✈ Setelah N219 ✈ Maket N245 [PTDI]
PT Dirgantara Indonesia dan Lapan bersiap mengembangkan proyek pesawat N245 yang telah dicanangkan pemerintah sebagai program tambahan proyek strategis nasional pada Perpres 58 Tahun 2017. Hal itu dilakukan setelah PT DI melakukan uji terbang pertama pesawat N219.
“Saya harapkan dengan ‘first-flight’ N219 ini pemerintah akan membantu kita untuk program N245. Lapan juga serius membantu kita. Kita akan bekerjasama mencari sebagian biaya pengembangannya dari pemerintah, sbagian lagi dari partner kerja sama,” kata Direktur Utama PT DI Budi Santoso di Bandung, Jawa Barat, Kamis, 16 Agustus 2017.
Budi mengatakan, proyek pesawat N245 ini sudah disiapkan PT DI sebagai pengembangan dari pesawat N235. “Kita memanfaatkan yang mungin bisa kita pakai di pesawat N235. Mungkin 80 persen akan sama, hanya 20 persen sampai 30 persen beda, dan kita bisa mendapatkan pesawat komersial,” kata dia.
Menurut Budi, pesawat N245 itu nantinya disiapkan murni sebagai pesawat komersial untuk mengangkut penumpang. “Kalau N235 itu lebih baik untuk pesawat militer dan spesial kargo. Kalau untuk pesawat komersial bisa N245, dengan terget (bisa beroperasi pada) runway di bawah 800 meter, dan masih bisa landing di ‘unprepare-land’ di landasan rumput dan lain-lain,” kata dia.
Budi mengatakan, pesawat N245 dirancang sebagai pesawat berbaling-baling untuk mengangkut penumpang dan berada di bawah versi pesawat penumpang ATR72. “Kita akan masuk ke daerah 50 penumpang. Teman0-teman mendisain kira-kira untuk 54 penumpang. Karena saya senang bolak-balik angka, saya jadikan saja 45 (N245),” kata dia.
PT DI saat ini akan memulai pembuatan rancangan disain pesawat itu. “Baru disain. Kita akan mulai di wind tunnel,” kata Budi.
Budi mengatakan, sejumlah perusahaan industri pesawat di luar negeri sudah menyatakan ketertarikannya untuk bekerja sama membuat pesawat N245. Tapi dia masih enggan merincinya. “Kira-kira 6 bulan lagi saya cerita. Saya masih cari partner yang tertarik. Ada yang sudah tertarik tapi belum hitung-hitungan uangnya. Kalau yang tertarik banyak,” kata dia.
Kepala Lapan Thomas Djamaludin membenarkan lembaganya tengah bekerja sama dengan PT DI untuk proyek pengembangan pesawat N245. “Setelah ini, kita mengupayakan pengembangan pesawat jenis berikutnya, N245. Spesifikasinya untuk kelas menengah dengan muatan sekitar 50 penumpang,” kata dia di Bandung.
PT Dirgantara Indonesia dan Lapan bersiap mengembangkan proyek pesawat N245 yang telah dicanangkan pemerintah sebagai program tambahan proyek strategis nasional pada Perpres 58 Tahun 2017. Hal itu dilakukan setelah PT DI melakukan uji terbang pertama pesawat N219.
“Saya harapkan dengan ‘first-flight’ N219 ini pemerintah akan membantu kita untuk program N245. Lapan juga serius membantu kita. Kita akan bekerjasama mencari sebagian biaya pengembangannya dari pemerintah, sbagian lagi dari partner kerja sama,” kata Direktur Utama PT DI Budi Santoso di Bandung, Jawa Barat, Kamis, 16 Agustus 2017.
Budi mengatakan, proyek pesawat N245 ini sudah disiapkan PT DI sebagai pengembangan dari pesawat N235. “Kita memanfaatkan yang mungin bisa kita pakai di pesawat N235. Mungkin 80 persen akan sama, hanya 20 persen sampai 30 persen beda, dan kita bisa mendapatkan pesawat komersial,” kata dia.
Menurut Budi, pesawat N245 itu nantinya disiapkan murni sebagai pesawat komersial untuk mengangkut penumpang. “Kalau N235 itu lebih baik untuk pesawat militer dan spesial kargo. Kalau untuk pesawat komersial bisa N245, dengan terget (bisa beroperasi pada) runway di bawah 800 meter, dan masih bisa landing di ‘unprepare-land’ di landasan rumput dan lain-lain,” kata dia.
Budi mengatakan, pesawat N245 dirancang sebagai pesawat berbaling-baling untuk mengangkut penumpang dan berada di bawah versi pesawat penumpang ATR72. “Kita akan masuk ke daerah 50 penumpang. Teman0-teman mendisain kira-kira untuk 54 penumpang. Karena saya senang bolak-balik angka, saya jadikan saja 45 (N245),” kata dia.
PT DI saat ini akan memulai pembuatan rancangan disain pesawat itu. “Baru disain. Kita akan mulai di wind tunnel,” kata Budi.
Budi mengatakan, sejumlah perusahaan industri pesawat di luar negeri sudah menyatakan ketertarikannya untuk bekerja sama membuat pesawat N245. Tapi dia masih enggan merincinya. “Kira-kira 6 bulan lagi saya cerita. Saya masih cari partner yang tertarik. Ada yang sudah tertarik tapi belum hitung-hitungan uangnya. Kalau yang tertarik banyak,” kata dia.
Kepala Lapan Thomas Djamaludin membenarkan lembaganya tengah bekerja sama dengan PT DI untuk proyek pengembangan pesawat N245. “Setelah ini, kita mengupayakan pengembangan pesawat jenis berikutnya, N245. Spesifikasinya untuk kelas menengah dengan muatan sekitar 50 penumpang,” kata dia di Bandung.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.