blog-indonesia.com

Minggu, 04 Januari 2015

BUMN Disuntik Modal Rp 30 T

http://www.jawapos.com/jppic/11025_9291_PT-PAL-Kapal-Perang-KASAL-(.jpgFoto: Becky Subechi/Jawa Pos

Dari penghematan Rp 200 triliun yang didapat lewat skema subsidi tetap pada 2015, sebagian akan mengalir ke badan usaha milik negara (BUMN). Menko Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan, pihaknya sudah menerima usulan Menteri BUMN Rini Soemarno yang ingin menyuntikkan tambahan modal Rp 30 triliun kepada perusahaan pelat merah. ’’Itu nanti dalam bentuk PMN (penyertaan modal negara),’’ ujarnya saat ditemui di Istana Negara Jumat (2/1).

Menurut Sofyan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan penambahan modal bagi BUMN-BUMN yang bergerak di sektor konstruksi atau BUMN karya. Tujuannya, BUMN-BUMN tersebut memiliki kemampuan lebih untuk menjalankan proyek pembangunan infrastruktur. ”Karena kita akan banyak membangun waduk, jaringan irigasi, jalan, jembatan, pelabuhan, dan infrastruktur lainnya,” sebutnya.

Sebagai gambaran, dalam APBN 2015, pemerintah berencana menyuntikkan tambahan modal empat BUMN senilai total Rp 7,32 triliun. Anggaran yang sudah dialokasikan dalam APBN 2015 itu disalurkan untuk PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) untuk membantu program perumahan, PT Geo Dipa Energi untuk proyek pembangkit listrik panas bumi, PT PAL Indonesia untuk pengembangan industri perkapalan, serta PT Sarama Multi Infrastruktur (SMI) untuk membantu pembiayaan proyek infrastruktur.

Sofyan mengatakan, tambahan suntikan modal Rp 30 triliun tersebut akan dialokasikan dalam APBN Perubahan 2015 yang mulai dibahas DPR bulan ini. Namun, jumlah pasti suntikan modal masih bisa berubah, lebih dari Rp 30 triliun atau kurang. ”Nanti kita lihat ruang fiskal seperti apa,” ucapnya.

Yang jelas, lanjut dia, dengan tambahan modal tersebut, BUMN-BUMN diharapkan memiliki kemampuan modal yang lebih kuat sehingga bisa menjalankan tugas-tugas pemerintah untuk membangun proyek-proyek infrastruktur yang belum memiliki nilai keekonomian secara bisnis. ”Jadi, nanti banyak proyek yang sifatnya penugasan, tapi kita juga buka skema KPS (kerja sama pemerintah swasta),” ujarnya.

Upaya penguatan modal BUMN rupanya tidak hanya dari PMN. Menurut Sofyan, pemerintah juga mengkaji untuk mengurangi target setoran dividen BUMN. Dengan begitu, laba yang diperoleh BUMN bisa digunakan lagi untuk memperkuat modal. ”Sebab, kalau dana itu digunakan lagi oleh BUMN, leverage-nya bisa sampai 7 atau 8 kali lipat,” katanya.

Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, dalam APBN 2015, pemerintah mematok target setoran BUMN Rp 42,23 triliun. Berdasar kajian terbaru, pemerintah akan memangkas target tersebut. Bahkan, ada beberapa BUMN yang rencananya tidak dipungut dividen agar punya kemampuan lebih besar dalam menggarap proyek infrastruktur. ”Secara total, dividen masih ada. Besarannya akan kami bahas di APBNP (2015),” ucapnya.(owi/c6/sof)

  ♙ Jawa Pos  

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More