blog-indonesia.com

Kamis, 11 April 2013

Pembebasan Lahan Jalan Tol

2 Jalan Tol Ini Pembebasan Lahannya Termahal di Indonesia, Hingga Rp 12 Juta/Meter 

Jakarta • Pembebasan lahan di Indonesia untuk proyek-proyek infrastruktur termasuk jalan tol masih menjadi kendala utama. Pembebasan lahan menjadi kendala karena harga yang dipatok masyarakat terlalu tinggi, bahkan ada yang mencapai Rp 12 juta/meter.

"Untuk ruas akses tol Tanjung Priok, mereka minta Rp 12 juta/meter persegi," ungkap Kasi Pengadaan Tanah II Subdit Pengadaan Direktorat Jenderal Bina Marga, Sri Sardono, di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Kamis (11/4/2013).

Ia menambahkan, harga tanah yang dipatok warga di wilayah yang dibebaskan untuk ruas ini bervariasi. Namun, tepatnya, warga yang mematok harga setinggi itu adalah tanah di sekitar depan kantor walikota Jakarta Utara.

"Intinya di sepanjang jalan yang keluar di deretan walikota itu Rp 12 juta," katanya.

Kondisi yang sama juga terjadi tol atas laut di Bali yang membentang dari Nusa Dua-Ngurah Rai-Tanjung Benoa pun dipatok dengan harga yang melambung tinggi. Sri mengatakan, ada beberapa warga yang mematok harga tanah hingga Rp 11 juta/meter persegi.

"Itu yang di seberang patung Ngurah Rai di Bali harganya segitu," katanya.

Harga pembebasan tanah kedua ruas tol tersebut diklasifikasikan sebagai yang tertinggi di antara 35 ruas tol yang sedang dalam rencana pembangunan pemerintah.(zul/hen)

Pemerintah Gelontorkan Rp 1 Triliun/Tahun untuk Pembebasan Lahan Tol

Kementerian Pekerjaan Umum mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1 triliun untuk membebaskan lahan proyek jalan tol setiap tahun. Selama ini pemerintah mempunyai peran melakukan pembebasan lahan terhadap proyek-proyek tol yang digarap swasta.

"Hampir setiap tahun kita alokasikan Rp 1 triliun. Pada tahun 2012 terserap Rp 800 miliar," kata Kasubdit Pengadaan Tanah Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Heri Marzuki di kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, Kamis (11/4/2013).

Dikatakan Heri, walaupun masalah pemebebasan lahan sering ditemui dan selalu menjadi kendala pembangunan jalan tol, namun baginya, tren pembebasan menunjukkan indikasi yang positif. Hal ini tercermin dari meningkatnya penyerapan dari anggaran pembebasan lahan tersebut.

"Tahun 2012 terserap Rp 800 miliar, tahun ini anggaran Rp 1 triliun tapi baru terserap Rp 45 miliar," lanjutnya.

Hal senada diungkapkan oleh Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum Danis H Sumadilaga. Danis menyatakan, tahun ini pemerintah menargetkan akan menyerap lebih dari 90% anggaran sebesar Rp 1 triliun untuk membebaskan lahan 35 proyek jalan tol di Indonesia.

"Kita mengalokasikan pada tahun 2013 ini Rp 1 triliun lebih. Jadi PU menganggarkan Rp 1 trilun lebih untuk jalan tol di Jakarta maupun luar Jakarta. Kita harapkan naik dari tahun lalu, kalau tahun lalu 80%, tahun ini sekitar 90% lah," kata Danis.(zul/hen)

Total Pembebasan Lahan Jalan Tol Trans Jawa Baru Capai 51%

Perkembangan pembebasan lahan untuk ruas tol Trans Jawa masih separuh total lahan yang harus dibebaskan. Kementerian Pekerjaan Umum menargetkan pembebasan lahan untuk 9 ruas tol yang menghubungkan Merak, Banten hingga Surabaya, Jawa Timur ini akan rampung pada akhir 2014.

Kasubdit Pengadaan Tanah Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Heri Marzuki mengatakan, hingga saat ini, perkembangan pembebasan lahan untuk tol Trans Jawa masih mencapai 51%, padahal pembebasan lahan ini sudah dimulai tahun 2007.

"Pembebasan lahannya sudah 51,4%. Jadi ada beberapa ruas yang sudah 100%," kata Heri saat acara temu wartawan di Kantor Kementerian Pekerjaaan Umum, Jalan Patimura 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (11/4/2013).

Beberapa ruas tol yang pembebasan lahannya sudah mencapai 100% adalah tol Cikampek-Palimanan. Sedangkan untuk ruas lainnya, pemerintah masih terus mengupayakan solusi untuk mengatasi kendala pembebasan lahan yang terkait uang ganti rugi, administrasi, serta koordinasi.

"Kita harapkan 2014 selesai pembebasan lahannya Trans Jawa. Itu harus," tambahnya.

Dikatakan Heri, setelah pembebasan lahan rampung, konstruksi pun dapat dilakukan dengan lebih lancar. Tak membutuhkan waktu yang begitu lama untuk melancarkan proses konstruksi. "Konstruksi itu paling 2-3 tahun," singkatnya.

Sementara itu, perkembangan pembebasan lahan untuk ruas tol yang lain ialah Pejagan-Pemalang (29,89%), Pemalang-Batang (1,82%), Batang-Semarang (3,34%), Semarang-Solo (36,43%), Solo-Mantingan (73,38%), Mantingan-Kertosono (43,27%), Kertosono-Mojokerto (84,31%), Mojokerto-Surabaya (55,75%).(zul/hen)


  detikFinance  

1 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More