendukung proyek pembangunan kapal PKR yaitu terlibat dalam pembuatan beberapa modul software untuk CMS PKR, pemenuhan sistem komunikasi pengamanan wilayah perbatasan di Kalimantan Timur dan pembuatan sistem komunikasi terpadu untuk kapal Markas KRI Surabaya.
Usai kunjungan ke PT Len (Persero), selanjutnya Menhan melanjutkan peninjauannya ke PT Inti (Persero) dan diterima oleh Direktur Operasi Teknik PT Inti (Persero) Adiaris. Usai menerima paparan mengenai profile dan kemampuan PT Inti (Persero), Menhan dan rombongan juga berkesempatan meninjau fasilitas produksi PT Inti (Persero).
Direktur Operasi Teknik PT Inti (Persero) menyampaikan, bahwa kunjungan Menhan ini merupakan suatu kehormatan bagi PT Inti (Persero) selaku Badan Usaha Milik Negara Industri Strategis, karena kunjungan ini merupakan kunjungan Menhan yang pertama ke PT Inti (Persero).
Dijelaskannya, meskipun tidak begitu besar keterlibatan PT Inti (Persero) dalam kegiatan pemenuhan peralatan pertahanan, namun PT Inti secara tidak langsung sudah terlibat dalam berbagai kegiatan antara lain membantu PT Pindad (Persero) menyelesaikan retrofit Tank AMX dalam konteks pelaralatan komunikasi interkom.
Selanjutnya usai kunjungan di PT Inti (Persero), Menhan mengakhiri peninjauannya ke PT CMI dan diterima oleh Dirut PT CMI Teknologi Rahardjo Pratjihno. Dalam peninjauan ini, Menhan melihat secara langsung bagaimana PT CMI Teknologi memproduksi alat komunikasi yang dipesan oleh TNI. Menhan meninjau fasilitas produksi PT CMI Teknologi meliputi ruang mekanik dan fasilitas produksi perakitan radar dan Alkom.
PT CMI Teknologi merupakan perusahaan teknologi swasta yang fokus dalam mendesain dan memproduksi microwave radio. Saat ini, PT CMI sudah memiliki kontrak pengembangan sistem radar militer di Indonesia.
Dalam rangkaianya peninjauan ini, Menhan secara umum menyampaikan kesan sangat bangga dapat melihat secara langsung bagaimana produk-produk Alkom dan radar yang dibuat oleh industri strategis. Menurutnya produk dalam negeri tidak kalah dengan produksi dari negara maju lainnya.
Kedepan, Indonesia harus mampu secara mandiri membuat Radar dan mengurangi ketergantungan dari negara lain. Karena, radar merupakan sarana yang sangat penting sebagai mata dan telinga bagi negara terutama bagi angkatan bersenjata.
Lebih lanjut Menhan berpesan agar apa yang telah dicapai untuk terus dilanjutkan dan ditingkatkan serta disesuaikan dengan kemajuan teknologi. Selain itu, industri strategis juga harus terus menyiapkan Sumber Daya Manusia secara berlapis dan jangan sampai terputus, sehingga kedepan akan bertambah maju lagi dan harapan Indonesia untuk lebih mandiri akan terwujud.
Selain Kabadan Ranahan Kemhan dan Kabalitbang Kemhan, turut pula mendampingi Menhan dalam peninjauan ini antara lain Staf Ahli Menhan Bidang Teknologi Industri Dr. Ir. Anne Kusmayati, M.Sc., dan Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Dedi Kusnadi Thamim dan Dirtekin Ditjen Pothan Kemhan Brigjen TNI Zainal Arifin.
Ketiga industri strategis yang ditinjau Menhan tersebut yaitu PT Len (Persero), PT Inti (Persero) dan PT CMI Teknologi. PT Len (Persero) dan PT Inti (Persero) merupakan perusahaan strategis Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sedangkan PT CMI Teknologi merupakan perusahaan swasta nasional.
Menhan memulai peninjauannya ke PT Len (Persero) dan diterima langsung oleh Direktur Utama (Dirut) PT Len (Persero) Abraham Mose yang didampingi jajarannya. Sebelum peninjauan dan melihat secara langsung fasilitas produksi PT Len(Persero), Menhan terlebih dahulu menerima paparan mengenai profile dan sejauh mana kemampuan PT Len (Persero) dalam mendukung dan memenuhi kebutuhan Alpalhankam.
