blog-indonesia.com

Jumat, 15 Agustus 2014

Pidato Kenegaraan SBY

Prestasi Bangsa Indonesia dalam Pidato Kenegaraan SBY Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBy) menyampaikan pidato kenegaraan di Gedung DPR/MPR/DPD Senayan, Jakarta (15/8)Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBy) menyampaikan pidato kenegaraan di Gedung DPR/MPR/DPD Senayan, Jakarta (15/8) (sumber: Suara Pembaruan / Joanito De Saojoao)

Dalam waktu dua bulan ke depan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan menyerahkan tampuk pemerintahan kepada presiden terpilih hasil Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014. Hingga akhir masa bakti pada 20 Oktober 2014, Presiden SBY telah memimpin Indonesia selama 10 tahun dengan didampingi dua wakil presiden, yakni Jusuf Kalla dan Boediono.

Saat menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka HUT ke-69 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di depan sidang bersama DPR dan DPD, Jumat (15/8), Presiden SBY mengemukakan sejumlah prestasi bangsa Indonesia selama 10 tahun terakhir.

Berikut prestasi yang telah dicapai bangsa Indonesia selama 10 tahun terakhir:

1. Indonesia kini mempunyai sistem pendidikan yang kuat dan luas, mencakup lebih dari 200.000 sekolah, 3 juta guru, dan 50 juta siswa.
2. Indonesia telah naik menjadi middle-income country dan menempati posisi ekonomi ke-16 terbesar dunia. Bahkan menurut Bank Dunia telah masuk dalam 10 besar ekonomi dunia jika dihitung dari purchasing power parity.
3. Di abad ke-21, Indonesia mempunyai kelas menengah terbesar di Asia Tenggara dan salah satu negara dengan pertumbuhan kelas menengah tercepat di Asia.
4. Berhasil mengonsolidasikan diri menjadi negara demokrasi ketiga terbesar di dunia.
5. Indonesia terus tumbuh menjadi bangsa yang semakin bersatu, semakin damai, semakin makmur, dan semakin demokratis.
6. Seluruh pemimpin daerah dari gubernur, bupati, wali kota, dan anggota DPRD telah dipilih langsung oleh rakyat.
7. Utang negara kini telah berada dalam situasi yang jauh lebih aman dengan rasio utang 23 persen terhadap PDB.
8. Hibah dari dunia internasional kini hanya sekitar 0,7 persen dari seluruh anggaran nasional. Indonesia telah mencapai kemandirian ekonomi yang makin signifikan.
9. Cadangan devisa yang pernah mencapai 124,6 miliar dolar AS merupakan yang tertinggi dalam sejarah.
10. Volume perdagangan dalam 10 tahun terakhir yang mencapai sekitar 400 miliar dolar AS merupakan yang tertinggi dalam sejarah.
11. Nilai investasi luar negeri dan dalam negeri dalam 10 tahun terakhir Rp 2.296,6 triliun, juga tertinggi dalam sejarah.
12. Pendapatan per kapita rakyat Indonesia meningkat hampir 3,5 kali lipat dari sekitar Rp 10,5 juta pada 2004 menjadi sekitar Rp 36,6 juta pada 2013.
13. Indonesia telah menjadi anggota G-20 yang menandakan posisi dalam peta ekonomi dunia yang sudah jauh berubah.
14. Anak-anak Indonesia yang bersaing dalam berbagai olimpiade internasional telah meraih 217 medali emas, 389 medali perak, dan 494 medali perunggu.
15. Melalui program Gerakan Nasional Rehabilitasi Gedung Sekolah telah diperbaiki hampir 300.000 ruang kelas di seluruh Indonesia.
16. Dari 100 anak usia 19 tahun, 30 anak telah masuk ke perguruan tinggi, atau 2 kali lipat dari 10 tahun sebelumnya.
17. Indonesia kini memiliki salah satu sistem jaminan kesehatan terbesar di dunia. Hingga awal Agustus 2014, BPJS telah memberikan jaminan kesehatan bagi 126,4 juta penduduk.
18. Angka kemiskinan terus menurun, walaupun sempat meningkat pada 2005, karena kenaikan harga minyak di dunia. Dalam lima tahun terakhir, pemerintah berhasil menurunkan jumlah penduduk miskin sekitar 4,5 juta orang.
19. Jumlah kelas menengah di Indonesia bertambah sekitar 8 juta orang per tahun.
20. Indonesia telah menjadi salah satu penyumbang utama misi-misi perdamaian PBB.
Puan Beri Apresiasi Pidato SBY Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pidato kenegaraan di Gedung MPR/DPR/DPD Senayan, Jakarta Jumat, (15/8).Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pidato kenegaraan di Gedung MPR/DPR/DPD Senayan, Jakarta Jumat, (15/8). (sumber: Suara Pembaruan / Joanito De Saojoao)

