blog-indonesia.com

Kamis, 01 Oktober 2015

Jokowi Minta Harga Bensin Premium Turun

Harga Premium di Oktober Harusnya Naik, Solar Turunhttp://images.detik.com/content/2015/10/01/1034/104923_spbu4.jpgPemerintah melalui Kementerian ESDM memutuskan untuk tidak melakukan perubahan harga bahan bakar minyak (BBM). Padahal bila mengacu pada formula perhitungan harga BBM baik tiap bulan atau hingga 6 bulan sekali, harusnya Oktober ini harga bensin premium naik sedangkan minyak solar turun.

Berdasarkan keterangan Dirjen Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja yang dikutip detikFinance, Kamis (1/10/2015), dengan mempertimbangkan berbagai parameter seperti harga MOPS sebagai referensi, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS (kurs), biaya penyimpanan, biaya distribusi BBM untuk menjangkau seluruh wilayah NKRI, pajak (PPN dan PBBKB) dan marjin untuk badan usaha penyalur (SPBU), Pemerintah telah menetapkan pola penentuan harga BBM.

Berikut hitung-hitungan harga BBM dari pemerintah:

Dari hasil evaluasi, didapatkan bahwa harga BBM berdasarkan periode perhitungan 1 bulan (25 Agustus-24 September 2015) dengan kurs rata-rata Rp 14.196 per US$, harga bensin premium sebesar Rp 7.450 per liter dan minyak solar subsidi Rp 6.150 per liter.

Harga BBM berdasarkan periode perhitungan 3 bulan (25 Juni-24 September 2015) dengan kurs rata-rata Rp 13.708 per US$, harga bensin premium sebesar Rp 7.900 per liter dan minyak solar subsidi Rp 6.250 per liter.

Sedangkan harga BBM berdasarkan periode perhitungan 4 bulan (25 Mei-24 September 2015) dengan kurs rata-rata Rp 13.576 per US$, harga bensin premium sebesar Rp 8.250 per liter dan minyak solar subsidi Rp 6.550 per liter.

Harga BBM selama periode perhitungan 6 bulan (25 Maret-24 September 2015) dengan kurs rata-rata Rp 13.372 per US$, harga bensin premium Rp 8.300 per liter dan minyak solar subsidi Rp 6.750 per liter.

Terkait banyaknya masyarakat yang membandingkan harga BBM lebih murah di Singapura atau Malaysia daripada di Indonesia, pemerintah menegaskan, mengingat wilayah Indonesia sangat luas dan terdiri atas ribuan pulau dan BBM harus terdistribusi di seluruh wilayah, maka biaya distribusi yang diperlukan sangat spesifik dan tidak dapat dibandingkan dengan negara lain yang memiliki karakteristik berbeda.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, terhitung mulai tanggal 1 Oktober 2015 pukul 00.00 waktu setempat, penetapan harga BBM oleh pemerintah ditetapkan berdasarkan periode perhitungan 3 bulan. Selanjutnya ditetapkan harga BBM tak berubah atau mengikuti berbagai perhitungan di atas. Berikut daftarnya:

Minyak tanah bersubsidi di seluruh Indonesia Rp 2.500/liter
Minyak solar bersubsidi di seluruh Indonesia Rp 6.900/liter
Bensin premium di wilayah luar Jawa-Bali Rp 7.300/liter

Selanjutnya mulai Januari 2016 untuk menjaga kestabilan sosial ekonomi masyarakat dan untuk mendapatkan harga BBM yang optimal, pemerintah akan mengevaluasi dan menetapkan harga BBM bersubsidi dan penugasan setiap 3 bulan sekali.

Keputusan Pemerintah menetapkan Harga Jual Eceran BBM juga mempertimbangkan upaya untuk menyeimbangkan defisit/surplus yang dialami oleh Badan Usaha (Pertamina) yang mendapat penugasan pemerintah untuk menyediakan dan mendistribusikan BBM.

Pada setiap akhir tahun Pemerintah akan melakukan perhitungan untuk mengetahui apakah terjadi surplus atau defisit. Apabila terjadi defisit, pemerintah akan mencari solusi untuk menutupi defisit tersebut, dan apabila terjadi surplus, maka surplus tersebut akan diusulkan untuk digunakan sebagai Dana Ketahanan Energi. (rrd/hen)
Bocoran Paket Ekonomi Jilid IIIhttp://images.detik.com/content/2015/10/01/1034/140425_131828_jok3.jpgPresiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini melakukan rapat terbatas (ratas) persiapan paket ekonomi jilid III. Saat membuka rapat, Jokowi meminta menteri untuk menghitung apakah harga bensin Premium bisa diturunkan.

