INILAH.COM, Jakarta – Terdapat situs yang secara berkala menampilkan potensi gempa di dunia. Situs ini baru merilis informasi terkait potensi ancaman gempa besar dan tsunami di Sumatera, Jawa, dan Bali.
Situs http://nextearthquake.com/ merilis informasi potensi ancaman gempa besar akan melanda pantai Barat Sumatera, Jawa Selatan hingga Bali dengan kekuatan mencapai 7 Skala Ritcher (SR).
Situs yang diasuh DR.RJ Roberts Ph.D, Entomology dari Universitas Illinois dan Principal Research Scientist in CSIRO Australia ini merilis proyeksi potensi skala Gempa yang cukup mengkhawatirkan di beberapa wilayah di Indonesia.
Menurutnya, Sumatra bagian utara dalam jarak 500 km dari Medan diperkirakan mengalami gempa pada 20 Desember kurang lebih selama tiga hari. Selain itu, menurutnya lagi, Sumatra bagian selatan dalam jarak 350 km dari Bengkulu Utara diperkirakan gempa pada 20 Desember selama tiga hari.
Tak hanya itu, Selat Sunda hingga wilayah Jawa dengan jarak 450 km dari pusat Selat Sundaakan mengalami gempa pada 20 Desember selama tiga hari, lanjutnya.
Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam Andi Arief melaui Asistennya Cand Doktor Basroni menyatakan, “Masyarakat diimbau tak perlu panik. Apa yang dirilis DR RJ Robert Ph.D bukan hal baru, walaupun informasinya menjadi penting karena ada perkiraan waktu terjadinya".
Basroni mengatakan, walau hingga saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi waktu terjadinya gempa secara tepat, tapi kita tetap harus selalu waspada pada potensi bencana alam termasuk gempa karena ini merupakan semangat mitigasi menghadapi bencana alam terkait wilayah Indonesia yang merupakan zona rawan Bencana.
Seperti diketahui, selain Mentawai, Selat Sunda, Selatan Jawa sampai Bali merupakan daerah berpotensi megathrust karena memasuki siklusnya. Geotek LIPI juga memiliki pemantauan GPS di puluhan titik di pantai barat Sumatera.
BMKG juga sudah mengeluarkan peringatan untuk Selatan Jawa. Bahkan dua bulan lalu, BMKG menjadi host drilling Tsunami sepanjang samudera hindia. PVMBG juga sedang menghadapi kesiap siagaan pada naiknya atifitas lebih 20 gunung api di Indonesia yang juga berhubungan erat dengan aktifitas tektonik.
“Peningkatan kewaspadaan merupakan faktor penting,” katanya. Gempa dan Tsunami bukan untuk ditakuti melainkan dihadapi dengan Teknologi termasuk Budaya Mitigasi, tutup Basroni. [mor]
• Inilah
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.