blog-indonesia.com

Minggu, 05 Juli 2015

PLTP Kamojang 35 MW

Kita Punya Panas Bumi Tapi Belum Tergarap Maksimal http://images.detik.com/content/2015/07/05/1034/panasbumi.jpgPresiden Jokowi akan meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang Unit V di Garut, Jawa Barat. Di saat bersamaan dirinya dijadwalkan akan melakukan teleconference untuk sekaligus meresmikan PLTP Ulubelu Unit III dan IV di Lampung.

Jokowi dijadwalkan tiba di PLTP Kamojang, Garut, Jawa Barat, Minggu (5/7/2015) pada pukul 09.00 WIB. Dia akan didampingi oleh Menteri BUMN Rini Soemarno dan disambut direksi PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) selaku pihak yang membangun PLTP.

Sebelum meresmikan PLTP, pagi ini Jokowi pun berkicau di akun twitter miliknya. Dia menyatakan bahwa Indonesia harus beralih ke energi terbarukan.

"Kita harus melakukan percepatan bauran energi terbarukan. Energi fosil harus mulai dikurangi #Energikita. Kita punya panas bumi, angin, air, biomasa, dan bioenergi yang belum tergarap maksimal," tutur Jokowi dalam akun @Jokowi dan pada setiap kicauan diberi tagar #EnergiKita.

Dia menyebut bahwa Indonesia masuk dalam negara cincin api sehingga memiliki potensi panas bumi yang melimpah. Studi dan penelitian terkait energi terbarukan juga telah dilakukan sehingga faktor keamanan sudah diperhitungkan.

"Bahkan sampah dan kotoran ternak juga merupakan potensi energi. Sebagai bahan bakar alternatif ramah lingkungan. Kandungan CO2 hasil pembakaran sangat kecil. Aman," imbuh dia.

Selain itu ada pula gas yang berasal dari rawa gambut yang juga bisa diolah menjadi sumber energi. Potensi itu sangat mungkin dikembangkan di luar pulau Jawa.

"Tugas kita semua: pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk mengeksplorasinya sambil menjaga kelestarian lingkungan. Semoga negeri kita selalu diberkati Allah, makin maju dan kemandirian energi nasional terwujud," kata dia. (bag/rrd)
Jokowi Resmikan PLTP Kamojang 35 MW Rp 1,35 T https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-qhBQUXiPXhGOPUWoR_X8R2mYwskYbIJjkBaQOlg2BEtAnOFH0jx2-QPNogiOlChMHE7mvT5hMi9LuXB2olcFaledJgz1U7u_uc_19GYaKpGR6sDNI1H7Eb1_0Mp7d2vnIQgBYlj02bs/s1600/10251380_1529172483992950_1388659462_vitawulandari.jpgPresiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang Unit 5 kapasitas 1x35 megawatt (MW), di Garut, Jawa Barat.

Hadir dalam peresmian PLTP tersebut, Menko Maritim Indroyono Soesilo, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Menteri BUMN Rini Soemarno, Wakil Gubernur Deddy Mizwar, dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto.

Jokowi hadir sekitar pukul 09.15 WIB menggunakan helikopter. Lokasi PLTP Kamojang ini berada 1.500 meter di atas permukaan laut.

"Kita ada kapasitas 28.000 MW di seluruh Indonesia untuk potensi geothermal (panas bumi), ini sangat ramah lingkungan, tapi kita tidak pernah fokus ke sini," kata Jokowi dalam sambutannya di acara peresmian PLTP Kamojang Unit 5, di Garut, Jawa Barat, Minggu (5/7/2015).

Jokowi mengatakan, Indonesia tidak hanya punya potensi panas bumi yang tercatat terbesar di dunia, tapi juga memiliki potensi energi baru terbarukan lainnya, seperti energi angin, ombak, matahari, hingga biomassa. Namun pemanfaatannya masih minim, salah satunya karena investasi yang dibutuhkan lebih mahal, daripada membangun dan memanfaatkan pembangkit listrik menggunakan bahan bakar batu bara, dan gas bumi yang berbahan bakar fosil.

"Meski biaya mahal, tidak ada masalah. Dan kita harus beri insentif khusus ke pembangkit listrik ramah lingkungan. Rate (tarif jual-beli listrik antara investor dengan PLN) tidak apa-apa, biar orang berbondong-bondong investasi ke sini," tutupnya.

Seperti diketahui, PLTP Kamojang Unit 5 telah beroperasi secara komersial dengan mengalirkan listrik kepada PT PLN (Persero) pada 29 Juni 2015 pukul 00.00 WIB.

