blog-indonesia.com

Kamis, 11 Juli 2013

Sekilas Berita Proyek Jembatan Selat Sunda

Jembatan Selat Sunda Rampung Sebelum SBY Turun

Jembatan Selat Sunda Rampung Sebelum SBY Turun
JAKARTA - Proyek Jembatan Selat Sunda (JSS) direncanakan selesai pada pertengahan 2014. Dalam hal ini, proyek JSS sudah harus selesai sebelum Kabinet Indonesia Bersatu jilid II bubar.

MS Hidayat, Menteri Perindustrian, mengatakan pemerintah akan mengerahkan kinerja mereka untuk merampungkan JSS. Karena Presiden SBY sudah memberikan janji agar JSS selesai pada masa jabatannya.

"JSS sudah mulai groundbreaking pada 2014 atau sudah dibangun karena itu janji kampanye Presiden SBY," ujarnya, Kamis (11/7/2013).

Pemerintah membutuhkan dana sebesar Rp 200 triliun untuk membangun JSS, sedangkan untuk studi kelayakan sebesar Rp 20 miliar. Kucuran dana tersebut bisa memberatkan anggaran belanja negara, maka pemerintah bakal mencari pinjaman lunak.

"Dana investasi jangka panjang berupa pinjaman lunak seperti yang dilakukan dalam pengembangan Mass Rapid Transportation (MRT) di Jakarta," jelasnya.

Awalnya, pembangunan kawasan JSS yang diperkirakan akan menelan dana sekitar Rp 200 triliun ini akan memakai dana dari APBN.

Namun, Menteri Keuangan Chatib Basri akhirnya menyetujui pembangunannya merupakan konsorsium dari pemrakarsa dan BUMN.

"Jadi pembangunannya tidak pakai dana APBN. Proyek ini kan kalau menggunakan dana APBN bisa Rp 200 triliun, kan tidak mungkin. Nanti harga BBM pasti dinaikkan lagi (untuk membiayai proyek tersebut)," tambahnya.

Proyek Jembatan Selat Sunda Berubah Nama

Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto menjelaskan, proyek Jembatan Selat Sunda (JSS) akan berubah nama menjadi Kawasan Strategis dan Infrastruktur Selat Sunda (KSISS).

Hal itu seiring dengan perkembangan proyek di dua wilayah yakni Banten, dan Lampung yang akan dijadikan kawasan pariwisata dan industri.

"Jadi namanya KSISS bukan JSS," ujar Djoko, Kamis (11/7/2013).

Perubahan nama dari proyek JSS menjadi KSISS juga disebabkan berbagai aspek yang meliputi aspek angin, geologi, gempa, letusan gunung berapi.

"Semua aspek yang bisa mempengaruhi pembangunan kawasan tersebut membuat nama JSS berubah jadi KSISS," ungkap Djoko.

Proyek KSISS ke depannya tak hanya membangun Jembatan yang menghubungkan pulau Jawa dan Sumatera, tetapi juga akan mengembangan 6 sampai 8 kawasan. Dalam hal ini dua pemerintah daerah dari dua provinsi akan bekerjasama membangun kawasan KSISS tersebut.

"Akan ada pengembangan kawasan di sekitar Jembatan Selat Sunda di dua provinsi," jelas Djoko.


0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More