UABS produksi baterai motor listrik di Indonesia pada 2025. (MNC Media)
United Automotive Battery System (UABS) mengatakan akan memproduksi baterai motor listrik mulai tahun depan di pabrik perakitan di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
"Kami berharap proses operasional standar (SOP) untuk pabrik perakitan baterai roda dua dapat dimulai pada Mei 2025. Jalurnya akan sama dengan jalur perakitan baterai mobil listrik," kata General Manager UABS Indonesia Joy Zheng di Cikarang, belum lama ini.
Joy mengungkapkan ukuran baterai motor listrik yang lebih sederhana membuat kapasitas produksinya akan lebih besar.
"Kalau untuk mobil listrik itu 20 ribu per tahun. Sedangkan untuk motor listrik itu bisa dua kali lipatnya ya, 40 ribu," tutur Joy.
Ilustrasi baterai ABC. (Kompas)
Adapun untuk Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), Joy mengatakan akan sama dengan baterai mobil listrik, yaitu 10 persen.
Sebagai informasi, UABS Indonesia adalah perusahaan patungan antara produsen baterai asal China, United Automotive Battery System Co., Ltd. (UABS) dan PT Agung Kentjana Abadi dari Indonesia.
Induk perusahaan UABS Indonesia, yaitu UABS, merupakan hasil kolaborasi antara SAIC Group dan Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL), produsen baterai lithium terbesar di dunia.
Saat ini, UABS telah melakukan perakitan baterai mobil listrik di Indonesia untuk memasok kendaraan MG Motor Indonesia. Ke depannya, mereka membuka peluang untuk mensuplai baterai ke mobil listrik merek lain yang ada di Indonesia.
United Automotive Battery System (UABS) mengatakan akan memproduksi baterai motor listrik mulai tahun depan di pabrik perakitan di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
"Kami berharap proses operasional standar (SOP) untuk pabrik perakitan baterai roda dua dapat dimulai pada Mei 2025. Jalurnya akan sama dengan jalur perakitan baterai mobil listrik," kata General Manager UABS Indonesia Joy Zheng di Cikarang, belum lama ini.
Joy mengungkapkan ukuran baterai motor listrik yang lebih sederhana membuat kapasitas produksinya akan lebih besar.
"Kalau untuk mobil listrik itu 20 ribu per tahun. Sedangkan untuk motor listrik itu bisa dua kali lipatnya ya, 40 ribu," tutur Joy.
Ilustrasi baterai ABC. (Kompas)
Adapun untuk Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), Joy mengatakan akan sama dengan baterai mobil listrik, yaitu 10 persen.
Sebagai informasi, UABS Indonesia adalah perusahaan patungan antara produsen baterai asal China, United Automotive Battery System Co., Ltd. (UABS) dan PT Agung Kentjana Abadi dari Indonesia.
Induk perusahaan UABS Indonesia, yaitu UABS, merupakan hasil kolaborasi antara SAIC Group dan Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL), produsen baterai lithium terbesar di dunia.
Saat ini, UABS telah melakukan perakitan baterai mobil listrik di Indonesia untuk memasok kendaraan MG Motor Indonesia. Ke depannya, mereka membuka peluang untuk mensuplai baterai ke mobil listrik merek lain yang ada di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.