Nama 'Buggy Car' sengaja dipilih untuk menyebut mobil buatan siswa SMKN 8 Bandung. Mobil ini dirancang khusus untuk medan off road dengan bentuk ekstrem disokong mesin berkapasitas 1500 cc.
Mobil
off road berhasil menempuh uji kelaikan dan sanggup menempuh medan yang
tergolong parah. Misalnya, tempat rekreasi adventure yang berada di
kawasan Bandung Utara dan Bandung Selatan telah ditaklukkan oleh karya
'barudak' Bandung ini.
"Pernah salah satu tempat rekreasi
adventure menggunakan mobil ini untuk disewa-sewakan ke pengunjung.
Hasilnya cukup memuaskan, tidak ada kendala sama sekali," ujar Wakil
Kepala Sekolah Hubungan Industri SMKN 8 Bandung Abdurahman Hidayat
kepada merdeka.com.
Mobil yang sekilas mirip mainan Tamiya, kali
pertama diproduksi pada tahun 2009. Hal itu terwadahi oleh program 'SMK
Bisa' yang dicetuskan pemerintah pusat.
Program ini lantas
menjadi wadah bagi para siswa SMK beradu inovasi di bidang teknologi
transportasi. SMKN 8 Bandung memilih konsep berbeda dengan SMK lainnya
dengan menciptakan Buggy.
"Kami punya Buggy Car sebanyak tiga
unit. Produksi pertama dibuat tahun 2009, yang kedua tahun 2010, dan
ketiga tahun 2011," ungkap Hidayat.
Hidayat mengatakan,
masing-masing unit yang diciptakan memiliki perbedaan sendiri-sendiri.
Menurut dia, Buggy Car buatan 2009 berwarna biru masih menggunakan
sistem transmisi manual dengan 5 percepatan. "Sedangkan yang 2010 sudah
matic, jadi porseneling cuma maju dan mundur saja," jelasnya.
Terciptanya
dua unit Buggy Car ternyata tidak mampu membuat para siswa SMKN 8
Bandung puas. Merasa butuh tantangan baru, mereka membuat Buggy Car
berwarna kuning tahun 2011 dengan mesin rancangan sendiri.
Saat
diuji coba, Buggy Car generasi termuda mampu melaju pada kecepatan 100
Km/jam. "Jadi, kalau yang Buggy biru dan merah menggunakan mesin eks
Toyota Vios, yang kuning ini justru mereknya SMK. Semua mesin
berkapasitas 1500 cc dilengkapi Electronic Fuel Injection dengan sistem
pendingin," ujar Hidayat..
Untuk pengerjaan, Hidayat menerangkan,
dibutuhkan waktu 3 hingga 6 bulan untuk satu unit Buggy Car dan menelan
biaya sebesar Rp 40 juta hingga Rp 50 juta. "Itu tergantung
kebutuhannya, misalkan yang produksi 2012 bannya dibikin lebih lebar,
kan cukup mahal juga," tutur dia.
Sebagai buah karya SMKN 8 yang
menyebut diri sebagai Anak Bandung Cinta Damai (ABCD), Buggy pun mulai
dilirik publik meski bukan untuk dipasarkan. Namun demikian, Buggy Car
dibanderol dengan harga Rp 75 juta dan membuat beberapa SMK di kawasan
Sumatera menjadikan mobil ini sebagai percontohan.
"Kami satu
sisi tentu bangga, bahwa buah karya anak didik kami bisa dijadikan satu
percontohan sekolah lain, ada SMK di Sumatera yang menginginkan mobil
buatan SMKN 8," ucap Hidayat.
Saat ini, ABCD tengah merakit Buggy
Car baru dengan desain yang berbeda. "Sebelumnya kan cuma dua seat,
sekarang empat seat," ungkap Hidayat.
Ke depan, tambah Hidayat,
SMKN 8 berharap Buggy Car bisa menjadi bagian inti tempat wisata
adventure yang ada di kawasan Bandung Raya. "Kan banyak untuk outbond,
tapi kami masih jauh untuk ke sana," ungkapnya.
Lebih lanjut,
Hidayat meyakinkan, seluruh anak didiknya siap mengharumkan nama bangsa
dengan berbagai inovasi baru. "Kami di sini akan terus mengasah
kemampuan siswa untuk bisa memberikan andil bagi kemajuan bangsa,"
pungkas dia.(mdk/tyo)
"Buggy Car" mobil Off-Road inovasi siswa SMKN 8 Bandung
Pihak sekolah menunjukkan mobil gokar yang diberi nama Buggy Car karya anak SMKN 8 Bandung, Jawa Barat, Sabtu (30/3).
Tampilan depan mobil jenis gokar karya siswa SMKN 8 Bandung, Jawa Barat. Buggy Car yang memiliki mesin berkapasitas 1500 cc ini diproduksi pertama kalinya pada 2009 silam.
Seorang siswa tengah memeriksa bagian mesin mobil Buggy Car di bengkel SMKN 8 Bandung, Jawa Barat, Sabtu (30/3).
Tampilan ban jenis Off-Road memperkokoh mobil Buggy Car karya siswa SMKN 8 Bandung, Jawa Barat.
Buggy Car berada di bengkel SMKN 8 Bandung, Jawa Barat. Pihak SMKN 8 mengeluarkan dana sekitar Rp 40-50 juta dan waktu hingga 6 bulan untuk membuat satu mobil Buggy Car.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.