Alternatif pencarian sumber danaKendaraan tempur Komodo 4x4 Atlas produksi PT Pindad [IMF] ●
PT Pindad (Persero) mulai melirik sumber pendanaan dari pasar modal. Menariknya, ini merupakan aksi korporasi perdana bagi produsen senjata itu di lingkup pasar modal.
Direktur Pindad Achmad Sudarto mengatakan, ada dua pilihan instrumen sumber pendanaan. Manajemen tengah menimbang apakah akan merilis Medium Term Notes (MTN) atau Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT).
“Tapi harapannya, kami bisa meraih dana segar Rp 500 miliar,” ujar Achmad, Jumat (7/7).
Ia menambahkan, sebelumnya Pindad belum pernah mencari sumber pendanaan melalui pasar modal. “Kenapa pasar modal, karena pendanaan dari pasar modal lebih murah,” imbuh pria yang sebelumnya menjabat Direktur Keuangan PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) itu.
Salah satu dari dua instrumen pasar modal itu ditargetkan bisa terbit di sisa tahun ini. Untuk saat ini, lanjut Achmad, prosesnya sudah dalam tahap akhir pemeringkatan. Ia berharap, Pindad bisa memperoleh rating minimal A+.
Pindad berencana menggunakan dana hasil aksi korporasinya itu untuk penambahan kapasitas produksi. Dengan alasan bukan perusahaan terbuka, Achmad enggan merinci target kapasitas produksi Pindad. Yang pasti, penambahan kapasitas produksi bukan hanya difokuskan pada produksi senjata tapi juga segmen bisnis lain milik Pindad seperti alat berat.
PT Pindad (Persero) mulai melirik sumber pendanaan dari pasar modal. Menariknya, ini merupakan aksi korporasi perdana bagi produsen senjata itu di lingkup pasar modal.
Direktur Pindad Achmad Sudarto mengatakan, ada dua pilihan instrumen sumber pendanaan. Manajemen tengah menimbang apakah akan merilis Medium Term Notes (MTN) atau Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT).
“Tapi harapannya, kami bisa meraih dana segar Rp 500 miliar,” ujar Achmad, Jumat (7/7).
Ia menambahkan, sebelumnya Pindad belum pernah mencari sumber pendanaan melalui pasar modal. “Kenapa pasar modal, karena pendanaan dari pasar modal lebih murah,” imbuh pria yang sebelumnya menjabat Direktur Keuangan PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) itu.
Salah satu dari dua instrumen pasar modal itu ditargetkan bisa terbit di sisa tahun ini. Untuk saat ini, lanjut Achmad, prosesnya sudah dalam tahap akhir pemeringkatan. Ia berharap, Pindad bisa memperoleh rating minimal A+.
Pindad berencana menggunakan dana hasil aksi korporasinya itu untuk penambahan kapasitas produksi. Dengan alasan bukan perusahaan terbuka, Achmad enggan merinci target kapasitas produksi Pindad. Yang pasti, penambahan kapasitas produksi bukan hanya difokuskan pada produksi senjata tapi juga segmen bisnis lain milik Pindad seperti alat berat.
★ Kontan
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.