INILAH.COM, Jakarta- Telkomsel membantah kecaman IDTUG yang menyebutkan operator menyesatkan masyarakat lewat iklan gratis. Operator mengklaim tindakan ini sekadar strategi marketing.
“Bohong tentu saja tidak. Ini hanyalah strategi marketing. Industri memang tidak bisa serta merta memberikan harga gratis. Tentu ada penghitungannya sendiri. Jika kami menggunakan kata gratis maka sekadar strategi pemasaran produk,” ujar GM Corporate Communications Telkomsel Ricardo Indra saat dihubungi INILAH.COM pada Kamis (17/2).
Indra mengklaim pihaknya sudah mencantumkan syarat dan kondisi layanan sehingga masyarakat bisa memahami bagaimana perbedaan harga ditawarkan operator.
“Kami sudah mencantumkan kisaran harga kepada masyarakat lewat situs Telkomsel maupun media lain. ini salah satu cara kami menyampaikan transparansi harga kepada pengguna,” kata Indra lagi.
Sebelumnya, Indonesia Telecommunication Users Group (IDTUG) menyayangkan kualitas telekomunikasi seluler dan fitur telepon gratis selamanya oleh operator. Layanan tersebut dinilai menyesatkan dan membohongi masyarakat.
Saat ini tarif interkoneksi antar seluler lokal adalah Rp251 per menit, sementara untuk interkoneksi antar seluler interlokal adalah Rp461 per menit. Di sisi lain, tarif Rp0 biasanya hanya berlaku setelah menit tertentu dan berakhir pada menit tertentu juga, atau untuk tarif sesama operator (on-nett).
Sayangnya, tarif dari menit pertama sampai ketiga biasanya dua kali lipat lebih mahal dari tarif dasar atau interkoneksi, misalnya Rp10 per detik. Operator (yang beriklan Rp0 ke semua operator) riilnya mengutip tarif ritel kepada konsumennya Rp400 per menit.
• Inilah
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.