Kontrak Pengadaan Alutsista Capai Rp 190 Triliun.
BUMN Banner (Defend.idi) ★
Holding BUMN bidang pertahanan Defense Industry Indonesia (Defend ID) mengungkap pencapaian positif kinerja lima entitas perusahaan pada 2023 yang tercermin dari pendapatan, laba bersih, pertumbuhan kontrak, arus kas, dan entitas perusahaan.
Direktur Utama Defend ID yang juga Direktur Utama PT Len Industri Bobby Rasyidin saat jumpa pers di Jakarta, Senin, menyatakan kinerja positif itu karena dukungan pemerintah, khususnya Kementerian Pertahanan yang mempercayakan banyak proyek pengadaan alutsista kepada Defend ID.
"Kinerja keuangan dari Defend ID melonjak cukup baik, cukup tajam pada 2023 ini dibuktikan dengan pertumbuhan kontrak mencapai 29,7 persen dibandingkan dengan audit tahun 2022," kata Bobby saat jumpa pers di Jakarta, Senin, menyampaikan hasil RUPS Laporan Keuangan Kinerja Tahun Anggaran 2023 Defend ID.
Defend ID menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Laporan Keuangan Kinerja Tahun Anggaran 2023 di Jakarta, Jumat (28/6) pekan lalu.
Bobby dalam jumpa pers yang sama melanjutkan pendapatan Defend ID juga naik 27,93 persen dibandingkan dengan angka pada 2022, kemudian laba bersih yang naik 56 persen dibandingkan dengan 2022, aset perusahaan naik 19 persen, dan dari entitas perusahaan naik sekitar 35 persen.
"Arus kas di kelima entitas ini semuanya positif. Ini menunjukkan kinerja yang sangat positif sekali, di mana tidak ada satu pun entitas dalam Defend ID ini yang punya kinerja keuangan atau operasi yang negatif. Jadi, semuanya positif," tutur Direktur Utama Defend ID.
Lima entitas yang disebut Bobby merujuk pada lima BUMN bidang pertahanan yang tergabung dalam Defend ID yaitu PT Len Industri sebagai holding (induk perusahaan), dan empat anak perusahaan yaitu PT PAL Indonesia, PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, dan PT Dahana.
Dalam paparannya saat jumpa pers, pertumbuhan pendapatan pada 2023 sebesar 27,93 persen atau senilai Rp 25,22 triliun itu terdiri atas pertumbuhan pendapatan PT Pindad 32 persen, PT Len 24 persen, PT Dahana 16 persen, PT Dirgantara Indonesia (DI) 14 persen, dan PT PAL 14 persen.
Direktur Keuangan Defend ID Indarto Pamoengkas pada sesi jumpa pers yang sama menjelaskan ada beberapa perbaikan yang mendukung pencapaian kinerja positif itu.
"Perbaikan dari beberapa aspek baik dari sisi marketing, penetrasi bisnis, tata kelola manajemen proyek, kami lakukan secara berhati-hati sehingga kami dapat menyelesaikan proyek-proyek itu tepat waktu dalam waktu yang sudah disepakati, bahkan beberapa lebih cepat dengan biaya yang kami keluarkan lebih efisien," ujar Indarto.
Terkait itu, Bobby menyebut dukungan kuat dari pemerintah, khususnya Kementerian Pertahanan berkontribusi besar dalam capaian kerja positif Defend ID.
"Variabelnya Pak Prabowo (Menteri Pertahanan, red.). Itu saja, karena kami dikasih banyak kerjaan. Jadi begini, dibandingkan dengan periode sebelumnya selama 5 tahun dari 2014–2019 kami itu hanya punya 30 kontrak. Nilainya itu mungkin sekitar Rp 20 triliun," kata Bobby.
Kemudian sejak 2019–2024, Defend ID saat ini mengantongi 160 lebih kontrak pengadaan alutsista. "Nilainya sudah lebih dari Rp 190 triliun. Kuncinya di situ," imbuh dia.
