dokumentasi Stratcom - dari
kiri ke kanan : Andreas Thamrin (Direktur Operasional Global Teleshop),
Rohilesh Singh (Country Director RIM untuk Indonesia), Jim Balsillie
(Co-CEO RIM), dan Gregory Wade (Regional Managing Director RIM untuk
Asia Timur) dalam pembukaan Toko Gaya Hidup BlackBerry di Mall Kelapa
Gading 3, Jakarta, Rabu (16/11/2011)
BANDUNG, KOMPAS.com - Research in Motion (RIM) akan menyediakan dana sebesar 5 juta dollar (sekitar Rp 45 miliar) dan siap bekerja sama mengembangkan teknologi aplikasi dengan Institut Teknologi Bandung (ITB).
RIM tak sungkan menggelontorkan dana tersebut karena ITB dinilai memiliki sumber daya manusia yang mumpuni.
Menteri Perekonomian Hatta Rasaja memaparkan, dana itu akan dicairkan secara bertahap. Saat ini RIM baru menyediakan dana untuk pengembangan aplikasi, joint riset.
"Saya harapkan nanti ada teknopart yang dikembangkan di sini (ITB). Sehingga awal dari Bandung Techno Innovation Center bisa benar-benar diwujudkan," harap Hatta usai penyerahan "Letter of Intent" di Aula Timur Kampus ITB, Sabtu (3/3/2012).
Penyerahan Letter of Intent itu dilakukan langsung oleh Direktur Utama PT RIM Indonesia, Andy Cobham kepada Menteri Perekonomian, Hatta Rajasa, disaksikan langsung Duta Besar Kanada, Clugston dan Vice Rector for Research and Innovation ITB, Wawan Gunawan.
Hatta melihat, kerja sama dengan RIM adalah awal yang baik. Apalagi Indonesia memerlukan untuk pengembangan teknologi aplikasi dalam Information Communication Technology atau ICT yang terus berkembang.
"Kolaborasi ini bisa dijadikan "Center of ICT". Sumber daya manusia di ITB cukup mumpuni untuk mengembangkan program-program aplikasi produk ICT. Sehingga Bandung bisa menjadi basis pengembangan technopreneur. Indonesia harus punya. Jadi ini awal yang bagus," ujarnya.
Dia juga berharap dengan penyediaan dana dari RIM bisa mendorong mahasiswa untuk mendirikan usaha pemula di bidang teknologi. Hatta menilai mahasiswa Indonesia memiliki kemampuan tersebut dan hanya membutuhkan kolaborasi.
Pada sambutannya, Direktur Utama PT RIM Indonesia, Andy Cobham berujar, produsen BlackBerry itu menyediakan dana untuk pengembangan program akademisi selama lima tahun. RIM memberikan dana sebesar itu karena mobile aplikasi di Indonesia sangat mendukung. (Agung Yulianto/TribunNews)
• KOMPAS.com
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.