blog-indonesia.com

Rabu, 21 Agustus 2013

Indonesia Besar Karena Budaya, Agama, dan Iptek

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHNSbcfhLbVBT41O7bNVBaSJcL6XeDkWLDG-_hd5IBG7x4sApXpJs6e4eUKtzQ-l13udehujYFhN0mgttN1_TH3Dip-qKilEArBqYTrls1Y4rYLFpMF3IuU_nWi_oQTrlrdlW1JAGsp_8/s400/bj+habibie.jpgMantan Presiden BJ Habibie mengatakan, sumber kekayaan utama negara ini adalah keragaman manusia dari pelbagai etnis. Dia mengatakan, setiap kelompok etnis akan saling bersaing jika tidak ada pegangan untuk bersatu.

Habibie mengaku memiliki cara agar terwujud peradaban Indonesia, menyatukan seluruh kelompok etnis. Yaitu mengupayakan sinergi budaya masing-masing suku, agama, dan ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Tidak ada budaya Indonesia itu, yang ada adalah usaha dari manusia yang hidup di benua maritim ini untuk memiliki peradaban Indonesia. Peradaban yang berakar pada satu, budaya, dua agama, ketiga penguasaan Iptek," ujarnya saat menutup Kongres Diaspora Indonesia ke-II, di Senayan, Jakarta, Selasa (20/8).

Dari tiga hal itu, nantinya dihasilkan sinergi positif. Habibie yakin, bila manusia Indonesia mengedepankan tiga hal itu dalam kehidupan sehari-hari, maka Indonesia menjadi bangsa besar.

"Melalui budaya, agama, dan Iptek, semua bisa membuat sinergi positif dengan karya-karya nyata," ungkapnya.

Tiga elemen itu wajib ditanamkan sejak dini lewat keluarga. Pendiri PT Dirgantara Indonesia yang dulu bernama IPTN itu, yakin, jika seluruh bangsa melakukannya, maka SDM di Tanah Air siap bersaing dengan bangsa manapun.

"Agama dan budaya, dan Iptek, bersinergi positif menghasilkan orang yang berkualitas, bermoral, terdidik, bertanggung jawab, ramah, bisa kerja sama dengan siapa saja, tapi tetap rasional," tandasnya.(mdk/has)


  Merdeka 

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More