➶ Rhan 122B produk kerjasama Kemhan banyak mengunakan TKDN ✪
Kementerian Pertahanan (Kemhan) mendukung penuh upaya terwujudnya ekosistem industri pertahanan yang kuat sebagai jaminan kontinuitas dan kualitas produksi Alat Peralatan Pertahanan Keamanan (Alpalhankam). Dengan berjalannya ekosistem industri pertahanan juga akan meningkatkan nilai Tingkat Kandungan Lokal Dalam Negeri (TKDN) serta bertumbuhnya perekonomian nasional.
Demikian disampaikan Wakil Menteri Pertahanan (Wamwenhan) dalam keynote speech tertulisnya yang dibacakan Sekjen Kemhan Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto, M.D.S., pada acara Focus Group Discussion (FGD) bertemakan “Menjawab Tantangan Kebutuhan Alpalhankam Nasional Melalui Elaborasi Atas Regulasi dan Kebijakan Terhadap Rencana Pengembangan Kemampuan dan Ekosistem Industri Pertahanan Nasional” secara virtual, Kamis (10/6) di Kemhan, Jakarta.
“Ekosistem industri pertahanan yang kuat juga akan memudahkan proses litbang, karena komunikasi antara industri pertahanan dan pengguna, dapat dilakukan secara intensif guna merencanakan perbaikan alpalhankam”, ungkap Wamenhan.
Sedangkan sejumlah dukungan yang diberikan Kemhan untuk mewujudkan ekosistem industri pertahanan yang kuat adalah, Pertama, Kemhan mendukung BUMN dalam mengimplementasikan rencana induk klaster Indhan dan mendorong terciptanya ekosistem industri yang sehat antara BUMN dan BUMS.
Kedua, Kemhan mendukung dalam peningkatan skala dan penguatan posisi di pasar Alpalhankam Nasional melalui regulasi yang berpihak kepada Indhan dalam negeri. Dan ketiga, Kemhan mengutamakan penggunaan produk buatan Indhan dalam negeri untuk produk yang memiliki fungsi asasi yang sama dengan produk Indhan dari luar negeri.
CMS LEN menggunakan teknologi middleware yang memenuhi standar OMG-DDS, yang merupakan standar internasional yang mendefinisikan mekanisme komunikasi real-time & missioncritical.
Hal lainnya yang harus menjadi perhatian Industri Pertahanan Dalam Negeri, jelas Wamenhan lebih lanjut dalam sambutannya, untuk mewujudkan industri pertahanan yang maju, mandiri, dan berdaya saing, membutuhkan peran serta semua pihak serta didukung oleh kebijakan pemerintah yang memadai.
Karenanya, Wamenhan sangat mengapresiasi penyelenggaraan FGD ini, yang menjadi agenda penting untuk menyatukan segenap pemikiran dari semua pihak, guna mendukung kemandirian Industri Pertahanan dalam pemenuhan Alpalhankam.
Wamenhan berharap, Industri Pertahanan BUMN terus meningkatkan kapabilitas, kapasitas serta kualitas, serta melakukan inovasi dalam mendukung pemenuhan pengadaan Alpalhankan. “Saya minta agar para pelaku industri pertahanan dapat melakukan inovasi secara intens, agar produk Alpalhankam yang dihasilkan dapat memenuhi tuntutan kebutuhan strategi perang TNI yang terus berkembang”, tegas Wamenhan.
FGD ini merupakan bagian dari rangkaian FGD BUMN Industri Pertahanan yang dikemas dengan nama Indonesia Defence Club (IDC) untuk mempersiapkan terbentuknya Holding Industri Pertahanan.
Pada FGD ini, BUMN Klaster Industri Pertahanan mengundang sejumlah pemangku kepentingan antara lain, Kementerian Pertahanan, Kementerian BUMN, Kementerian Riset & Teknologi, Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Perindustrian, Kementerian Keuangan, Mabes TNI, serta Mabes Polri dalam rangka penyertaan dukungan dari pemangku kebijakan untuk mewujudkan kemandirian Alpalhankam. (Biro Humas Setjen Kemhan).