Ketua Fraksi PDI-P, Puan Maharani menyatakan pihaknya mengapresiasi pidato terakhir Presiden SBY di dalam sidang bersama MPR/DPR/DPD RI di Jakarta hari ini. Puan menekankan pihaknya memberi apresiasi atas kerja-kerja SBY yang sudah memimpin RI sejak 10 tahun lalu.

"Kami mengapresiasi apa saja yang sudah dilakukan pemerintahan SBY selama 10 tahun ini dalam membangun Indonesia," kata Puan di Jakarta, Jumat (15/8).

Walau demikian, dia juga menegaskan bahwa Indonesia tetap membutuhkan Indonesia yang berkeadilan, bukan hanya berkeadilan dalam ekonomi, tapi juga adil secara kerakyatan.

"Bahwa kemudian negara harus bisa menjaga atau melindungi seluruh negaranya, itu merupakan itu suatu hal yang bukan hanya menjadi retorika saja pada pemerintahan yang akan datang. Tentu harus diteruskan, diperkuat hal-hal yang berkaitan dengan keadilan di Indonesia," bebernya.

Dia melanjutkan pihaknya mengapresiasi apa yang disampaikan SBY di dalam pidatonya, termasuk apa-apa saja yang SBY lakukan selama 10 tahun terakhir.

"Kemudian salam perpisahan beliau bahwa hari ini adalah hari terakhir pidato terakhir beliau di MPR DPR. Tentu saja itu merupakan suatu dinamika, ada yang maju dan turun, pergantian, regenerasi dan ya semoga presiden terpilih pada periode yang akan datang bisa melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya," ujarnya.
SBY Harapkan Kehadiran Megawati dalam Upacara Kemerdekaan di Istana Merdeka Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu negara Ani Yudoyono, Wakil presiden RI Boediono berserta istri, berpose bersama sejumlah pimpinan DPR RI dan DPD RI usai sidang bersama DPR RI dan DPD RI di gedung nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (15/8).Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengharapkan kehadiran Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri pada upacara detik-detik peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI ke-69 di Istana Merdeka, Minggu (17/8).

Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi mengaku telah mengirim undangan resmi kepada Mega beserta keluarganya.

“Seluruh keluarga diundang, tetapi belum mendapat konfirmasi dari Ibu Mega,” kata Sudi di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Jumat (15/8).

Sudi berada di Gedung Parlemen untuk menghadiri rapat paripurna MPR/DPR/DPD sekaligus Pembukaan Masa Sidang I DPR RI Tahun 2014-2015 di Gedung MPR/DPR/DPD RI.

Mega belum pernah sekali pun menghadiri upacara peringatan detik-detik Proklamasi di Istana Merdeka, sejak SBY memimpin negeri ini, pada 2004 lalu. Selama ini, Ketua Umum PDI Perjuangan itu lebih memilih memimpin upacara 17 Agustus di Kantor PDI Perjuangan di Lenteng Agung.

“Dari dulu kami mengundang Ibu Mega, tetapi belum pernah hadir. Kami tidak bisa melakukan apa-apa, sebab kami bertindak sebagai pihak pengundang,” jelas Sudi.

  Berita Satu  

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More