INILAH.COM, Jakarta - Telkomsel mengakui perang tarif menimbulkan ketidakadilan dan iklim bisnis yang tidak sehat. Pemerintah diminta mmebuat regulasi yang tegas.
“Perang tarif terjadi dan tidak fair. Kondisi ini membuat industri tampak tidak sehat. Seandainya pemerintah membuat aturan yang tegas, tentu operator dapat mematuhi dengan baik,” ujar GM Corporate Communications Telkomsel Ricardo Indra saat dihubungi INILAH.COM, Kamis (17/2).
Pemerintah diharapkan mengatur batas tarif atas dan bawah yang dapat dimanfaatkan oleh semua operator. Selain itu, pemerintah juga membuat pengaturan grafis iklan kepada operator agar tidak menyesatkan masyarakat.
“Misalnya, tidak boleh ada kata-kata gratis atau nol rupiah. Aturan yang jelas tentu dipatuhi oleh semua operator. Ini semua demi kebaikan industri. Meskipun, secara logika kita tahu tidak ada yang benar-benar gratis dalam industri. Bisa pula memberikan kesadaran soal produk seluler ke masyarakat,” kata Indra lagi.
Sebelumnya, Indonesia Telecommunication Users Group (IDTUG) menyatakan, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) harus membuat aturan yang mencantumkan denda atau aturan yang sifatnya bukan saran ataupun anjuran. [vin]
• Inilah
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.