Yogyakarta
☆ Penguasaan teknologi roket Indonesia masih sangat jauh di bawah negara maju, khususnya Eropa.
Oleh
sebab itu, Indonesia harus mampu mengembangkan teknologi roket secara
mandiri karena negara maju cenderung pelit untuk membagi ilmu mereka.
Kepala
Pusat Teknologi Penerbangan LAPAN Ari Sugeng Budiyanta mengakui
teknologi roket tidak mudah untuk dikuasai. “Teknologi peroketan itu
teknologi yang sangat tinggi dan sulit. Selain itu, teknologinya sangat
tertutup tidak gampang dicari di luar seperti teknologi penerbangan
lain. Teknologi roket kurang dibuka oleh negara maju,” kata Ari di
sela-sela acara Workshop Kompetisi Muatan Roket dan Roket Indonesia
(KOMURINDO) yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
(UMY), Selasa 15 April 2014.
Sehingga, menurutnya, Indonesia
harus mampu bangkit sendiri dalam bidang tersebut dengan ahli-ahli dari
Indonesia. “Mau tidak mau kita harus bangkit sendiri, sulit untuk
mengharapkan negara lain untuk memberikan training bagi negara
berkembang seperti Indonesia,” katanya lagi.
Meskipun berat, Ari
mengingatkan, penguasaan teknologi sangat penting bagi negara manapun
saat ini, tak terkecuali Indonesia. Teknologi roket membuat sebuah
negara mampu meluncurkan satelit komunikasi sipil atau untuk kepentingan
pertahanan negara.
Namun ia menilai hal itu masih sangat jauh,
karena saat ini Indonesia belum mampu meluncurkan satelit secara mandiri
dan harus menumpang kepada negara lain.
LAPAN memiliki cita-cita
dapat meluncurkan roket pengorbit satelit dan membantu pemenuhan
kebutuhan persenjataan TNI. Sehingga, LAPAN mengapresiasi gelaran
KOMURINDO dan KOMBAT yang digelar oleh DIKTI di UMY. "Saya berharap
kompetisi tersebut dapat menumbuhkan kecintaan generasi muda, khususnya
mahasiswa dalam dunia roket. Sehingga ke depan para calon ahli roket
tersebut dapat mempercepat perwujudan cita-cita LAPAN," katanya.
Purnarupa P8 Light Tank SSE
-
*D*ari website X robe_1807 diposkan purnarupa kendaraan militer terbaru
produksi perusahaan swasta PT SSE (Sentra Surya Ekajaya) di Tangerang,
Banten.
R...
3 jam yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.