JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak Research in Motion (RIM), selaku produsen BlackBerry, menegaskan sudah membangun network agregator meski bukan di Indonesia, melainkan di negara tetangga kita, Singapura.
Regional Managing Director East Asia RIM Gregory Wade menjelaskan, komitmen tersebut sudah sesuai dengan pertemuan pihak RIM dengan pemerintah pada Januari 2011.
"RIM bukan membangun router, melainkan membangun regional network aggregator yang kebetulan dibangun di Singapura," kata Greg dalam conference call dengan Kompas.com, Sabtu (10/12/2011).
RIM menjelaskan, dengan pembangunan network aggregator tersebut, akan memungkinkan layanan BlackBerry menjadi lebih lancar, efisien, dan lebih efektif. Perangkat yang sudah dibangun sejak Juli 2011 ini juga akan disinergikan dengan network aggregator yang dimiliki operator tanah air.
Pembangunannya di Singapura sudah menjadi pertimbangan pihak RIM sendiri. Namun, pihak RIM tidak akan melupakan kontribusi pelanggan dari Indonesia.
"Ini sudah sesuai dengan komitmen kami dengan Pemerintah Indonesia, Januari lalu," ujarnya.
Pernyataan RIM ini cukup berbeda dengan hasil pertemuan pihak RIM yang diwakili Direktur Government Relation RIM Kanada Jason Saunderson dengan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika pada 8 Desember 2011.
Pada pertemuan tersebut, RIM menyebutkan, mereka telah membangun router, bukan network aggregator, di Singapura.
Apa pun yang dibangun RIM, baik itu router maupun network aggregator atau data center, letaknya tetap di Singapura, bukan di Indonesia, seperti yang diinginkan Pemerintah Indonesia.
• KOMPAS
KECEWAhanya cari untung tidak bersedia membangun
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.