blog-indonesia.com

Kamis, 02 Mei 2013

Indonesia Dorong Kesetaraan Dalam Kerjasama Dengan Eropa

Kementerian Perindustrian membahas pelaksanaan kerja sama ekonomi komprehensif (CEPA) dengan delegasi Uni Eropa. Dalam dialog ini, pemerintah menegaskan tidak mau sekadar dijadikan pasar ekspor dari Benua Biru itu.

Direktur Jenderal Kerja Sama Industri Internasional Kemenperin Agus Tjahajana menyatakan pihaknya menekan Eropa agar adil sejak awal. Jika ingin menjalankan CEPA, maka dia meminta mereka benar-benar menjadikan Indonesia mitra ekspor, bukan pemasok bahan baku industri saja.

"Yang kita inginkan kan selalu kita ini harus bisa tumbuh bersama, kalau orang mengatakan ini saling menguntungkan, tapi nyatanya bahan baku diproses di sana, lalu dikirim lagi ke sini itu kurang fair. Kita minta, perundingan ini jangan sampai kemudian membuat status quo dong. Namanya negosiasi kita minta, mereka bikin di sini, nanti sama-sama kita ekspor ke China atau ke mana," ujar Agus di kantornya, Jakarta, Kamis (2/5).

Delegasi Eropa yang diwakili Duta Besar Swiss Heinz Walker-Nederkoorn dan Dubes Norwegia Stig Traavik mengaku siap mempelajari permintaan Indonesia. Agus mengatakan, mereka meminta ada stimulus fiskal dari pemerintah supaya investasi dari Eropa dipermudah.

Kemenperin menilai permintaan seperti itu wajar, asal mereka serius membangun pabrik di Tanah Air. "Mereka bilang kita harus kasih stimulus, tapi mereka harus membuat basis produksi. Itu memang strategi yang kita kembangkan saat bicara dengan negara lebih maju," ungkap Agus.

Sesuai prinsip CEPA, harus ada proses alih teknologi. Kemenperin menilai hal itu dapat terwujud melalui pembangunan basis produksi. Sehingga tenaga kerja Indonesia menguasai teknologi-teknologi Eropa. Namun, karenanya Agus berharap pihak Eropa harus berkomitmen juga melakukan pelatihan sejak awal.

"Mereka menilainya gimana, oh tenaga kerja kamu kurang terlatih, ya sudah ajarin orangnya, panggil ekspatnya, industrinya mana. Kita harus dapat komitmen, kalau mereka mau dagang aja susah," tegasnya.(mdk/bmo)


  Merdeka  

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More