⚓️ Menampilkan kapabilitas dan inovasi Miniatur LPD 163 m desain PAL Indonesia dipesan UEA. (TvOne)
PT PAL Indonesia telah menandatangani berbagai perjanjian kerja sama strategis dengan berbagai negara.
Pada bulan lalu di Abu Dahbi, PAL Indonesia telah menyetujui kerjasama dengan perusahaan UEA dalam pengembangan alutsista, seperti diungkap CEO PAL, Kaharuddin Djenot.
Perusahaan strategis UEA mendanai program pemesana kapal LPD 163 meter desain PAL dengan opsi pengembangan lebih lanjut sesuai kebutuhan militer negeri UEA.
“Kerjasama ini menjadi titik awal kerja sama pengembangan alutsista dengan Uni Emirat Arab,” tutur Kaharuddin Djenod.
Kerja sama ini tidak hanya berfokus pada combat management system & integration, melainkan juga memberikan ruang berkembang bagi kedua belah pihak, khususnya PT PAL Indonesia untuk mengembangkan desain, pengembangan underwater vehicles, dan submarines, serta unmanned surface vehicle.
Sebelumnya juga di kabarkan dari negeri tetangga, Filipina juga telah memesan Strategic Sealift Vessel (SSV) 123 meter pada bulan Juni tahun 2022 sebanyak 2 unit, yang mana diminta ada perubahan minor pada platform kapal sesuai kebutuhan militer Filipina.
Nantinya kapal SSV ini diharapkan akan siap bertugas hingga sea state 6, serta kapabilitas pengoperasian perlengkapan fasilitas kapal pada sea state 4.
Upacara cutting steel atau pemotongan baja kapal frigate Merah Putih yang dilakukan di galangan kapal PT PAL Surabaya. (Ist)
Selain itu PAL Indonesia juga akan memproduksi kapal frigate Merah Putih kerjasama dengan perusahhan Inggris, Babcock.
CEO PT PAL Kaharuddin Djenod mengatakan kepada Jane's, proyek frigate Merah Putih merupakan cermin bahwa status kapal perang tersebut buatan lokal.
Dia pun memastikan seperti diberitakan sindonews, bahwa frigate akan mempunyai panjang 140 meter, bukan lagi 143 meter dan bukan juga 138 meter sebagai varian yang identik Iver Huitfeldt milik AL Denmark.
Proyek frigate Merah Putih disebut sebagai milestone Indonesia menapak level baru dalam kapasitas membangun kapal perang sekaligus kekuatan matra laut.
Dari sisi kapasitas knowledge, PT PAL memang pernah membangun light frigate / PKR 105 kerjasama dengan Damen, tapi prosesnya lebih banyak dilakukan perusahaan asal Belanda, dan hanya sebagian yang dibangun di Tanah Air.
Focus Group Discussion PAL
Desain PAL kapal dengan panjng 106 meter (Defend.id)
Pada forum yang di selenggarakan PAL, Focus Group Discussion (FGD), potensi besar dunia maritim Indonesia, CEO PAL mengatakan nantinya UEA akan memesan kembali LPD batch kedua desain PAL.
Selain itu juga akan memesan kapal BRS (Bantuan Rumah Sakit) dan 4 unit kapal Korvet dengan nilai billion dollar.
Juga dalam video yang beredar, nantinya PAL akan menampilkan desain kapal induk Merah Putih, menurut CEO PAL, desain kapal tersebut akan di publikasikan bulan Agustus tahun ini.
Dari berbagai proyek PAL ini, diharapkan menjadikan industri pertahanan yang berlokasi di Surabaya ini dapat menyelesaikan pesanan tepat waktu dan berkualitas.
PT PAL Indonesia telah menandatangani berbagai perjanjian kerja sama strategis dengan berbagai negara.
Pada bulan lalu di Abu Dahbi, PAL Indonesia telah menyetujui kerjasama dengan perusahaan UEA dalam pengembangan alutsista, seperti diungkap CEO PAL, Kaharuddin Djenot.
Perusahaan strategis UEA mendanai program pemesana kapal LPD 163 meter desain PAL dengan opsi pengembangan lebih lanjut sesuai kebutuhan militer negeri UEA.
“Kerjasama ini menjadi titik awal kerja sama pengembangan alutsista dengan Uni Emirat Arab,” tutur Kaharuddin Djenod.
Kerja sama ini tidak hanya berfokus pada combat management system & integration, melainkan juga memberikan ruang berkembang bagi kedua belah pihak, khususnya PT PAL Indonesia untuk mengembangkan desain, pengembangan underwater vehicles, dan submarines, serta unmanned surface vehicle.
Sebelumnya juga di kabarkan dari negeri tetangga, Filipina juga telah memesan Strategic Sealift Vessel (SSV) 123 meter pada bulan Juni tahun 2022 sebanyak 2 unit, yang mana diminta ada perubahan minor pada platform kapal sesuai kebutuhan militer Filipina.
Nantinya kapal SSV ini diharapkan akan siap bertugas hingga sea state 6, serta kapabilitas pengoperasian perlengkapan fasilitas kapal pada sea state 4.
Upacara cutting steel atau pemotongan baja kapal frigate Merah Putih yang dilakukan di galangan kapal PT PAL Surabaya. (Ist)
Selain itu PAL Indonesia juga akan memproduksi kapal frigate Merah Putih kerjasama dengan perusahhan Inggris, Babcock.
CEO PT PAL Kaharuddin Djenod mengatakan kepada Jane's, proyek frigate Merah Putih merupakan cermin bahwa status kapal perang tersebut buatan lokal.
Dia pun memastikan seperti diberitakan sindonews, bahwa frigate akan mempunyai panjang 140 meter, bukan lagi 143 meter dan bukan juga 138 meter sebagai varian yang identik Iver Huitfeldt milik AL Denmark.
Proyek frigate Merah Putih disebut sebagai milestone Indonesia menapak level baru dalam kapasitas membangun kapal perang sekaligus kekuatan matra laut.
Dari sisi kapasitas knowledge, PT PAL memang pernah membangun light frigate / PKR 105 kerjasama dengan Damen, tapi prosesnya lebih banyak dilakukan perusahaan asal Belanda, dan hanya sebagian yang dibangun di Tanah Air.
Focus Group Discussion PAL
Desain PAL kapal dengan panjng 106 meter (Defend.id)
Pada forum yang di selenggarakan PAL, Focus Group Discussion (FGD), potensi besar dunia maritim Indonesia, CEO PAL mengatakan nantinya UEA akan memesan kembali LPD batch kedua desain PAL.
Selain itu juga akan memesan kapal BRS (Bantuan Rumah Sakit) dan 4 unit kapal Korvet dengan nilai billion dollar.
Juga dalam video yang beredar, nantinya PAL akan menampilkan desain kapal induk Merah Putih, menurut CEO PAL, desain kapal tersebut akan di publikasikan bulan Agustus tahun ini.
Dari berbagai proyek PAL ini, diharapkan menjadikan industri pertahanan yang berlokasi di Surabaya ini dapat menyelesaikan pesanan tepat waktu dan berkualitas.
✪ Garuda Militer
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.