blog-indonesia.com

Jumat, 21 Juni 2013

Pihak yang Paling Rajin Beri Utang ke RI

Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menetapkan pembatasan pinjaman luar negeri yang membebani APBN/APBD sejak tahun lalu. Jumlah utang luar negeri pemerintah Indonesia terus menurun, dan digantikan dalam bentuk surat utang (obligasi).

Dari data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan yang dikutip, Kamis (20/6/2013), total utang pemerintah Indonesia hingga Mei 2013 mencapai Rp 2.036 triliun dengan rasio 24,7% terhadap PDB.

Dari jumlah tersebut, Rp 573,43 triliun merupakan utang luar negeri yang didapat dari beberapa negara dan juga lembaga-lembaga multilateral. Utang luar negeri ini terus turun dibandingkan akhir 2012 yang sebesar Rp 612,52 triliun.

Tahun ini, nilai belanja APBN-P 2013 mencapai Rp 1.726,2 triliun, naik dari sebelumnya Rp 1.683 triliun. Defisit anggaran tahun ini ditetapkan 2,38% terhadap PDB atau Rp 224,2 triliun, karena penerimaan negara lebih kecil.

Untuk menutup defisit tersebut, pemerintah akan menarik utang baru yang mayoritas dari penjualan surat utang atau obligasi.

Sampai saat ini siapa yang paling rajin memberi utang ke Indonesia? Ada 3 negara dan 3 lembaga yang paling rajin memberi utang kepada pemerintah Indonesia. Mereka adalah:

1. Jepang



Utang Indonesia ke Jepang hingga akhir Mei 2013 adalah yang terbesar, mencapai Rp 220,57 triliun. Jumlah ini turun dari akhir 2012 yang nilainya Rp 254,64 triliun.

2. Bank Dunia



Utang Indonesia ke Bank Dunia hingga akhir Mei 2013 mencapai Rp 122,68 triliun. Jumlah ini naik tipis dari akhir 2012 yang nilainya Rp 122,14 triliun.

3. Asian Development Bank (ADB)


Jumlah utang Indonesia ke ADB sampai akhir Mei 2013 adalah Rp 95,77 triliun. Utang tersebut turun jika dibandingkan di akhir 2012 yang nilainya Rp 100,34 triliun.

4. Prancis


Pemerintah Indonesia mempunyai utang Rp 21,43 triliun ke Prancis hingga Mei 2013. Jumlah utang ini turun tipis dari Rp 21,3 triliun di akhir 2012 lalu.

5. Jerman


Jumlah utang pemerintah Indonesia ke Jerman mencapai Rp 19,97 triliun hingga Mei 2013. Utang ini turun dari akhir 2012 yang jumlahnya Rp 20 triliun.

6. Islamic Development Bank (IDB)


Pemerintah Indonesia mempunyai utang Rp 4,98 triliun kepada IDB per Mei 2013 lalu. Jumlah utang ini turun dari jumlah di akhir 2012 yang sebesar Rp 5,05 triliun.

 Utang Pemerintah Terus Membengkak, Saat Ini Capai Rp 2.036 Triliun 

Hingga akhir Mei 2013, utang pemerintah Indonesia masih terus naik menjadi Rp 2.036,54 triliun. Utang ini naik Rp 61,12 triliun dibandingkan posisi akhir 2012 Rp 1.975,42 triliun.

Secara rasio terhadap PDB total di 2012, utang pemerintah Indonesia berada di level 24,7% hingga Mei 2013.

Jika dihitung dengan denominasi dolar AS, jumlah utang pemerintah hingga Mei 2013 mencapai US$ 207,77 miliar, naik dari posisi di akhir 2012 yang mencapai US$ 204,28 miliar.

Demikian data Ditjen Pengelolaan Utang Kemenkeu yang dikutip detikFinance, Kamis (20/6/2013).

Utang pemerintah di Juni 2013 tersebut terdiri dari pinjaman Rp 575,25 triliun, menurun dibanding akhir 2012 Rp 614,32 triliun. Kemudian berupa surat berharga Rp 1.461,8 triliun, atau naik dibanding 2012 sebesar Rp 1.361,1 triliun.

Jika menggunakan PDB Indonesia yang sebesar Rp 8.241,9 triliun, maka rasio utang Indonesia hingga akhir Mei 2013 sebesar 24,7%.

Sementara rincian pinjaman yang diperoleh pemerintah pusat hingga Mei 2013 adalah:

  • Bilateral: Rp 323,29 triliun 
  • Multilateral: Rp 225,55 triliun 
  • Komersial: 24,26 triliun 
  • Supplier: Rp 320 miliar 
  • Pinjaman dalam negeri: Rp 1,82 triliun

Berikut catatan utang pemerintah pusat dan rasionya terhadap PDB sejak tahun 2000:

  • Tahun 2000: Rp 1.234,28 triliun (89%) 
  • Tahun 2001: Rp 1.273,18 triliun (77%)
  •  Tahun 2002: Rp 1.225,15 triliun (67%)
  •  Tahun 2003: Rp 1.232,5 triliun (61%)
  •  Tahun 2004: Rp 1.299,5 triliun (57%)
  •  Tahun 2005: Rp 1.313,5 triliun (47%)
  •  Tahun 2006: Rp 1.302,16 triliun (39%)
  •  Tahun 2007: Rp 1.389,41 triliun (35%) 
  • Tahun 2008: Rp 1.636,74 triliun (33%) 
  • Tahun 2009: Rp 1.590,66 triliun (28%) 
  • Tahun 2010: Rp 1.676,15 triliun (26%) 
  • Tahun 2011: Rp 1.803,49 triliun (25%) 
  • Tahun 2012: Rp 1.975,42 triliun (27,3%) 
  • Mei 2013: Rp 2.036,54 triliun (24,7%)

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan bakal mengurangi proyek-proyek yang menggunakan utang luar negeri.(dnl/ang)


0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More