Proyek ini menjadi salah satu milestone penting Pertamina untuk masuk ke era bisnis total project panas bumi, di mana Pertamina menggarap panas bumi dari uap hingga menjadi listrik.

Pembangkit ini dioperasikan dan dikelola anak usaha Pertamina yakni PT Pertamina Geothermal Energy (PGE).

PLTP Kamojang Unit 5 dirancang berkapasitas 35 MW dengan nilai investasi sekitar US$ 104 juta atau sekitar Rp 1,35 triliun. (rrd/drk)
RI Minim Manfaatkan Panas Bumi, Ini Perintah Jokowi ke Para Menteri http://images.detik.com/content/2015/07/05/1034/jokowipltpperesmian.jpgIndonesia memiliki potensi panas bumi terbesar di dunia mencapai 28.000 megawatt (MW). Tapi, sampai saat ini yang baru dimanfaatkan menjadi listrik hanya sekitar 5%.

Melihat kondisi tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi), langsung memerintahkan para menterinya, mulai dari Menko Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Menteri ESDM Sudirman Said, untuk memprioritaskan pembangunan pembangkit listrik yang ramah lingkungan.

"Secara khusus pada hari ini, memerintahkan ke Menko (Maritim) dan Menteri BUMN, dan Menteri ESDM, agar ke depan pembangkit listrik yang ramah lingkungan lebih diberikan prioritas, karena kita punya kekuatan dan potensi," tegas Jokowi di acara peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang, Garut, Jawa Barat, Minggu (5/7/2015).

Jokowi mengatakan, dari mega proyek 35.000 MW yang ditargetkan selesai dibangun dalam lima tahun ke depan, sebagian besar mengandalkan bahan bakar batu bara. Walau lebih murah investasinya, namun batu bara suatu saat akan habis.

"Dari target 35.000 MW, hampir 90% lebih masih bertumpu pada batu bara, ini harus digeser dan diubah, kita punya kekuatan geothermal (panas bumi) 28.000 MW, belum ditambah lagi dari energi listrik dari angin, ombak, matahari, dan biomassa," tutup Jokowi. (rrd/drk)
Manfaatkan Uap Jadi Listrik, Pertamina Siapkan Rp 32,5 T Hingga 2019 http://images.detik.com/content/2015/07/05/1034/pltpkamojang6.jpgPT Pertamina (Persero) akan terus menggenjot pertumbuhan kapasitas pembangkit listrik panas bumi (PLTP) hingga 1.026 megawatt (MW) hingga 2019, dengan menyiapkan dana investasi sekitar US$ 2,5 miliar atau mencapai Rp 32,5 triliun.

PLTP yang memanfaatkan uap menjadi listrik di Indonesia saat ini masih minim sekitar 5% dari total potensi panas bumi yang dimiliki sekitar 28.000 MW.

Hal itu diungkapkan oleh Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto, pada saat peresmian PLTP Kamojang Unit 5 yang berkapasitas 1 x 35 MW. Peresmian proyek tersebut dilakukan oleh Presiden RI didampingi oleh jajaran menteri Kabinet Kerja.

"Mengembangkan panas bumi memang tidak mudah dan terbukti kendati Indonesia memiliki potensi terbesar di dunia dengan 28.000 MW, baru kisaran 5% yang termanfaatkan," kata Dwi, dalam peresmian PLTP Kamojang Unit 5, Garut, Jawa Barat, Minggu (5/7/2015).

Dwi mengatakan, Pertamina komit mempercepat pemanfaatan panas bumi dan konsisten menjadi yang terdepan dalam melaksanakan pengembangan panas bumi di Indonesia. Bahkan, di saat investor lain pun tidak banyak tergerak karena berbagai hambatan yang dialami, Pertamina terus berinvestasi di sektor panas bumi salah satunya PLTP Kamojang 5 yang diresmikan oleh Presiden Jokowi hari ini.

"Lalu kita juga membangun PLTP Karaha, Lumut Balai, Sibayak dan banyak lagi, total tambahan kapasitas listrik mencapai 505 MW hingga 2019 dengan investasi sekitar US$ 2,5 miliar," ungkap Dwi.

Proyek PLTP yang dibangun akan mulai beroperasi komersial secara bertahap mulai 2015 hingga 2019.

Sebagai wujud komitmen Pertamina terhadap optimalisasi local content, dan memperkuat sinergi di antara perusahaan milik negara, hampir seluruh proyek panas bumi yang dikelola oleh PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) dilaksanakan oleh PT Rekayasa Industri. Proyek-proyek tersebut diharapkan dapat menyerap tenaga kerja sekitar 7 ribu orang selama proyek berlangsung.

  ✈️ detik  

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More