Dok. Pembangunan Kapal Induk Perambuan KN Sibaru Baru [indonesia supplies] ✮
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan meluncurkan satu unit Kapal Induk Perambuan yaitu KN Kalian di Galangan Kapal PT Caputra Mitra Sejati, Serang, Banten untuk mendukung tugas kenavigasian dalam keselamatan pelayaran.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut A Tonny Budiono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, mengatakan Kapal KN Kalian merupakan salah satu dari dua unit Kapal Induk Perambuan pesanan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut yang dibangun di galangan kapal PT Caputra Mitra Sejati, di mana satu kapal lainnya, yaitu KN Sibaru-Baru telah terlebih dahulu diluncurkan pada 12 Juli 2017 yang lalu.
Menurt dia pembangunan kapal-kapal navigasi yang dilakukan oleh Pemerintah merupakan konsekuensi Indonesia sebagai negara maritim sekaligus menjadi tanggung jawab Kementerian Perhubungan untuk menjamin keselamatan pelayaran melalui penyelenggaraan kenavigasian di seluruh wilayah perairan Indonesia.
"Pembangunan dua unit Kapal Induk Perambuan ini sekaligus menunjukkan keseriusan pemerintah dalam meningkatkan jumlah armada kapal Negara kenavigasian di Indonesia," katanya.
Dia menjelaskan Kapal Induk Perambuan tersebut memiliki peran yang sangat penting dalam melaksanakan tugas pemasangan dan pengangkutan Sarana Bantu Navigasi Perhubungan (SBNP) serta mengantar giliran tugas penjaga menara suar dan distribusi perbekalan.
"Kapal-kapal Negara yang telah kita bangun harus dijaga dan dirawat dengan baik agar kondisi teknisnya terus terjaga sehingga dapat diandalkan ketika menjalankan tugas kenavigasian," katanya.
Dia juga mengapresiasi kepada segenap jajaran PT Caputra Mitra Sejati yang telah menyelesaikan pembangunan dua unit Kapal Induk Perambuan sesuai dengan jadwal waktu pelaksanaan yang telah disepakati.
Dirjen Tonny meminta agar Galangan Kapal PT Caputra Mitra Sejati selalu mengikuti prosedur dan mengutamakan aspek keselamatan serta memperhatikan kualitas dan mutu dalam membangun kapal.
"Dengan rampungnya pembangunan kedua kapal navigasi ini, diharapkan dapat semakin memperkuat armada kapal Negara kenavigasian milik Direktorat Jenderal Perhubungan Laut serta dapat meningkatkan keandalan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) demi mendukung terciptanya keselamatan dan keamanan pelayaran di perairan Indonesia," ujarnya.
KN Kalian rencananya dioperasikan dan dipangkalkan pada Distrik Navigasi Kelas II Palembang, sedangkan KN Sibaru-Baru akan dipangkalkan pada Distrik Navigasi Kelas II Teluk Bayur Sumatera Barat.
Adapun pembangunan dua unit Kapal Induk Perambuan ini menggunakan anggaran APBN senilai Rp 246,2. iliar dan memiliki spesifikasi panjang 62 meter, lebar 12 meter, tinggi 4,7 meter, kecepatan 12 Knot, dan jarak jelajah kapal 4000 Nautical Mile.
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan meluncurkan satu unit Kapal Induk Perambuan yaitu KN Kalian di Galangan Kapal PT Caputra Mitra Sejati, Serang, Banten untuk mendukung tugas kenavigasian dalam keselamatan pelayaran.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut A Tonny Budiono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, mengatakan Kapal KN Kalian merupakan salah satu dari dua unit Kapal Induk Perambuan pesanan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut yang dibangun di galangan kapal PT Caputra Mitra Sejati, di mana satu kapal lainnya, yaitu KN Sibaru-Baru telah terlebih dahulu diluncurkan pada 12 Juli 2017 yang lalu.
Menurt dia pembangunan kapal-kapal navigasi yang dilakukan oleh Pemerintah merupakan konsekuensi Indonesia sebagai negara maritim sekaligus menjadi tanggung jawab Kementerian Perhubungan untuk menjamin keselamatan pelayaran melalui penyelenggaraan kenavigasian di seluruh wilayah perairan Indonesia.
"Pembangunan dua unit Kapal Induk Perambuan ini sekaligus menunjukkan keseriusan pemerintah dalam meningkatkan jumlah armada kapal Negara kenavigasian di Indonesia," katanya.
Dia menjelaskan Kapal Induk Perambuan tersebut memiliki peran yang sangat penting dalam melaksanakan tugas pemasangan dan pengangkutan Sarana Bantu Navigasi Perhubungan (SBNP) serta mengantar giliran tugas penjaga menara suar dan distribusi perbekalan.
"Kapal-kapal Negara yang telah kita bangun harus dijaga dan dirawat dengan baik agar kondisi teknisnya terus terjaga sehingga dapat diandalkan ketika menjalankan tugas kenavigasian," katanya.
Dia juga mengapresiasi kepada segenap jajaran PT Caputra Mitra Sejati yang telah menyelesaikan pembangunan dua unit Kapal Induk Perambuan sesuai dengan jadwal waktu pelaksanaan yang telah disepakati.
Dirjen Tonny meminta agar Galangan Kapal PT Caputra Mitra Sejati selalu mengikuti prosedur dan mengutamakan aspek keselamatan serta memperhatikan kualitas dan mutu dalam membangun kapal.
"Dengan rampungnya pembangunan kedua kapal navigasi ini, diharapkan dapat semakin memperkuat armada kapal Negara kenavigasian milik Direktorat Jenderal Perhubungan Laut serta dapat meningkatkan keandalan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) demi mendukung terciptanya keselamatan dan keamanan pelayaran di perairan Indonesia," ujarnya.
KN Kalian rencananya dioperasikan dan dipangkalkan pada Distrik Navigasi Kelas II Palembang, sedangkan KN Sibaru-Baru akan dipangkalkan pada Distrik Navigasi Kelas II Teluk Bayur Sumatera Barat.
Adapun pembangunan dua unit Kapal Induk Perambuan ini menggunakan anggaran APBN senilai Rp 246,2. iliar dan memiliki spesifikasi panjang 62 meter, lebar 12 meter, tinggi 4,7 meter, kecepatan 12 Knot, dan jarak jelajah kapal 4000 Nautical Mile.
⚓ Antara
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.