Rhan 450 [Lapan] ★
Pusat Riset Teknologi Roket, Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN (PRTR-ORPA BRIN) berkolaborasi dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan (Balitbang Kemhan) melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan roket selama 5 hari pada rentang (19-23/09) di PRTR, Bogor, Jawa Barat.
Pengembangan roket jarak 100 Km darat ke darat (Ground to Ground) ini merupakan program lanjutan yang direncanakan dalam empat tahap. Tahun 2022 ini sudah memasuki pada tahap ke-II dari IV tahap yang direncanakan. Fokus kegiatan ini lebih ditujukan pada penyempurnaan desain roket yang dinamai R-Han 450 dan peningkatan karakteristik motor roket.
Penyempurnaan desain ditujukan untuk mendapatkan rancangan motor roket yang diharapkan. Sedangkan penyempurnaan struktur dilakukan dengan mempertebal grafit dan nosel, penurunan laju pembakaran bahan bakar (burning rate propellant), dan optimasi isian semburan api/pyrotechnics yang digunakan pada pemantik/igniter. Materi dalam kegiatan ini juga meliputi pembahasan tentang pengujian propelan dan strukturnya dengan Radiografi/Sinar-X.
Pengujian struktur propelan dilakukan dengan cara penyinaran dengan sinar berenergi tinggi (Sinar-X atau Sinar Gamma). Sinar ini dapat menembus benda uji dan membentuk bayangan pada film radiografi.
Pada kesempatan ini juga dibahas perencanaan kegiatan uji statis, serta pengerjaan di laboratorium yakni kegiatan pengetesan setelah proses decoring atau pengetesan kekerasan. Pembuatan prototipe R-Han 450 kali ini ditujukan untuk menyempurnakan desain propulsi roket (perubahan komposisi propelan dan isian igniter) serta desain struktur roket (dimensi ablatif material pada nozzle).
Perekayasa Ahli Madya PRTR, Wiwiek Utami Dewi mengungkapkan bahwa hasil uji statis roket standar (MX100) yang telah dilakukan sebanyak 9 kali menunjukkan bahwa desain baru tersebut bekerja dengan baik.
“Oleh karena pengujian pada roket standar (MX100) sudah berhasil, maka saat ini periset PRTR BRIN tengah membuat prototipe roket R-Han 450 skala asli (diameter motor roket 450 mm, panjang motor 4200 mm) untuk diuji statis pada akhir Oktober mendatang,” jelasnya.
Diharapkan kolaborasi riset ini dapat memajukan kemandirian teknologi penerbangan dan antariksa, khususnya di bidang roket. Kegiatan ini juga menggandeng Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT. Dahana (Persero).
Pusat Riset Teknologi Roket, Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN (PRTR-ORPA BRIN) berkolaborasi dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan (Balitbang Kemhan) melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan roket selama 5 hari pada rentang (19-23/09) di PRTR, Bogor, Jawa Barat.
Pengembangan roket jarak 100 Km darat ke darat (Ground to Ground) ini merupakan program lanjutan yang direncanakan dalam empat tahap. Tahun 2022 ini sudah memasuki pada tahap ke-II dari IV tahap yang direncanakan. Fokus kegiatan ini lebih ditujukan pada penyempurnaan desain roket yang dinamai R-Han 450 dan peningkatan karakteristik motor roket.
Penyempurnaan desain ditujukan untuk mendapatkan rancangan motor roket yang diharapkan. Sedangkan penyempurnaan struktur dilakukan dengan mempertebal grafit dan nosel, penurunan laju pembakaran bahan bakar (burning rate propellant), dan optimasi isian semburan api/pyrotechnics yang digunakan pada pemantik/igniter. Materi dalam kegiatan ini juga meliputi pembahasan tentang pengujian propelan dan strukturnya dengan Radiografi/Sinar-X.
Pengujian struktur propelan dilakukan dengan cara penyinaran dengan sinar berenergi tinggi (Sinar-X atau Sinar Gamma). Sinar ini dapat menembus benda uji dan membentuk bayangan pada film radiografi.
Pada kesempatan ini juga dibahas perencanaan kegiatan uji statis, serta pengerjaan di laboratorium yakni kegiatan pengetesan setelah proses decoring atau pengetesan kekerasan. Pembuatan prototipe R-Han 450 kali ini ditujukan untuk menyempurnakan desain propulsi roket (perubahan komposisi propelan dan isian igniter) serta desain struktur roket (dimensi ablatif material pada nozzle).
Perekayasa Ahli Madya PRTR, Wiwiek Utami Dewi mengungkapkan bahwa hasil uji statis roket standar (MX100) yang telah dilakukan sebanyak 9 kali menunjukkan bahwa desain baru tersebut bekerja dengan baik.
“Oleh karena pengujian pada roket standar (MX100) sudah berhasil, maka saat ini periset PRTR BRIN tengah membuat prototipe roket R-Han 450 skala asli (diameter motor roket 450 mm, panjang motor 4200 mm) untuk diuji statis pada akhir Oktober mendatang,” jelasnya.
Diharapkan kolaborasi riset ini dapat memajukan kemandirian teknologi penerbangan dan antariksa, khususnya di bidang roket. Kegiatan ini juga menggandeng Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT. Dahana (Persero).
➶ Lapan
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.