Memang dalam paket kebijakan jilid III ini, Jokowi ingin membuat kebijakan yang memiliki efek jangka.

"Yang berkaitan dengan BBM dihitung lagi Pertamina. Silakan Pertamina, meskipun kemarin sudah diumumkan oleh Menteri ESDM, dalam keadaan negara membutuhkan tolong dihitung lagi, apakah masih mungkin yang namanya Premium itu diturunkan meskipun hanya sedikit," tegas Jokowi, saat membuka rapat di kantor Presiden, Jakarta, Kamis (1/10/2015).

Selain itu, Jokowi juga meminta menteri mengeluarkan kebijakan untuk program-program padat karya di desa, sehingga daya beli masyarakat meningkat dan ekonomi bergairan.

"Saya kira di Kementerian PU ada yang berkaitan dengan irigasi, dan dana yang diluncurkan untuk daerah utamanya ke desa. Di Kementerian Pertanian juga ada dana yang berkaitan dengan irigasi yang sudah sebagian besar dikerjakan, tetapi sisa ini segera diluncurkan," kata Jokowi.

Percepatan pengucuran dana desa juga menjadi fokus Jokowi untuk paket kebijakan jilid III ini. Jokowi meminta Menteri Dalam Negeri mengejar perecepatan pencairan dana desa ini. Sehingga bisa mendorong program padat karya.

"Yang saya lihat kemarin yang ditunjukkan ke saya waktu di Karawang pekerjaannya betul dipakai untuk selokan irigasi kampung, tetapi orang yang terlibat tidak banyak, kurang banyak. Kalau bisa melibatkan ratusan, 500-an, ribuan orang itu baru padat karya. Kemarin saya hitung hanya tujuh," papar Jokowi. (dnl/ang)
Menteri ESDM Akan mempelajari http://images.detik.com/content/2015/10/01/1034/142815_bbm6.jpgPresiden Joko Widodo (Jokowi) meminta harga bensin Premium diturunkan, sebagai bagian dari paket kebijakan ekonomi jilid III yang akan dikeluarkan. Apa kata Menteri ESDM, Sudirman Said?

"Kita akan pelajari," ujar Sudirman singkat kepada detikFinance, Kamis (1/10/2015).

Jokowi mengatakan, untuk paket kebijakan ekonomi jilid III, dirinya ingin ada kebijakan yang efeknya terasa dalam jangka pendek.

"Yang berkaitan dengan BBM dihitung lagi Pertamina. Silakan Pertamina, meskipun kemarin sudah diumumkan oleh Menteri ESDM, dalam keadaan negara membutuhkan tolong dihitung lagi, apakah masih mungkin yang namanya Premium itu diturunkan meskipun hanya sedikit," tegas Jokowi saat membuka rapat di kantor Presiden, siang ini.

Kementerian ESDM, lewat Dirjen Minyak dan Gas Bumi (Migas), IGN Wiratmaja Puja mengatakan, pihaknya akan menahan harga jual Premium dan Solar subsidi hingga 3 bulan ke depan.

Selama 6 bulan ke belakang harga BBM premium belum pernah mengalami perubahan Rp 7.300/liter untuk luar Wilayah Jawa-Madura-Bali. Sedangkan daerah Jawa Bali ditetapkan Rp 7.400/liter‎. Sementara harga minyak solar subsidi ditetapkan Rp 6.900/liter. (dnl/hen)
Tahun Ini Banyak Kontraktor Migas Nganggurhttp://images.detik.com/content/2015/10/01/1034/143656_migaslagi.jpgMerosotnya harga minyak tahun ini sekitar US$ 50 per barel, membuat banyak perusahaan minyak dan gas bumi (migas) memangkas belanja modal (capital expenditure/capex) dan belanja operasi (operating expenditure). Akibatnya banyak pekerja kontraktor atau perusahaan jasa pendukung proyek migas menganggur saat ini.

"Angka pastinya belum ada, tapi perkiraan kami banyak yang menganggur atau di rumahkan, karena banyak KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) yang memangkas dana capex dan opex-nya," kata Deputi Pengendalian Dukungan Bisnis, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudianto Rimbono, kepada detikFinance, Kamis (1/10/2015).

Dia mengungkapkan, pemangkasan capex dan opex tersebut bisa dilihat dari revisi rencana kerja dan anggaran (work, program, and budgeting/WP&B) tahun buku 2015, di mana banyak KKKS menunda proyek investasinya seperti eksplorasi migas atau pencarian atau penemuan cadangan minyak dan gas baru.