Kementerian Pertahanan (Kemhan) mendukung penuh upaya terwujudnya ekosistem industri pertahanan yang kuat sebagai jaminan kontinuitas dan kualitas produksi Alat Peralatan Pertahanan Keamanan (Alpalhankam). Dengan berjalannya ekosistem industri pertahanan juga akan meningkatkan nilai Tingkat Kandungan Lokal Dalam Negeri (TKDN) serta bertumbuhnya perekonomian nasional.
Demikian disampaikan Wakil Menteri Pertahanan (Wamwenhan) dalam keynote speech tertulisnya yang dibacakan Sekjen Kemhan Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto, M.D.S., pada acara Focus Group Discussion (FGD) bertemakan “Menjawab Tantangan Kebutuhan Alpalhankam Nasional Melalui Elaborasi Atas Regulasi dan Kebijakan Terhadap Rencana Pengembangan Kemampuan dan Ekosistem Industri Pertahanan Nasional” secara virtual, Kamis (10/6) di Kemhan, Jakarta.
“Ekosistem industri pertahanan yang kuat juga akan memudahkan proses litbang, karena komunikasi antara industri pertahanan dan pengguna, dapat dilakukan secara intensif guna merencanakan perbaikan alpalhankam”, ungkap Wamenhan.
Sedangkan sejumlah dukungan yang diberikan Kemhan untuk mewujudkan ekosistem industri pertahanan yang kuat adalah, Pertama, Kemhan mendukung BUMN dalam mengimplementasikan rencana induk klaster Indhan dan mendorong terciptanya ekosistem industri yang sehat antara BUMN dan BUMS.
Kedua, Kemhan mendukung dalam peningkatan skala dan penguatan posisi di pasar Alpalhankam Nasional melalui regulasi yang berpihak kepada Indhan dalam negeri. Dan ketiga, Kemhan mengutamakan penggunaan produk buatan Indhan dalam negeri untuk produk yang memiliki fungsi asasi yang sama dengan produk Indhan dari luar negeri.
CMS LEN menggunakan teknologi middleware yang memenuhi standar OMG-DDS, yang merupakan standar internasional yang mendefinisikan mekanisme komunikasi real-time & missioncritical.
Hal lainnya yang harus menjadi perhatian Industri Pertahanan Dalam Negeri, jelas Wamenhan lebih lanjut dalam sambutannya, untuk mewujudkan industri pertahanan yang maju, mandiri, dan berdaya saing, membutuhkan peran serta semua pihak serta didukung oleh kebijakan pemerintah yang memadai.
Karenanya, Wamenhan sangat mengapresiasi penyelenggaraan FGD ini, yang menjadi agenda penting untuk menyatukan segenap pemikiran dari semua pihak, guna mendukung kemandirian Industri Pertahanan dalam pemenuhan Alpalhankam.
Wamenhan berharap, Industri Pertahanan BUMN terus meningkatkan kapabilitas, kapasitas serta kualitas, serta melakukan inovasi dalam mendukung pemenuhan pengadaan Alpalhankan. “Saya minta agar para pelaku industri pertahanan dapat melakukan inovasi secara intens, agar produk Alpalhankam yang dihasilkan dapat memenuhi tuntutan kebutuhan strategi perang TNI yang terus berkembang”, tegas Wamenhan.
FGD ini merupakan bagian dari rangkaian FGD BUMN Industri Pertahanan yang dikemas dengan nama Indonesia Defence Club (IDC) untuk mempersiapkan terbentuknya Holding Industri Pertahanan.
Pada FGD ini, BUMN Klaster Industri Pertahanan mengundang sejumlah pemangku kepentingan antara lain, Kementerian Pertahanan, Kementerian BUMN, Kementerian Riset & Teknologi, Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Perindustrian, Kementerian Keuangan, Mabes TNI, serta Mabes Polri dalam rangka penyertaan dukungan dari pemangku kebijakan untuk mewujudkan kemandirian Alpalhankam. (Biro Humas Setjen Kemhan).
➶ Kemhan
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.