Dirut PT Len (Persero) Abraham Mose menjelaskan, hingga saat ini kinerja PT Len (Persero) terus mengalami kenaikan baik di sektor bisnis transportasi maupun di sektor pertahanan. Khusus di sektor pertahanan, berbagai produk telah dikembangkan dan diproduksi oleh PT Len (Persero) baik di kelompok Combat System, Radar, Tactical dan Secure Communication System hingga Cyber System.
Selama periode tahun 2010 hingga 2014, PT Len (Persero) telah berkontribusi dalam mendukung pemenuhan Alutsista TNI diantaranya mendukung proyek pembangunan kapal PKR yaitu terlibat dalam pembuatan beberapa modul software untuk CMS PKR, pemenuhan sistem komunikasi pengamanan wilayah perbatasan di Kalimantan Timur dan pembuatan sistem komunikasi terpadu untuk kapal Markas KRI Surabaya.
Usai kunjungan ke PT Len (Persero), selanjutnya Menhan melanjutkan peninjauannya ke PT Inti (Persero) dan diterima oleh Direktur Operasi Teknik PT Inti (Persero) Adiaris. Usai menerima paparan mengenai profile dan kemampuan PT Inti (Persero), Menhan dan rombongan juga berkesempatan meninjau fasilitas produksi PT Inti (Persero).
Direktur Operasi Teknik PT Inti (Persero) menyampaikan, bahwa kunjungan Menhan ini merupakan suatu kehormatan bagi PT Inti (Persero) selaku Badan Usaha Milik Negara Industri Strategis, karena kunjungan ini merupakan kunjungan Menhan yang pertama ke PT Inti (Persero).
Dijelaskannya, meskipun tidak begitu besar keterlibatan PT Inti (Persero) dalam kegiatan pemenuhan peralatan pertahanan, namun PT Inti secara tidak langsung sudah terlibat dalam berbagai kegiatan antara lain membantu PT Pindad (Persero) menyelesaikan retrofit Tank AMX dalam konteks pelaralatan komunikasi interkom.
Selanjutnya usai kunjungan di PT Inti (Persero), Menhan mengakhiri peninjauannya ke PT CMI dan diterima oleh Dirut PT CMI Teknologi Rahardjo Pratjihno. Dalam peninjauan ini, Menhan melihat secara langsung bagaimana PT CMI Teknologi memproduksi alat komunikasi yang dipesan oleh TNI. Menhan meninjau fasilitas produksi PT CMI Teknologi meliputi ruang mekanik dan fasilitas produksi perakitan radar dan Alkom.
PT CMI Teknologi merupakan perusahaan teknologi swasta yang fokus dalam mendesain dan memproduksi microwave radio. Saat ini, PT CMI sudah memiliki kontrak pengembangan sistem radar militer di Indonesia.
Dalam rangkaianya peninjauan ini, Menhan secara umum menyampaikan kesan sangat bangga dapat melihat secara langsung bagaimana produk-produk Alkom dan radar yang dibuat oleh industri strategis. Menurutnya produk dalam negeri tidak kalah dengan produksi dari negara maju lainnya.
Kedepan, Indonesia harus mampu secara mandiri membuat Radar dan mengurangi ketergantungan dari negara lain. Karena, radar merupakan sarana yang sangat penting sebagai mata dan telinga bagi negara terutama bagi angkatan bersenjata.
Lebih lanjut Menhan berpesan agar apa yang telah dicapai untuk terus dilanjutkan dan ditingkatkan serta disesuaikan dengan kemajuan teknologi. Selain itu, industri strategis juga harus terus menyiapkan Sumber Daya Manusia secara berlapis dan jangan sampai terputus, sehingga kedepan akan bertambah maju lagi dan harapan Indonesia untuk lebih mandiri akan terwujud.
Selain Kabadan Ranahan Kemhan dan Kabalitbang Kemhan, turut pula mendampingi Menhan dalam peninjauan ini antara lain Staf Ahli Menhan Bidang Teknologi Industri Dr. Ir. Anne Kusmayati, M.Sc., dan Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Dedi Kusnadi Thamim dan Dirtekin Ditjen Pothan Kemhan Brigjen TNI Zainal Arifin.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.