blog-indonesia.com

Sabtu, 08 Juni 2013

Rompi bikinan mahasiswa UGM ini bisa memijat

Tim mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta tengah mengembangkan rompi pijat berbahan parasit. Rompi itu dipasangi delapan unit pijat getaran mekanis.

"Masing-masing unit pijat dilengkapi enam titik infra merah untuk relaksasi otot punggung. Berat rompi sekitar satu kilogram menggunakan baterai litium 9,7 volt," kata koordinator tim, Aris Prayitno di Yogyakarta, Jumat (7/6), seperti dilansir Antara.

Dia menjelaskan, pengguna rompi tersebut dapat mengatur kecepatan getaran hingga 900 rpm. Untuk melakukannya, pemakai tinggal memilih kecepatan yang diinginkannya melalui unit kontrol yang terpasang pada kantong depan rompi.

"Rompi pijat itu memadukan ilmu teknik, sains, dan kedokteran untuk menghasilkan produk kesehatan portabel yang dirancang mengatasi pegal linu secara praktis," katanya.

Selain itu, rompi pijat itu nyaman dipakai dan tidak memakan waktu lama dalam menggunakannya. Rompi itu bisa digunakan paling lama sampai 30 menit.

Dia bersama timnya membutuhkan waktu sekitar empat bulan untuk mengembangkan rompi pijat itu. Awalnya, tim sempat merasa kesulitan mencari motor getar untuk dipasang di rompi saat proses pembuatan.

"Akhirnya kami menggunakan motor berbandul dari 'stick playstation' bekas, sedangkan unit pijat menggunakan keset pijat refleksi. Sebelum jadi, kami empat kali gagal," katanya.

Selain praktis dan bisa dibawa ke mana-mana, rompi yang dibuat dengan biaya Rp2 juta itu memiliki tingkat keamanan yang baik karena menggunakan arus DC dengan baterai 9,7 volt.

Menurut dia, penentuan titik lokasi pemasangan unit pijat tidak dilakukan sembarangan, tetapi berdasarkan hasil anatomi letak posisi saraf, otot, dan pembuluh darah di daerah punggung. Pemilihan lokasi itu dijadikan titik refleksi.

Keberadaan sinar infra merah menimbulkan rasa hangat, sehingga bisa melenturkan jaringan kolagen kulit, selain memicu hormon endorpin yang mampu mengurangi rasa nyeri.

"Nyeri di punggung akibat pengumpulan asam laktat. Jika asam laktat terurai, maka rasa nyeri akan berkurang," katanya.

Anggota tim mahasiswa UGM yang mendesain dan mengembangkan rompi pijat itu adalah Syifa Salma, Hilma Tsurayya, dan Agus Budiman.(mdk/tyo)


  Merdeka 

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More