blog-indonesia.com

Selasa, 30 April 2013

Siswa SMK Sudah Bisa Rakit Mobil Pemadam Kebakaran!

Mobil pemadam kebakaran Pemkot Solo di pos Jl Yosodipuro. Siswa sejumlah SMK di Sumatra Selatan sudah berhasil merakit mobil pemadam kebakaran secara mandiri dan jika dipasarkan harganya diklaim jauh lebih murah dari harga mobil yang selama ini ada di pasaran. (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)

Palembang – Sekolah Menengah Keguruan Negeri SMKN Sumsel siap meluncurkan mobil pemadam kebakaran (damkar) rakitan siswa sekolah itu.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Sumsel Widodo mengatakan mobil damkar yang diproduksi pada tahap pertama ini sebanyak dua unit yaitu mobil damkar jenis fire tanker berkapasitas 4.000 liter air dan fire jeep berkapasitas 1.000 liter air.

“Kedua mobil damkar ini mulai dirakit November 2012 oleh 12 siswa SMKN Sumsel dari berbagai bidang keahlian, seperti mesin, listrik, body repair, dan elektronika,” katanya dalam rilis yang diterima Bisnis.com. Mobil yang digunakan adalah mobil bekas yang kondisinya sudah rusak parah dan tidak terpakai lagi.

Menurut Widodo, perakitan mobil itu saat ini sudah mencapai 80% dan diprediksi mulai diluncurkan 1 Mei 2013. “Mobil damkar ini satu-satunya mobil produksi lokal di Indonesia,” katanya. Alasan pembuatan mobil damkar sendiri karena tidak perlu mendapat izin uji kelayakan jalan layaknya mobil penumpang lainnya. “Kami cari inisiatif baru agar lebih efisien dan tepat guna. Kalau mobil penumpang seperti SMK Solo, harus mendapat izin kelayakan jalan, sementara mobil damkar tidak perlu,” katanya.

Jika kedua mobil damkar ini sukses dirilis, pihaknya menargetkan akan mampu memproduksi mobil serupa sebanyak 4 unit pertahun. Harga mobil ini pun jauh lebih murah dibanding mobil damkar yang biasa digunakan. Widodo mengemukakan harga normal mobil damkar tidak kurang dari Rp 1,6 miliar sedangkan mobil damkar buatan SMKN Sumsel ditaksir hanya Rp 800 juta per unit.

“Kami pastikan jika sudah diproduksi nantinya, harga per unit jauh lebih murah dari mobil damkar lain. Paling tidak separuh harga selisihnya,” katanya.


  Solopos 

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More