Semarang - Belasan robot akan beradu lincah menari "Anoman Obong" untuk memenangi Kontes Robot Nasional 2013 kategori kontes robot seni Indonesia (KRSI) yang digelar 6 hingga 9 Juni mendatang.

"Kontes Robot Nasional memperlombakan empat kategori, salah satunya KRSI sebagai upaya melestarikan budaya tradisional," kata Sekretaris Panitia Kontes Robot Nasional Ary Heryanto di Semarang, Jawa Tengah, Jumat.

Kontes Robot Nasional merupakan kompetisi robotika paling bergengsi di Indonesia yang diprakarsai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Ditjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendikbud.

Tiga kategori lain yang diperlombakan, yakni kontes robot Indonesia (KRI), kontes robot pemadam api Indonesia (KRPAI) divisi beroda dan berkaki, serta kontes robot sepak bola Indonesia (KRSBI).

Berbeda dengan ketiga kategori itu yang ditujukan menyaring pemenang tingkat nasional untuk dikirim ke ajang robotika internasional, kata dia, KRSI lebih sebagai upaya melestarikan kebudayaan tradisional.

"Pemenang KRI tahun ini akan dikirim ke ajang robotika internasional di Vietnam, pemenang KRPAI dikirim ke ajang robotika di Amerika Serikat, sementara pemenang KRSBI akan dikirim ke Belanda," katanya.

Namun, kata dia, KRSI memang tidak untuk menyiapkan pemenang ke ajang serupa tingkat internasional, melainkan untuk menggali kreativitas masyarakat, khususnya anak muda untuk penguatan budaya lokal.

"Tema KRSI yang dipilih selalu berbeda dan sudah ditentukan juri. Pada Kontes Robot Nasional sebelumnya tema KRSI adalah tari pendet, sementara untuk pelaksanaan tahun ini dipilih tema `Anoman Obong`," katanya.

Sesuai dengan tari "Anoman Obong", kata dia, para peserta harus mempersiapkan robotnya dalam kelincahan menari dan olah gerak dengan iringan musik tarian kreasi yang kental dengan nuansa tradisional itu.

"Nantinya, robot-robot yang diperlombakan harus lincah menari sesuai pakem tarian `Anoman Obong`. Jika musik berhenti, robot harus ikut berhenti, kemudian diputar lagi musiknya kembali menari," katanya.

Tampilan robot secara fisik pun memengaruhi penilaian, kata dia, robot yang ikut KRSI harus dikreasi sedemikian rupa hingga menyerupai seorang penari "Anoman Obong", misalnya dipakaikan kostum penari.

"Memang berbeda dengan tiga kategori lain dalam Kontes Robot Nasional, KRSI bersifat unik. Peserta harus mengkreasi robot-robotnya secara unik dan menarik," kata pengajar robotika Udinus Semarang itu.