BOGOR(SINDO) – Indonesia siap untuk menyaingi Thailand menjadi basis produksi automotif di Asia Tenggara.Berbagai indikator seperti kondisi sosial, politik,dan ekonomi di Indonesia jauh lebih baik dibandingkan di Thailand.
Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto mengatakan, dulu lebih banyak perusahaan automotif yang membangun basis produksi di Thailand lantaran kondisi sosial dan politik di negeri itu relatif stabil dibandingkan di negara lain di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. “Kini justru sebaliknya, Indonesia jauh lebih stabil kondisi sosial, politik, dan ekonominya ketimbang Thailand,” ujar Prijono Sugiarto dalam acara Jelajah Dunia Astra di Taman Buah Mekarsari, Cileungsi,Bogor,Sabtu (23/10). Dia menilai 2010 merupakan tahun automotif bagi Indonesia karena sejumlah indikator pendukung tumbuh positif.
Termasuk di antaranya suku bunga acuan Bank Indonesia, BI Rate, yang berada di level 6,5%,kondusif bagi sektor automotif. “Apalagi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi 6%, Indonesia mempunyai peluang lebih besar untuk menjadi basis produksi perusahaan automotif asing,”ujarnya. Prijono menuturkan,Indonesia mempunyai industri penunjang automotif seperti yang dimiliki Thailand. Selain itu, Indonesia saat ini menjadi salah satu negara dengan biaya produksi terendah di dunia.“Kita percaya kita pasti mampu dan saat ini adalah saat yang paling baik untuk membuktikan marketIndonesia itu baik,khususnya untuk sektor automotif,”katanya.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah produsen automotif berniat mengembangkan produksi di Indonesia. Suzuki Motor Corporation berencana membuat mobil murah (low cost) dan ramah lingkungan (green car) yang diproduksi di Indonesia (lihat infografis). Produsen mobil premium asal Jerman, Mercedes, juga berencana membangun industri perakitan mobil di Indonesia, terutama untuk tipe E Class, C Class, S Class, A Class, passenger commercial,dan truk. Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Budi Darmadi optimistis dalam waktu 1–2 tahun ke depan, Indonesia bisa menyaingi Thailand sebagai basis produksi automotif di Asia Tenggara.
“Beri waktu 1–2 tahun ke depan, kita bisa menyusul Thailand,”katanya ketika dihubungi harian Seputar Indonesia(SINDO) kemarin. Hal itu bisa dicapai lantaran untuk produk-produk automotif tertentu di bawah 1.500 CC, Indonesia saat ini sudah menjadi basis produksi automotif di Asia.Adapun untuk produksi kendaraan di atas 2.000 CC,masih dalam proses menjadi basis produksi automotif di Asia. Dia mengatakan, peluang mengalahkan negara tetangga itu dalam memproduksi kendaraan semakin besar lantaran saat ini sudah ada kebijakan dan sistem perpajakan yang mengarahkan Indonesia untuk menjadi basis produksi automotif.Namun,menurut dia, pengembangan hanya dilakukan pada produk-produk tertentu yang disesuaikan dengan potensi pasar.
Produk-produk dimaksud antara lain kendaraan jenis minibus, pikap, dan sepeda motor. “Kita harus cerdik dengan menyiasati kemampuan kita dan potensi pasar. Jadi, tidak semua kita ambil. Untuk menjadi basis produksi automotif, kita akan mencoba meningkatkan volume produksi,” ujarnya. Untuk kendaraan roda empat, volume produksi akan ditingkatkan menjadi 1 juta unit dalam waktu tiga tahun. Jumlah itu meningkat dibandingkan saat ini sekitar 700.000 unit. Budi Darmadi menambahkan, faktor lain yang mendukung Indonesia menjadi basis produksi automotif di Asia Tenggara adalah stabilnya kondisi politik dan ekonomi di dalam negeri,tersedianya tenaga ahli yang lebih baik dibandingkan Thailand, serta pangsa pasar domestik yang lebih luas.
Berbagai faktor itu mendorong peningkatan volume produksi dan perkembangan industri komponen automotif. “Adapun kendala yang dihadapi adalah masalah waktu dan infrastruktur jalan.Namun,itu akan bisa diatasikarenaindustriautomotifini memberi kontribusi besar terhadap ekonomi negara,”tuturnya. Pengamat automotif Suhari Sargo berpendapat serupa.Menurut dia,Indonesia memiliki potensi besar menjadi basis produksi automotif di Asia, mengalahkan Thailand. Volume produksi automotif di Indonesia saat ini sudah menyamai Thailand.
Ke depan, volume produksi automotif di dalam negeri masih bisa tumbuh melampaui Thailand lantaran Indonesia memiliki pasar automotif yang besar. “Kalau Thailand, dalam negerinya tidak terlalu besar. Kalau kita masih bisa tumbuh besar. Bahkan, kalau kuat dan efisien, kita bisa melakukan ekspor,”ujar dia. Selain volume produksi yang lebih besar, faktor lain yang dapat mendorong Indonesia menjadi basis produksi automotif di Asia adalah dukungan jaringan penunjang industri automotif seperti industri komponen yang kuat. Meski begitu, Suhari mengingatkan, ada beberapa kendala yang harus dihadapi untuk mencapai target tersebut, antara lain masalah efisiensi, baik internal maupun eksternal.
Efisiensi internal berupa masalah teknologi dan sumber daya manusia (SDM) di bidang automotif. Sementara eksternal berupa iklim usaha, birokrasi, dan infrastruktur. “Kalau masalah ini bisa diatasi, selain Indonesia bisa menjadi basis produksi automotif, industri automotif ini juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi kita,”tandasnya. (j erna/inggrid namirazswara/ant)
• SINDO
Purnarupa P8 Light Tank SSE
-
*D*ari website X robe_1807 diposkan purnarupa kendaraan militer terbaru
produksi perusahaan swasta PT SSE (Sentra Surya Ekajaya) di Tangerang,
Banten.
R...
3 jam yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.