Jakarta
♥ Solusi Teknologi Modifikasi Cuaca untuk penanggulangan bencana di Indonesia dinilai kurang disokong oleh pemerintah. Hal tersebut disampaikan Heru Widodo, Ketua UPT-Hujan Buatan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, Rabu (26/3).
"Kalau penerintah menganggap TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca) perlu, pasti dibiayai," ujar Heru.
Hal ini terkait upaya hujan buatan untuk penanggulangan asap, akibat kebakaran hutan di Riau yang dilaksanakan BPPT. Menurut Heru, dengan fasilitas yang ada, UPT-Hujan Buatan BPPT cenderung kewalahan.
Hal tersebut berkaitan dengan kurangnya pesawat yang digunakan untuk pelaksanaan hujan buatan di Riau. Dalam pelaksanaannya, BPPT kini hanya memiliki 5 unit pesawat, 3 dapat digunakan, sementara 2 lainnya sudah kritis.
"Untuk kinerja yang optimal, setidaknya kita memiliki masing-masing 5 unit pesawat di tiap bagian Indonesia, barat tengah dan timur," tambah Heru.
Terhitung sejak 5 Maret 2014, BPPT dibantu dengan pesawat Hercules milik TNI AU telah melaksanakan 34 sorti penerbangan, dengan total sekitar 76 ton bahan seeding. Hujan buatan, diakui Heru masih akan dilaksanakan hingga 5 April 2014.
Menurutnya, pelaksanaan TMC di Indonesia kurang optimal. Kemampuan teknologi dan kebijakan pemerintah kurang tersinkronisasi. Hal tersebut ia bandingkan dengan optimalnya pelaksanaan TMC di Thailand.
Riau sendiri diakui Heru sedang mengalami penurunan potensi hujan dan diramalkan akan kembali membaik mulai 27 Maret 2014. Namun BPPT meramalkan, pertengahan 2014 merupakan waktu El-Nino untuk sebagian wilayah di Indonesia.
Purnarupa P8 Light Tank SSE
-
*D*ari website X Robe_1807 diposkan purnarupa kendaraan militer terbaru
produksi perusahaan swasta PT SSE (Sentra Surya Ekajaya) di Tangerang,
Banten.
R...
2 jam yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.