JAKARTA | PT Merpati Nusantara
Airlines (MNA) akan membeli 20 pesawat tipe kecil, yakni Cesna Cravan
dan Cassa. Pesawat itu nantinya akan digunakan untuk mengangkut logistik
PT Pos Indonesia.
"Ini untuk melayani pengangkutan logistik PT Pos Indonesia. Kita sudah punya 10 titik daerah untuk melayani seperti di Medan, Batam, Palembang, dan Pontianak. Nanti pelayanannya hingga ke Kecamatan dan Desa oleh PT Pos," ujar Direktur Utama Merpati, Rudy Setyopurnomo di Hotel JW Marriot, Jakarta, Rabu (27/2).
"Nanti bulan April pesawatnya datang, setiap bulan akan ada minimal satu pesawat yang datang," imbuh Rudy.
Pesawat kecil ini, kata Rudy bisa mengangkut 1 ton logistik dan juga bisa mengangkut penumpang dengan terbatas. "Seat atau tempat duduk penumpang hanya 12-20 penumpang," jelasnya.
Nantinya, jika permintaan angkutan logistik PT Pos terus meningkat, maka pihaknya akan menyewa Boeing Superjet tipe 737 classic.
"Kalau pasarnya banyak, nanti kita ada pesawat khusus superjet 737 classic, tanpa penumpang. Mungkin Desember nanti sudah bisa. Sekarang yang kecil dulu," pungkasnya.
Rabu (27/2) PT Pos Indonesia telah bekerjasama dengan Merpati, dibidang kargo udara. Hal itu dilakukan guna mengembangan bisnis dan memenuhi kebutuhan pasar. Sinergi kerja sama kedua perusahaan plat merah ini dinamakan layanan Kargo Udara MerpatiPOS.
Rudy mengatakan, sinergi ini merupakan hal yang baik. Karena Merpati telah memiliki banyak kekuatan. "Seperti hubungan dan spoke yang kuat antara peswat jet dan propleler, terutama di wilayah timur, serta memiliki petugas operasional yang profesional," jelasnya.
"Kedua kelebihan ini, akan menjadi modal awal yang bagus untuk menjalankan kerjasama antara Pos Indonesia dan MNA," tutupnya. (chi/jpnn)
"Ini untuk melayani pengangkutan logistik PT Pos Indonesia. Kita sudah punya 10 titik daerah untuk melayani seperti di Medan, Batam, Palembang, dan Pontianak. Nanti pelayanannya hingga ke Kecamatan dan Desa oleh PT Pos," ujar Direktur Utama Merpati, Rudy Setyopurnomo di Hotel JW Marriot, Jakarta, Rabu (27/2).
"Nanti bulan April pesawatnya datang, setiap bulan akan ada minimal satu pesawat yang datang," imbuh Rudy.
Pesawat kecil ini, kata Rudy bisa mengangkut 1 ton logistik dan juga bisa mengangkut penumpang dengan terbatas. "Seat atau tempat duduk penumpang hanya 12-20 penumpang," jelasnya.
Nantinya, jika permintaan angkutan logistik PT Pos terus meningkat, maka pihaknya akan menyewa Boeing Superjet tipe 737 classic.
"Kalau pasarnya banyak, nanti kita ada pesawat khusus superjet 737 classic, tanpa penumpang. Mungkin Desember nanti sudah bisa. Sekarang yang kecil dulu," pungkasnya.
Rabu (27/2) PT Pos Indonesia telah bekerjasama dengan Merpati, dibidang kargo udara. Hal itu dilakukan guna mengembangan bisnis dan memenuhi kebutuhan pasar. Sinergi kerja sama kedua perusahaan plat merah ini dinamakan layanan Kargo Udara MerpatiPOS.
Rudy mengatakan, sinergi ini merupakan hal yang baik. Karena Merpati telah memiliki banyak kekuatan. "Seperti hubungan dan spoke yang kuat antara peswat jet dan propleler, terutama di wilayah timur, serta memiliki petugas operasional yang profesional," jelasnya.
"Kedua kelebihan ini, akan menjadi modal awal yang bagus untuk menjalankan kerjasama antara Pos Indonesia dan MNA," tutupnya. (chi/jpnn)
● JPNN
sebaiknya beli CN 212 aja dari pada beli Cesna Caravan. kan lebih baik merpati ikut memajukan industri penerbangan dalam negeri ^_^
BalasHapusSetuju Mas .... Suka bingung ko pemimpin slalu mau cepet tanpa mikir jangka panjang .. Padahal kalo dia mesan banyak kan kita juga yang bangga dan PTDI lebih banyak dana segar untuk Mega proyeknya seperti N219 yang blum jelas dananya :(
Hapus