Berbeda pada pengembangan N250Proses produksi pesawat N219 ★
PT Dirgantara Indonesia (Persero) melibatkan 300-an insinyur yang ahli di dunia penerbangan dalam pengembangan pesawat N219. Dalam pengembangan ini, BUMN produsen pesawat yang bermarkas di Bandung, Jawa Barat ini tidak melibatkan ahli pesawat dari luar negeri.
"Ini tenaga lokal semua. Ini campuran senior dan junior, totalnya hampir 300 insinyur," kata Direktur Utama PTDI, Budi Santoso, kepada detikFinance, Jumat (30/10/2015).
PTDI ingin pengembangan dan produksi pesawat N219 memberdayakan tenaga kerja lokal. Apalagi, PTDI pernah berpengalaman mengembangkan N250 pada periode 1990-an. Para insinyur pesawat senior kemudian melatih para insinyur muda sebagai bagian dari regenerasi. Meskipun ada kesalahan-kesalahan, namun hal tersebut dipandang sebagai suatu proses pembelajaran.
"Ini tenaga lokal semua, karena kalau kita nggak percaya diri maka kita nggak bisa dan nggak bisa pinter," ujarnya.
Berbeda dengan pengembangan N250 pada era BJ Habibie. Kala itu, proses pengembangan melibatkan ratusan engineer pesawat dari luar negeri.
"Dalam proyek N250, melibatkan 300-400 orang asing. Sekarang ini (N219) harus nol," jelasnya.
Untuk melahirkan N219 hingga siap menjalani terbang perdana, proyek N219 memakan dana Rp 500 miliar-Rp 600 miliar. Dana ini didukung oleh internal PTDI dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
Rencananya, N219 bakal diperkenalkan pada publik pada November 2015. Wujud utuh N219 akan ditarik dari hanggar. Proses ini dikenal dengan istilah roll out. Setelah itu, dilakukan pengujian dan penyempurnaan selama 6 bulan. Bila dinilai layak, PTDI akan melakukan terbang perdana atau first flight N219. (feb/rrd)
Kemunculan N219 ke Publik Sempat Tertunda Proses produksi pesawat ★
Kehadiran pesawat murni 100% hasil rancang bangun putra putri Indonesia, N219 sudah dinanti sejak lama. Awalnya prototipe N219 diagendakan dimunculkan ke publik pada Agustus 2015 sebagai hadiah HUT ke-70 Indonesia.
Namun Direktur Utama PTDI Budi Santoso mengatakan proses memunculkan pesawat secara perdana ke publik dari hanggar atau yang biasa disebut roll out baru bisa siap pada November 2015.
"Bulan November siap," kata Budi kepada detikFinance, Jumat (30/10/2015).
Budi sebelumnya pernah mengatakan proses roll out pesawat N219 untuk pertama kalinya kepada publik pada Agustus 2015. Kegiatan roll out pesawat N219 akan menjadi kado spesial di Hari kemerdekaan ke-70 RI, sekaligus Hari Kebangkitan Teknologi.
"Targetnya Agustus sudah bisa roll out untuk jadi hadiah ulang taun. Roll out itu, kita sudah bisa melihat model pesawat dengan seluruh perlengkapan da peralatan yang terpasang," kata Budi di Kantor PT DI, Jalan Pajajaran, Selasa (20/1/2015).
Pembuatan prototipe pesawat N219 merupakan hasil kerjasama antara PT Dirgantara Indonesia (PT DI) dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
Pada Januari 2015, proses pembangunan prototipe N219 sudah terbangun sekitar 80-90%. (hen/hen)
Jokowi Dijadwalkan Hadir Saat N219 Muncul ke Publik November Proses produksi pesawat ★
PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menjadwalkan akan melakukan perayaan dan perkenalan wujud pesawat N219 kepada publik. Proses yang biasa disebut roll out ini, pesawat akan ditarik dari hanggar dan diperkenalkan ke publik.
Para insinyur pesawat PTDI saat ini sedang sibuk merakit bagian-bagian pesawat pada hanggar assembly line di Bandung, Jawa Barat. "Bulan November siap," kata Direktur Utama PTDI Budi Santoso kepada detikFinance, Jumat (30/10/2015).
PTDI berencana mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melihat wujud pesawat baling-baling yang mampu membawa 19 penumpang itu saat proses roll out.
Budi mengaku, pihaknya sempat kaget melihat ukuran N219 saat proses perakitan karena wujudnya yang relatif besar. Setelah proses roll out, insinyur PTDI akan melakukan tes dan penyempurnaan pada prototipe N219 yang pertama ini. Proses uji hingga penyempurnaan akan dilakukan dengan sangat detail.
"Ini beda sama nyoba mobil (produk baru) kalau patah nggak apa-apa karena berada di jalan, kalau pesawat terbang patah terus nanti bisa jatuh maka proses (uji dan penyempurnaan) sampai terbang masih butuh waktu," jelasnya.
Proses ini, kata Budi, ditargetkan memakan waktu 6 bulan. Setelah itu, PTDI akan melakukan first flight atau penerbangan perdana pesawat karya putra-putri Indonesia itu.
"Kita tergatkan 6 bulan lagi bisa terbang," katanya.
Setelah first flight, PTDI akan mengurus proses sertifikasi dalam negeri di Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Proses ini memakan waktu 1-2 tahun. Sejalan dengan proses sertifikasi, PTDI mulai melakukan proses produksi N219.
"Tahun 2016 mulai produksi dan nggak tunggu semuanya (proses sertifikasi tuntas). Ini pesawat (teknologi) sederhana," jelasnya.
N219 merupakan pesawat yang mulai dirancang sejak 2007 lalu, Pesawat ini dibuat dengan kapasitas 19 orang dan memiliki kelebihan bisa lepas landas dalam jarak pendek sehingga cocok untuk daerah-daerah terpencil, termasuk di Indonesia. (feb/hen)
Purnarupa P8 Light Tank SSE
-
*D*ari website X robe_1807 diposkan purnarupa kendaraan militer terbaru
produksi perusahaan swasta PT SSE (Sentra Surya Ekajaya) di Tangerang,
Banten.
R...
3 jam yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.