Berharap BUMN dan perusahaan swasta Indonesia mendukung pembangunan di FilipinaPresiden Joko Widodo menyambut Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin, 5 September 2022. [Biro Setpres] ☆
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyinggung soal pembelian pesawat NC212i oleh Filipina saat memberikan keterangan kepada media soal pembicaraan dengan Marcos Jr.
"Saya berharap agar rencana pembelian pesawat NC212i dari PT Dirgantara Indonesia dapat direalisasikan," kata Jokowi dalam keterangan pers bersama dengan Marcos Jr, Senin, 5 September 2022.
Jokowi belum merinci lebih jauh tentang rencana pembelian pesawat lokal oleh Filipina ini. Tapi beberapa tahun yang lalu, Filipina juga sudah pernah membeli pesawat tersebut di masa Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.
Laman resmi PTDI dan Kementerian Pertahanan melaporkan penyerahan dua unit pesawat NC212i di Haribon Hangar, Clark Air Base, Mabalacat City, Pampanga, Filipina, pada 26 Juni 2018. Dari Direktur Utama PTDI saat itu, Elfien Goentoro ke Menteri Pertahanan Filipina saat itu, Delfin Negrillo Lorenzana.
Ada juga proyek dengan PT PAL
Pesawat itu kemudian diserahkan kepada pengguna akhir yaitu Angkatan Udara Philipina yang diwakili Kepala Staf Angkatan Udara Philipina Ltgen Galileo Gerard R Kintanar JR AFP.
“Dengan menyerahkan kedua pesawat ini, diharapkan kita dapat memenuhi kebutuhan Angkatan Udara Filipina dan kami juga sangat berharap kedua pesawat ini memiliki peran penting dalam mendukung segala pesyaratan operasi Angkatan Udara Filipina. Selanjutnya, kami berharap dapat memperkuat hubungan antara dua negara melalui skema G2G yang solid,” kata Elfien saat itu.
Selain soal pembelian pesawat NC212i, Jokowi juga berharap intensitas kerja sama infrastruktur dan industri strategis kedua negara kian meningkat. Jokowi mengatakan bahwa beberapa BUMN lain juga sudah ikut serta dalam program pembangunan di Filipina.
Selain PTDI dengan pesawat NC212i, ada juga proyek pengadaan dua kapal landing platform dock oleh PT PAL Indonesia (Persero). Lalu ada juga proyek persinyalan kereta di Manila, ibu kota Filipina, oleh PT Len Industri (Persero). "Ke depan saya ingin semakin banyak kesempatan bagi BUMN dan perusahaan swasta Indonesia mendukung pembangunan di Filipina," ujarnya.
Hal itu diungkapkan oleh Direktur Keuangan, Manajemen Resiko dan SDM PTDI, Wildan Arief, usai melakukan taxi dengan pesawat N219 di Apron Hanggar Aircraft Service PT DI Bandung, Jawa Barat.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyinggung soal pembelian pesawat NC212i oleh Filipina saat memberikan keterangan kepada media soal pembicaraan dengan Marcos Jr.
"Saya berharap agar rencana pembelian pesawat NC212i dari PT Dirgantara Indonesia dapat direalisasikan," kata Jokowi dalam keterangan pers bersama dengan Marcos Jr, Senin, 5 September 2022.
Jokowi belum merinci lebih jauh tentang rencana pembelian pesawat lokal oleh Filipina ini. Tapi beberapa tahun yang lalu, Filipina juga sudah pernah membeli pesawat tersebut di masa Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.
Laman resmi PTDI dan Kementerian Pertahanan melaporkan penyerahan dua unit pesawat NC212i di Haribon Hangar, Clark Air Base, Mabalacat City, Pampanga, Filipina, pada 26 Juni 2018. Dari Direktur Utama PTDI saat itu, Elfien Goentoro ke Menteri Pertahanan Filipina saat itu, Delfin Negrillo Lorenzana.
Ada juga proyek dengan PT PAL
Pesawat itu kemudian diserahkan kepada pengguna akhir yaitu Angkatan Udara Philipina yang diwakili Kepala Staf Angkatan Udara Philipina Ltgen Galileo Gerard R Kintanar JR AFP.
“Dengan menyerahkan kedua pesawat ini, diharapkan kita dapat memenuhi kebutuhan Angkatan Udara Filipina dan kami juga sangat berharap kedua pesawat ini memiliki peran penting dalam mendukung segala pesyaratan operasi Angkatan Udara Filipina. Selanjutnya, kami berharap dapat memperkuat hubungan antara dua negara melalui skema G2G yang solid,” kata Elfien saat itu.
Selain soal pembelian pesawat NC212i, Jokowi juga berharap intensitas kerja sama infrastruktur dan industri strategis kedua negara kian meningkat. Jokowi mengatakan bahwa beberapa BUMN lain juga sudah ikut serta dalam program pembangunan di Filipina.
Selain PTDI dengan pesawat NC212i, ada juga proyek pengadaan dua kapal landing platform dock oleh PT PAL Indonesia (Persero). Lalu ada juga proyek persinyalan kereta di Manila, ibu kota Filipina, oleh PT Len Industri (Persero). "Ke depan saya ingin semakin banyak kesempatan bagi BUMN dan perusahaan swasta Indonesia mendukung pembangunan di Filipina," ujarnya.
Hal itu diungkapkan oleh Direktur Keuangan, Manajemen Resiko dan SDM PTDI, Wildan Arief, usai melakukan taxi dengan pesawat N219 di Apron Hanggar Aircraft Service PT DI Bandung, Jawa Barat.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.