Bluebirdstrat.com |
TEMPO.CO , Jakarta - Hasil survei yang digelar tahun lalu oleh IBM terhadap 1.700 chief marketing officer
(CMO) di 64 negara, termasuk di wilayah Asia Tenggara, menunjukkan
sebagian besar eksekutif pemasaran telah menyadari adanya pergeseran
dalam dunia digital yang mempengaruhi cara berinteraksi dengan konsumen
secara permanen.
Namun dari jumlah itu hanya 40 persen CMO di ASEAN yang telah menyatakan diri siap dalam menghadapi tantangan digital yang semakin rumit.
Dikutip dari pernyataan tertulisnya, Rabu, 28 Maret 2012, responden memandang terdapat empat tantangan utama yang dihadapi CMO terkait dengan perkembangan dunia digital.
Pertama soal ledakan data, media sosial, beragamnya pilihan saluran dan perangkat, serta pergeseran demografi.
Empat "masalah" ini menjadi faktor penentu yang bersifat universal khususnya pada bagian pemasaran dalam jangka waktu tiga hingga lima tahun ke depan.
Charles Njedu, Senior Engagement Manager, Strategy and Transformation, Global Business Services IBM Singapura, menjelaskan media sosial, sebagai salah satu sumber data tidak terstruktur, akan ikut menjadi faktor yang mendorong perubahan permanen ini.
"Para CMO yang dapat memanfaatkan sumber wawasan baru ini untuk meningkatkan pendapatan, merancang ulang hubungan dengan pelanggan, dan membangun brand," ujarnya.
Namun dalam hasil survei ini ditemukan ternyata para responden masih berpikir dua kali untuk mengadospi teknologi baru demi menaklukkan tantangan digital ini.
Alasannya ada pada pendanaan, ketidakpastian return of investment, dan pengimplementasian sarana.
Njedu menyatakan eksekutif pemasaran tidak seharusnya meremehkan kekuatan media sosial karena pemasar yang berhasil menuai wawasan dari media sosial akan lebih siap menghadapi pergeseran pasar dan teknologi di masa depan.(RATNANING ASIH)
Namun dari jumlah itu hanya 40 persen CMO di ASEAN yang telah menyatakan diri siap dalam menghadapi tantangan digital yang semakin rumit.
Dikutip dari pernyataan tertulisnya, Rabu, 28 Maret 2012, responden memandang terdapat empat tantangan utama yang dihadapi CMO terkait dengan perkembangan dunia digital.
Pertama soal ledakan data, media sosial, beragamnya pilihan saluran dan perangkat, serta pergeseran demografi.
Empat "masalah" ini menjadi faktor penentu yang bersifat universal khususnya pada bagian pemasaran dalam jangka waktu tiga hingga lima tahun ke depan.
Charles Njedu, Senior Engagement Manager, Strategy and Transformation, Global Business Services IBM Singapura, menjelaskan media sosial, sebagai salah satu sumber data tidak terstruktur, akan ikut menjadi faktor yang mendorong perubahan permanen ini.
"Para CMO yang dapat memanfaatkan sumber wawasan baru ini untuk meningkatkan pendapatan, merancang ulang hubungan dengan pelanggan, dan membangun brand," ujarnya.
Namun dalam hasil survei ini ditemukan ternyata para responden masih berpikir dua kali untuk mengadospi teknologi baru demi menaklukkan tantangan digital ini.
Alasannya ada pada pendanaan, ketidakpastian return of investment, dan pengimplementasian sarana.
Njedu menyatakan eksekutif pemasaran tidak seharusnya meremehkan kekuatan media sosial karena pemasar yang berhasil menuai wawasan dari media sosial akan lebih siap menghadapi pergeseran pasar dan teknologi di masa depan.(RATNANING ASIH)
• TEMPO.CO
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.