🛩 Dipantau Kemenko Polkam
UCAV Elang Hitam sukses terbang perdana, drone MALE proyek bersama nasional (PTDI)
Kementerian Koordinator Bidang Politik, dan Keamanan (Kemenko Polkam) melalui Kedeputian Bidang Koordinasi Pertahanan Negara dan Kesatuan Bangsa melaksanakan kegiatan Pemantauan Industri Pertahanan di PT Dirgantara Indonesia (PT DI), Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/11/2025).
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Asisten Deputi Koordinasi Kekuatan, Kemampuan, dan Kerja Sama Pertahanan, Brigjen TNI (Mar) Kresno Pratowo, serta melibatkan perwakilan dari berbagai Kementerian dan Lembaga terkait. Dalam kunjungan tersebut, rombongan Kemenko Polkam diterima oleh Direktur Keuangan dan Manajemen Resiko serta Direktur Produksi PT Dirgantara Indonesia, bersama jajaran direksi lainnya.
Asisten Deputi Brigjen TNI (Mar) Kresno Pratowo menyampaikan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk memantau isu-isu strategis terkait peningkatan dan pengembangan industri pertahanan nasional, sebagai bagian dari pengawalan Program Prioritas Pemerintah dalam RPJMN 2025–2029, khususnya Program Nasional 2: Memantapkan Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara serta Mendorong Kemandirian Bangsa.
“Melalui pemantauan ini, kami ingin memastikan bahwa pengembangan industri pertahanan nasional berjalan sejalan dengan arah kebijakan pemerintah, terutama dalam memperkuat kemandirian bangsa di bidang pertahanan,” ujar Kresno.
Dalam kesempatan tersebut, pihak PT Dirgantara Indonesia memaparkan profil dan capaian strategis perusahaan. PT Dirgantara Indonesia merupakan BUMN strategis di bidang industri kedirgantaraan dengan total 2.843 pegawai, yang berfokus pada desain, produksi, layanan purna jual pesawat, serta pengembangan sistem pertahanan melalui kerja sama nasional dan internasional.
Empat Pilar Utama
Rudal nasional RN01 (Kaskus)
PT DI memiliki empat pilar utama, yaitu: Aircraft Design & Production, Aerostructure, Aircraft & Engine Services, Engineering & Weapon System. Keempat pilar tersebut menjadi fondasi dalam kegiatan desain, produksi, perawatan, dan pengembangan sistem pertahanan berbasis teknologi tinggi.
Saat ini, PT Dirgantara Indonesia mengandalkan tiga pesawat produksi nasional, yakni CN235-220, NC212i, dan N219, serta tengah mengembangkan berbagai proyek unggulan seperti N219 Amphibi, Male UCAV, dan Program Rudal Nasional.
Dalam setiap proses produksinya, PT Dirgantara Indonesia terus berupaya meningkatkan daya saing global dengan fokus pada peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), serta penguasaan Technology Readiness Level (TRL) dan Manufacturing Readiness Level (MRL) hingga siap produksi.
Program-program strategis yang dijalankan PT Dirgantara Indonesia saat ini menjadi bukti nyata kontribusi BUMN pertahanan dalam mendukung kemandirian industri pertahanan nasional dan memperkuat sistem pertahanan negara yang tangguh dan modern.
UCAV Elang Hitam sukses terbang perdana, drone MALE proyek bersama nasional (PTDI) Kementerian Koordinator Bidang Politik, dan Keamanan (Kemenko Polkam) melalui Kedeputian Bidang Koordinasi Pertahanan Negara dan Kesatuan Bangsa melaksanakan kegiatan Pemantauan Industri Pertahanan di PT Dirgantara Indonesia (PT DI), Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/11/2025).
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Asisten Deputi Koordinasi Kekuatan, Kemampuan, dan Kerja Sama Pertahanan, Brigjen TNI (Mar) Kresno Pratowo, serta melibatkan perwakilan dari berbagai Kementerian dan Lembaga terkait. Dalam kunjungan tersebut, rombongan Kemenko Polkam diterima oleh Direktur Keuangan dan Manajemen Resiko serta Direktur Produksi PT Dirgantara Indonesia, bersama jajaran direksi lainnya.
Asisten Deputi Brigjen TNI (Mar) Kresno Pratowo menyampaikan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk memantau isu-isu strategis terkait peningkatan dan pengembangan industri pertahanan nasional, sebagai bagian dari pengawalan Program Prioritas Pemerintah dalam RPJMN 2025–2029, khususnya Program Nasional 2: Memantapkan Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara serta Mendorong Kemandirian Bangsa.
“Melalui pemantauan ini, kami ingin memastikan bahwa pengembangan industri pertahanan nasional berjalan sejalan dengan arah kebijakan pemerintah, terutama dalam memperkuat kemandirian bangsa di bidang pertahanan,” ujar Kresno.
Dalam kesempatan tersebut, pihak PT Dirgantara Indonesia memaparkan profil dan capaian strategis perusahaan. PT Dirgantara Indonesia merupakan BUMN strategis di bidang industri kedirgantaraan dengan total 2.843 pegawai, yang berfokus pada desain, produksi, layanan purna jual pesawat, serta pengembangan sistem pertahanan melalui kerja sama nasional dan internasional.
Empat Pilar Utama
Rudal nasional RN01 (Kaskus)PT DI memiliki empat pilar utama, yaitu: Aircraft Design & Production, Aerostructure, Aircraft & Engine Services, Engineering & Weapon System. Keempat pilar tersebut menjadi fondasi dalam kegiatan desain, produksi, perawatan, dan pengembangan sistem pertahanan berbasis teknologi tinggi.
Saat ini, PT Dirgantara Indonesia mengandalkan tiga pesawat produksi nasional, yakni CN235-220, NC212i, dan N219, serta tengah mengembangkan berbagai proyek unggulan seperti N219 Amphibi, Male UCAV, dan Program Rudal Nasional.
Dalam setiap proses produksinya, PT Dirgantara Indonesia terus berupaya meningkatkan daya saing global dengan fokus pada peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), serta penguasaan Technology Readiness Level (TRL) dan Manufacturing Readiness Level (MRL) hingga siap produksi.
Program-program strategis yang dijalankan PT Dirgantara Indonesia saat ini menjadi bukti nyata kontribusi BUMN pertahanan dalam mendukung kemandirian industri pertahanan nasional dan memperkuat sistem pertahanan negara yang tangguh dan modern.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.