Penawaran tersebut telah berlangsung sejak enam bulan yang lalu.
Presiden Direktur PT Sido Muncul, Irwan Hidayat, menyampaikan bahwa
sebuah perusahaan farmasi asing tertarik dan sedang menjajaki untuk
membeli perusahaan produsen jamu Tolak Angin tersebut.
Hanya saja Irwan Hidayat, yang juga pemilik perusahaan ini, masih
mempertimbangkan apakah akan melepaskan perusahaan jamunya itu ke tangan
asing atau tidak.
"Tempat (perusahaan) saya ditawar. Tapi saya masih punya perasaaan,
kok rasanya tidak pas gitu ya. Misal perusahaan kecap dibeli, air minum
dibeli, terus perusahaan jamu dibeli asing," katanya, usai menjadi
pembicara dalam seminar di Universitas Sebelas Maret Surakarta, Kamis 21
Februari 2013
Dia menyebutkan bahwa perusahaan farmasi asing yang ingin membeli
perusahaan jamu herbal itu merupakan perusahaan farmasi dari Jerman.
Penawaran untuk menguasai perusahaan jamunya itu telah berlangsung sejak
enam bulan yang lalu.
"Perusahaan farmasi Jerman yang berminat membeli Sido Muncul itu
hingga saat ini masih terus melakukan penawaran secara intensif,"
katanya.
Dalam skema penawaran tersebut, katanya, perusahaan farmasi dari
Jerman tersebut tetap memberikan kepemilikan saham kepada Irwan. "Kita
tetap menjadi pemilik tapi sebagai minority, sedangkan dia menjadi majority," ujarnya.
Ketika disinggung mengenai harga penawaran yang disodorkan oleh
perusahaan asal Jerman tersebut, Irwan enggan menjelaskannya. Namun, ia
hanya mengaku bahwa perusahaannya ditawar dengan harga yang tinggi.
"Aduh saya nggak bisa ngomong. Tetapi, saya nggak bisa bilang
tidak. Saya masih pikir-pikir malu nggak ya, kalau nanti ditanyain
orang, ternyata perusahaannya dijual," katanya.
jangan dong om nanti kalo dijual ke asing rasa nasionalismenya dimana, kalo yang dipikirkan hanya harga tinggi dan untung rasa kebangsaannya dimana. saat ini ja dah banyak perusahaan2 tambang dikuasai asing untuk menasionalisasi ja susahnya nggak ketulungan.
BalasHapus