Gunung Bromo dilihat dari desa Ngadisari, Probolinggo, Jawa Timur. TEMPO/Fully Syafi
TEMPO Interaktif, Jakarta - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Bandung mengirim satu tim tambahan untuk memantau aktivitas Gunung Bromo yang kini dalam status awas. Kamis (25/11) dini hari, empat ahli yakni Sucahyo Adi, Heri Kuswandarto, Agus Lukman dan Rahmanto tiba di pos pengamatan Gunung Bromo di Jawa Timur.
"Mereka ahli di bidangnya masing-masing," kata Achmad Subhan, Petugas PGA Gunung Bromo. Mereka langsung bergabung dengan ahli lain di pos pengamatan tersebut. Dengan bergabungnya 4 tenaga dari Bandung, berarti saat ini ada 8 tenaga ahli yang bertugas di PGA Gunung Bromo, Dusun Cemoro Lawang.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi memang meningkatkan status Gunung Bromo dari siaga menjadi awas. Menurut Kepala Pusat Vulkanologi Surono, kebijakan itu diambil setelah lembaganya memantau adanya peningkatan amplitudo gempa pada alat pemantau gunung itu. Dengan status ini, warga tak boleh memasuki lautan pasir kawasan Bromo, apalagi naik ke puncak gunung itu.
"Kalau enggak masuk segoro wedi (lautan pasir), enggak apa-apa," kata Surono. Dari peristiwa sebelumnya, menurut dia, letusan Gunung Bromo biasanya berupa letusan abu.
Sejak awal November, kata Surono, peningkatan aktivitas kegempaan Bromo sudah terjadi. Selama 15-21 November saja tercatat 354 kali gempa vulkanik dangkal, 10 kali gempa vulkanik dalam, serta 6 kali gempa tektonik jauh. Gempa tremor terus-menerus juga terpantau dengan amplitudo 1,5-3 milimeter. [DAVID PRIYASIDHARTA]
• TEMPOInteraktif
Purnarupa P8 Light Tank SSE
-
*D*ari website X robe_1807 diposkan purnarupa kendaraan militer terbaru
produksi perusahaan swasta PT SSE (Sentra Surya Ekajaya) di Tangerang,
Banten.
R...
3 jam yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.