JAKARTA, KOMPAS.com - Kontribusi langsung Internet terhadap ekonomi Indonesia pada 2011 diprediksi sekitar 1,6 persen atau 13,3 miliar dollar AS (sekitar Rp 116 triliun). Kontribusi tersebut sudah setara dengan ekspor gas alam cair pada tahun yang sama.
Direktur Deloitte Access Economics Ric Simes menjelaskan pertumbuhan Internet di Indonesia tumbuh lebih cepat daripada ekonomi Indonesia secara umum. Bahkan, dalam beberapa tahun ke depan, pertumbuhan Internet di Indonesia akan terus meningkat.
"Kontribusi langsung Internet terhadap ekonomi Indonesia sudah setara dengan ekspor gas alam cair. Ini juga setara dengan kontribusi Internet terhadap ekonomi di Rusia dan Brazil," kata Ric di Jakarta, Selasa (13/12/2011).
Nilai tersebut, lanjut Ric, diprediksi akan tumbuh tiga kali lipat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia secara menyeluruh dalam lima tahun ke depan. Bahkan, diharapkan kontribusi Internet terhadap ekonomi itu akan mencapai 2,5 persen dari total produk domestik bruto (PDB) hingga tahun 2016 atau mencapai Rp 324 triliun.
Ric menilai pertumbuhan Internet di Indonesia banyak dikontribusikan dari pengguna individual, baik melalui warung Internet (warnet), kafe atau tempat-tempat yang menyediakan akses Internet gratis (WiFi). Namun, yang akan meningkatkan pertumbuhan akses Internet di Indonesia adalah penggunaan ponsel yang sudah dilengkapi akses Internet maupun ponsel pintar (smartphone).
"Penetrasi Internet di Indonesia memang masih rendah dibandingkan dengan negara lain, yaitu masih sekitar 9 persen dari total penduduk Indonesia, tapi pertumbuhannya sudah luar biasa," katanya.
Ric menjelaskan peran Internet terhadap pembangunan ekonomi Indonesia bisa dilihat dari beragam usaha yang sudah dilakukan di dunia maya (website). Misalnya, ada usaha ojek (Go-Jek) yang melakukan iklan di situs jejaring sosial terutama untuk pemesanan hingga toko online yang makin marak
Jika dibandingkan dengan negara lain, kontribusi pertumbuhan Internet terhadap ekonomi Indonesia memang masih kecil. "Pemicu pertumbuhan Internet di Indonesia adalah dari konsumen sendiri dan infrastruktur. Selain itu juga semakin murahnya ponsel pintar yang dapat digunakan untuk akses Internet," katanya.
• KOMPAS
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.