blog-indonesia.com

Sabtu, 04 Mei 2013

Internet Dorong Ekonomi Negara

Tifatul SembiringMALANG -- Menkominfo Tifatul Sembiring menjelaskan, semakin banyak warga yang mengakses internet maka akan meningkatkan tingkat perekonomian negara. Dengan penetrasi 10 persen jaringan pita lebar berkecepatan tinggi yang baru dibangun Indonesia, ternyata meningkatkan produk domestik bruto (PDB) sebesar 1,38 persen. Hal itu tentu berdampak pada kesejahteraan rakyat yang meningkat.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kontribusi sektor telekomunikasi terhadap ekonomi mencapai 11 persen pada 2011 kemudian 10 persen pada 2012. Ini menunjukkan tingkat melek internet berpengaruh kepada pertumbuhan ekonomi.

"Dengan internet juga membuat arus informasi diikuti arus barang yang meningkat, dan transaksi bisa lebih lancar," kata Tifatul di Malang, Sabtu (4/5).

Kemenkominfo mengklaim kalau seluruh daerah di Indonesia sudah terjangkau jaringan internet. Penetrasi layanan internet didapat dari program Mobile Pusat Layanan Informasi Kecamatan (MPLIK) yang terbangun di 5.748 titik dan 1.800 PLIK yang tersebar di seluruh Indonesia.

Seluruh Daerah di Indonesia Sudah Terjangkau Internet

Kemenkominfo mengklaim kalau seluruh daerah di Indonesia sudah terjangkau jaringan internet. Penetrasi layanan internet didapat dari program Mobile Pusat Layanan Informasi Kecamatan (MPLIK) yang terbangun di 5.748 titik dan 1.800 PLIK yang tersebar di seluruh Indonesia.

Menkominfo Tifatul Sembiring mengatakan, MPLIK ditujukan untuk mengejar ketertinggalan akses internet warga yang tinggal di daerah. Dengan adanya layanan internet kecamatan yang bersifat bergerak dengan keunggulan aman, cepat, murah, dan sehat, daerah yang belum terjangkau internet bisa dilayani MPLIK.

"Ini untuk membuka akses informasi agar warga di daerah atau pelosok desa tidak asing dengan internet," kata Tifatul dalam penyerahan program PLIK Sentra Produktif di Ponpes Bahrul Maghfiroh, Malang, Sabtu (4/5).

Ia berharap, anak-anak daerah bisa mengejar ketertinggalan arus informasi supaya bisa menyamai anak yang tinggal di kota besar.

Menurut Tifatul, Kemenkominfo menargetkan separuh penduduk bisa memiliki akses terhadap internet dan terhubung secara online di dunia maya. Keputusan itu diambil sesuai kesepakatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jenewa pada 2003 yang menargetkan tahun 2015, sedikitnya 50 persen masyarakat di negara anggota PBB harus terbuka informasinya.

Yang membuatnya bangga, rencana itu diwujudkan tanpa dana APBN. Karena dana pembelian mobil beserta fasilitas penunjang serta sarana komputer yang ditempatkan di kantor kecamatan didapat dari iuran operator telekomunikasi. Hingga kini, dana yang terkumpul mencapai Rp 2,9 triliun dan baru dipakai Kemenkominfo sebesar Rp 900 miliar.

Karena itu, segala sarana MPLIK maupun PLIK bukan milik institusinya maupun pemda, tapi milik operator. "Mobil, komputer, dan sarana penunjang lain dibeli tidak pakai APBN. Namun, tetap pertanggungjawaban keuangan harus transparan," ujar mantan presiden PKS itu.


  Republika  

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More