Kerjasama dengan PT SAS Aero Sishan
[Lembaga KERIS] ★
Kadislitbangad Brigjen TNI Hery Setiyono, S.Sos mengikuti langsung pelaksanaan uji fungsi dan uji tembak Litbang prototipe kendaraan sistem pembawa mortir 81 program Balitbang Kemhan RI, Batujajar, Senin (24/10/2022).
Prototipe kendaraan sistem pembawa mortir 81 mm merupakan hasil Litbanghan anak bangsa melalui Balitbang Kemhan bersama dengan PT. SAS Aero Sishan. Prototipe ini sudah dilakukan uji statis, uji dinamis serta uji tembak yang telah dilakukan dari tanggal 20 - 23 Oktober 2022.
Kadislitbang berharap agar karya anak bangsa ini lebih ditingkakan lagi kualitas dan TKDN, sehingga TNI mampu membuat Alutsista yang sesuai dengan kebutuhan TNI di medan tempur.
Ditempat yang sama Kalab Dislitbangad Kolonel Arh Saptarendra Prasada, S.T., M.M. selaku Katim Teknis menyampaikan bahwa dalam uji Prototipe kendaraan sistem pembawa mortir 81 mm agar memperhatikan faktor keamanan personel dan materiil.
“Kendaraan sistem pembawa mortir 81 mm memiliki kemampuan unfolding (turun), kendaraan sistem pembawa mortir 81 mm sudah terintegrasi computer balistik yang dapat mengatur peragakan azimuth dan elevasi secara otomatis melalui display peta yang berada pada display monitor, kemampuan azimuth 70 deg kekanan dan 70 deg kekiri, kemampuan elevasi 45 deg terhadap tanah dengan durasi 8 detik” ungkap Sapta.
“Kendaraan sistem pembawa mortir 81 mm yang dikembangkan antara Balitbang Kemhan dan PT.SAS Aero Sishan dapat di integrasikan dengan pesawat terbang tanpa awak (PTTA) atau sering kita kenal dengan UAV” terang Kalab.
“Prototipe kendaraan sistem pembawa mortir 81 mm didesain dengan konsep modular, dimana desain ini memiliki keunggulan mudah dalam melakukan pemeliharaan dan perawatan serta dilengkapi 2 buah kompartemen amunisi yang dapat membawa granat mortir sebanyak 72 granat mortir operasi (GMO) sesuai dengan bekal pokok penembakan mortir” kata Sapta.
“Selain itu, kendaraan pembawa mortir ini dilengkapi 2 box modular yang terdiri dari box electric system dan box system pneumatic. Konsep modular digunakan agar harwat lebih mudah, sehingga penggunaan operasi dilapangan lebih efektif dan effisien” imbuh lulusan Akmil 1996.
“Namun dengan adanya prototipe kendaraan sistem pembawa mortir 81 mm. menjawab semua permasalahan yang dialami personil dilapangan. Dengan adanya kendaraan pembawa mortir ini, pergerseran pasukan lebih effisien. Penggunaan yang sudah mengikuti tren pengembangan teknologi. Penggunaan yang sudah otomatis dimana semua sistem sudah saling terintegrasi satu sama lain” tutup Sapta.
[Lembaga KERIS] ★
Kadislitbangad Brigjen TNI Hery Setiyono, S.Sos mengikuti langsung pelaksanaan uji fungsi dan uji tembak Litbang prototipe kendaraan sistem pembawa mortir 81 program Balitbang Kemhan RI, Batujajar, Senin (24/10/2022).
Prototipe kendaraan sistem pembawa mortir 81 mm merupakan hasil Litbanghan anak bangsa melalui Balitbang Kemhan bersama dengan PT. SAS Aero Sishan. Prototipe ini sudah dilakukan uji statis, uji dinamis serta uji tembak yang telah dilakukan dari tanggal 20 - 23 Oktober 2022.
Kadislitbang berharap agar karya anak bangsa ini lebih ditingkakan lagi kualitas dan TKDN, sehingga TNI mampu membuat Alutsista yang sesuai dengan kebutuhan TNI di medan tempur.
Ditempat yang sama Kalab Dislitbangad Kolonel Arh Saptarendra Prasada, S.T., M.M. selaku Katim Teknis menyampaikan bahwa dalam uji Prototipe kendaraan sistem pembawa mortir 81 mm agar memperhatikan faktor keamanan personel dan materiil.
“Kendaraan sistem pembawa mortir 81 mm memiliki kemampuan unfolding (turun), kendaraan sistem pembawa mortir 81 mm sudah terintegrasi computer balistik yang dapat mengatur peragakan azimuth dan elevasi secara otomatis melalui display peta yang berada pada display monitor, kemampuan azimuth 70 deg kekanan dan 70 deg kekiri, kemampuan elevasi 45 deg terhadap tanah dengan durasi 8 detik” ungkap Sapta.
“Kendaraan sistem pembawa mortir 81 mm yang dikembangkan antara Balitbang Kemhan dan PT.SAS Aero Sishan dapat di integrasikan dengan pesawat terbang tanpa awak (PTTA) atau sering kita kenal dengan UAV” terang Kalab.
“Prototipe kendaraan sistem pembawa mortir 81 mm didesain dengan konsep modular, dimana desain ini memiliki keunggulan mudah dalam melakukan pemeliharaan dan perawatan serta dilengkapi 2 buah kompartemen amunisi yang dapat membawa granat mortir sebanyak 72 granat mortir operasi (GMO) sesuai dengan bekal pokok penembakan mortir” kata Sapta.
“Selain itu, kendaraan pembawa mortir ini dilengkapi 2 box modular yang terdiri dari box electric system dan box system pneumatic. Konsep modular digunakan agar harwat lebih mudah, sehingga penggunaan operasi dilapangan lebih efektif dan effisien” imbuh lulusan Akmil 1996.
“Namun dengan adanya prototipe kendaraan sistem pembawa mortir 81 mm. menjawab semua permasalahan yang dialami personil dilapangan. Dengan adanya kendaraan pembawa mortir ini, pergerseran pasukan lebih effisien. Penggunaan yang sudah mengikuti tren pengembangan teknologi. Penggunaan yang sudah otomatis dimana semua sistem sudah saling terintegrasi satu sama lain” tutup Sapta.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.