BUMN Banner (Defend.idi) ★
Holding BUMN bidang pertahanan Defense Industry Indonesia (Defend ID) mengungkap pencapaian positif kinerja lima entitas perusahaan pada 2023 yang tercermin dari pendapatan, laba bersih, pertumbuhan kontrak, arus kas, dan entitas perusahaan.
Direktur Utama Defend ID yang juga Direktur Utama PT Len Industri Bobby Rasyidin saat jumpa pers di Jakarta, Senin, menyatakan kinerja positif itu karena dukungan pemerintah, khususnya Kementerian Pertahanan yang mempercayakan banyak proyek pengadaan alutsista kepada Defend ID.
"Kinerja keuangan dari Defend ID melonjak cukup baik, cukup tajam pada 2023 ini dibuktikan dengan pertumbuhan kontrak mencapai 29,7 persen dibandingkan dengan audit tahun 2022," kata Bobby saat jumpa pers di Jakarta, Senin, menyampaikan hasil RUPS Laporan Keuangan Kinerja Tahun Anggaran 2023 Defend ID.
Defend ID menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Laporan Keuangan Kinerja Tahun Anggaran 2023 di Jakarta, Jumat (28/6) pekan lalu.
Bobby dalam jumpa pers yang sama melanjutkan pendapatan Defend ID juga naik 27,93 persen dibandingkan dengan angka pada 2022, kemudian laba bersih yang naik 56 persen dibandingkan dengan 2022, aset perusahaan naik 19 persen, dan dari entitas perusahaan naik sekitar 35 persen.
"Arus kas di kelima entitas ini semuanya positif. Ini menunjukkan kinerja yang sangat positif sekali, di mana tidak ada satu pun entitas dalam Defend ID ini yang punya kinerja keuangan atau operasi yang negatif. Jadi, semuanya positif," tutur Direktur Utama Defend ID.
Lima entitas yang disebut Bobby merujuk pada lima BUMN bidang pertahanan yang tergabung dalam Defend ID yaitu PT Len Industri sebagai holding (induk perusahaan), dan empat anak perusahaan yaitu PT PAL Indonesia, PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, dan PT Dahana.
Dalam paparannya saat jumpa pers, pertumbuhan pendapatan pada 2023 sebesar 27,93 persen atau senilai Rp 25,22 triliun itu terdiri atas pertumbuhan pendapatan PT Pindad 32 persen, PT Len 24 persen, PT Dahana 16 persen, PT Dirgantara Indonesia (DI) 14 persen, dan PT PAL 14 persen.
Direktur Keuangan Defend ID Indarto Pamoengkas pada sesi jumpa pers yang sama menjelaskan ada beberapa perbaikan yang mendukung pencapaian kinerja positif itu.
"Perbaikan dari beberapa aspek baik dari sisi marketing, penetrasi bisnis, tata kelola manajemen proyek, kami lakukan secara berhati-hati sehingga kami dapat menyelesaikan proyek-proyek itu tepat waktu dalam waktu yang sudah disepakati, bahkan beberapa lebih cepat dengan biaya yang kami keluarkan lebih efisien," ujar Indarto.
Terkait itu, Bobby menyebut dukungan kuat dari pemerintah, khususnya Kementerian Pertahanan berkontribusi besar dalam capaian kerja positif Defend ID.
"Variabelnya Pak Prabowo (Menteri Pertahanan, red.). Itu saja, karena kami dikasih banyak kerjaan. Jadi begini, dibandingkan dengan periode sebelumnya selama 5 tahun dari 2014–2019 kami itu hanya punya 30 kontrak. Nilainya itu mungkin sekitar Rp 20 triliun," kata Bobby.
Kemudian sejak 2019–2024, Defend ID saat ini mengantongi 160 lebih kontrak pengadaan alutsista. "Nilainya sudah lebih dari Rp 190 triliun. Kuncinya di situ," imbuh dia.
★ antara
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.