Pages

Senin, 11 Februari 2013

Breitling Jet Team Akan Tampil di Langit Jakarta

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiakTr13h8hFQEgPnOk_sO_gmOdVriKUyP9WybGXgTbCAa7oryMiB4R5QuBhx4i2O5k7Mq6gdLvvc3fvLLZEw6RqlO4Wguws1S_cFkPcfMJ8eHHCY4eVnDiJarfS5FQvZBGufO9nUUWY0Xd/s1600/Breitling-JetTeam.jpgINDONESIA akan kedatangan tamu jet-jet pengukir langit yang telah memiliki reputasi dunia. Mereka adalah Breitling Jet Team -- tujuh jet tempur Aero L-39 Albatros warna hitam yang disponsori produsen jam Breitling. Lepas landas dari Lanud Halim Perdanakusuma, Sabtu, 2 Maret 2013, mereka akan mengguncang langit selama 25 menit dengan manuver dan formasi khas.

Formasi khas nan ketat itu adalah Rocket, Crossbow, Black Diamond, Blackbird, Avenger dan Arrowhead. Sementara manuver yang dipertontonkan, di antaranya, adalah loop & turn in arrowhead, ¼ clover, apache roll, dan ocean masterwave. Tontonan langka ini merupakan bagian dari kunjungan tim Breitling ke Asia. Mereka tampil di Indonesia setelah unjuk gigi di Filipina. Dari Indonesia mereka lalu akan bertandang dan mempertontonkan atraksi serupa di Singapura, Malaysia, Bangkok dan terakhir di Vietnam.

Breitling Jet Team adalah tim aerobatik sipil terbesar di Eropa, bermarkas di Dijon, Perancis. Dibentuk pada 2003, tim yang amat solid ini sudah unjuk kebolehan di di berbagai tempat di Eropa, Timur Tengah dan Afrika Selatan. Ketujuh jet tempur ini diterbangkan Jacques “Speedy” Bothelin (Leader), Patrick “Gaston” Marchand, Christophe “Douky” Deketelaera, Francois “Ponpon” Ponsot, Bernard “Charbo” Charbonnel dan Frederic “Fredo” Schwebel.

Imelda Zuchriany, Division Head of Marketing Communication Time International, perwakilan Breitling di Indonesia, mengatakan, sebelum tampil di Jakarta, mereka akan lebih dulu berkunjung ke markas Jupiter Aerobatic Team – tim aerobatik TNI AU di Yogyakarta. Kedua tim rencananya akan tampil bersama di atas ikon Indonesia, Candi Borobudur. “Hanya sayangnya di Lanud Halim Perdanakusuma nanti, mereka tak mengundang banyak orang. Hanya sejumlah tamu VIP dari TNI AU dan kalangan terbatas lain. Publik hanya bisa menyaksikannya dari luar,” ujar Imelda.

“Mereka pun tak memperkenankan pertunjukan ini dipotret oleh fotografer yang bukan fotografer resmi mereka. Ini permintaan mereka,” tambah Imelda.


  ● Angkasa  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.