Dalam revisi WP&B 2015, selain memangkas proyek eksplorasi, KKKS juga menurunkan produksinya. Total produksi minyak turun tahun ini sebanyak 22.000 barel per hari, dari awalnya ditargetkan 850.000 barel per hari menjadi hanya 825.000 barel per hari.

"Bahkan di awal tahun lalu KKKS hampir menyetop seluruhnya proyek eksplorasinya, namun kami dari SKK Migas meminta itu ditinjau lagi, KKKS diminta bicara ke kontraktor jasa penunjangnya, cari jalan keluar, apakah menurunkan biaya sewa jasa atau lainnya. Makanya masih ada beberap proyek yang bisa dikerjakan," ungkapnya.

Sebelumnya, Presiden Direktur PT Apexindo Pratama Duta, Zainal Abidiansyah Siregar mengungkapkan, kontraktor jasa penunjang banyak yang mengeluhkan sepinya tender proyek migas.

"Saat ini tender dari perusahaan migas itu nggak ada sama sekali, ini karena banyak perusahaan pangkas capex (capital expenditure) habis-habisan. Dampaknya ke kami, pelaku usaha pendukung," ungkap Zainal.

Di luar negeri sendiri, saat ini banyak perusahaan kontraktor migas yang memangkas ribuan pekerjanya.

Seperti dilansir dari CNN, data terbaru menyebutkan beberapa perusahaan kontraktor migas di luar negeri melakukan PHK besar-besaran, seperti:

 Schlumberger 

Kontraktor minyak dan gas (Migas) dunia ini terhantam anjloknya harga minyak dunia.

Sejauh ini, Schlumberger tercatat telah memangkas 20.000 karyawan karena kegiatan pengeboran migas menurun.

Perusahaan ini mengumumkan 2 putaran PHK dalam 4 bulan, di tengah terus turunnya harga minyak dunia.

Sekarang jumlah pegawai Schlumberger 15% lebih sedikit dari jumlah di pertengahan 2014, saat harga minyak dunia masih di atas US$ 100 per barel.

 Baker Hughes 

Sama seperti Schlumberger, Baker Hughes juga merupakan kontraktor jasa pengeboran minyak dan gas (Migas).

Sepanjang tahun ini, perusahaan tersebut tercatat telah memangkas 13.000 karyawan dalam 3 putaran terpisah.

Baker Hughes melakukan efisiensi biaya di tengah anjloknya harga minyak. Perusahaan ini sedang menunggu persetujuan dari regulator untuk merger dengan rivalnya, yaitu Halliburton. Nilai merger mencapai US$ 35 miliar.

Selama harga minyak dunia jatuh sejak pertengahan 2014 lalu, perusahaan di AS telah mengumumkan pemangkasan 86.000 karyawan.

 Halliburton 

Satu lagi perusahaan kontraktor jasa pengeboran migas yang memangkas banyak karyawannya. Sepanjang tahun ini, Halliburton telah memangkas 12.000 karyawan.

Pemangkasan ini seiring dengan berkurangnya jumlah rig minyak yang beroperasi di AS. Diprediksi jumlah rig yang beroperasi di AS turun 60% dari puncaknya sebanyak 1.600 rig. (rrd/hen)
Pertamina: Jujur, Sulit Turunkan Harga Bensin Premiumhttp://images.detik.com/content/2015/10/01/1034/145156_bbmbersubsidi4.jpgPresiden Joko Widodo (Jokowi) meminta menteri bidang ekonomi bersama Pertamina untuk mempelajari kemungkinan penurunan harga bensin Premium. Pertamina mengaku pasrah kepada pemerintah, karena secara hitungan sulit.

Direktur Pemasaran Pertamina, Ahmad Bambang mengatakan, harga Premium sulit diturunkan dengan adanya kondisi penguatan dolar yang hingga menembus Rp 14.700 saat ini. Pertamina masih mengandalkan impor untuk pengadaan bensin Premium, yang dibeli dengan dolar.

"Kami serahkan saja ke pemerintah. Sejujurnya agak susah (menurunkan harga bensin Premium) karena tekanan dolar, apalagi kita juga harus mengurangi pembayaran dalam dolar, yang berarti harus dilakukan deferred payment dan atau hedging," kata Bambang kepada detikFinance, Kamis (1/10/2015).

Namun bukan berarti tak ada jalan lain. Bambang mengatakan, harga bensin premium bisa turun bila ada penundaan pembayaran komponen pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) dalam harga Premium yang dijual Pertamina.

"Salah satu yang mungkin adalah penundaan PPN dan atau PBBKB, untuk ini perlu fatwa Presiden," jelasnya. (dnl/hen)

  ★ detik  

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More